Prabowo Minta Harga Minyakita di Indonesia Timur Harus Rp15.700 per Liter

Prabowo Minta Harga Minyakita di Indonesia Timur Harus Rp15.700 per Liter

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar setiap kementerian dan lembaga terkait untuk mengendalikan harga Minyakita yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Adapun, HET Minyakita adalah Rp15.700 per liter.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa dalam arahannya, Presiden Prabowo meminta agar harga Minyakita terutama di wilayah timur tetap dibanderol Rp15.700 per liter.

“Pokoknya tadi perintahnya [Presiden Prabowo Subianto] Minyakita kita urusin sama-sama, supaya harga di konsumen Rp15.700 [per liter], supply-supply sampai utamanya Indonesia di bagian timur,” kata Arief saat ditemui seusai Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan 2025 di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Adapun, salah satu fokus utama pengendalian harga Minyakita di Indonesia timur adalah Papua Tengah hingga Papua Pegunungan. Maka dari itu, dia menjelaskan, wilayah timur perlu dilakukan intervensi dari berbagai pihak, termasuk badan pangan hingga pemerintah daerah.

“Identifikasinya adalah ini sekarang kita siapkan aja supaya secepatnya khusus minyak goreng itu terdistribusi dilewatkan BUMN Bulog,” terangnya.

Lebih lanjut, Arief menuturkan bahwa tingkat kecepatan dalam mendistribusikan Minyakita juga menjadi suatu hal yang penting. Dia pun menyarankan agar di daerah tertentu harus memiliki cadangan pangan pemerintah daerah.

“Jadi cadangan pangan pemerintah sudah kita punya, di Bulog. Tapi cadangan pangan pemerintah daerah ini juga penting. Apalagi untuk daerah-daerah remote, 3TP [tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan], itu memang harus punya cadangan pangan,” ujarnya.

Per hari ini, Arief mengungkap Bulog memiliki 1.593 gudang di penjuru Tanah Air. “Jadi, sudah tepat itu Bulog yang kita siapkan untuk intervensi,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kantor Staf Presiden (KSP) mengendus adanya dugaan telah terjadinya rembesan Minyakita yang dijual dalam bentuk minyak curah. Hal ini yang diduga menjadi penyebab tingginya harga Minyakita di atas HET yang ditetapkan pemerintah.

Per 29 November 2024, Edy menyampaikan bahwa harga Minyakita berada jauh di atas HET yang seharusnya dibanderol Rp15.700 per liter. Adapun, harga terakhir Minyakita secara rata-rata adalah Rp17.100 per liter.

“Kemarin kami dari Kantor Staf Presiden mengecek ke pasar di sekitar Jabodetabek, harganya [Minyakita] memang antara Rp16.500–Rp17.000. Jadi ini memang mencerminkan kenyataan di pasar,” ujar Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di YouTube Kemendagri RI, Selasa (3/12/2024).

Eddy menduga biang kerok mahalnya harga Minyakita lantaran terjadi rembesan Minyakita ke minyak curah. Berdasarkan temuan dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) pada 2023, terdapat kasus Minyakita yang dibuka dan dijual sebagai minyak curah.

“Jadi ada kasus di mana Minyakita dibuka kemasannya, dijual sebagai minyak curah karena harganya harga minyak curah lebih mahal. Apalagi sekarang minyak curah harganya tidak kendalikan. Ini adalah temuan dari KPPU,” ungkapnya.

Penyebab ini yang diduga harga Minyakita berada di atas HET, sebab persediaan Minyakita berkurang karena sebagian beralih ke minyak curah.

“Yang terakhir ini lebih serius lagi, yaitu ada dugaan terjadinya rembesan minyak curah ke luar negeri, diekspor sebagai bagian dari minyak bekas. Karena harga misalnya sedang bagus dan itu menjadi bahan baku bagi biodiesel,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Edy mengungkap bahwa dugaan ini juga sempat disampaikan perwakilan asosiasi pengusaha dalam Rakor di Kemendag pada 28 November 2024.

Sumber