Sampah Kembali Penuhi Pantai Teluk Labuan, Pandeglang Minta Bantuan Pemprov Banten

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Pantai Teluk Labuan di Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali dipenuhi sampah, memicu keprihatinan di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat.
Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, mengungkapkan rencananya untuk menyurati Pemerintah Provinsi Banten guna meminta bantuan dalam menyelesaikan persoalan penumpukan sampah di lokasi tersebut.
"Sampah yang berada di Teluk Labuan merupakan sampah kiriman dari tengah laut, sehingga kewenangannya juga ada dari pihak provinsi," ujar Iing kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/4/2025).
Iing menambahkan bahwa Pemkab Pandeglang memiliki keterbatasan dalam menangani sampah yang telah menumpuk selama bertahun-tahun di Teluk Labuan.
Meskipun pihaknya telah berulang kali melakukan pembersihan, hasilnya tidak memuaskan.
"Sumber sampahnya dari laut, jadi Teluk Labuan itu berupa cekungan di mana sampah dari tengah laut parkir dan menumpuk di sana," jelasnya.
Menurut Iing, penyelesaian masalah sampah di Teluk Labuan tidak dapat dilakukan oleh Pemkab Pandeglang saja.
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Kondisi Pantai Teluk Labuan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang kembali dipenuhi sampah setelah satu tahun dibersihkan, Senin (22/4/2024).Diperlukan campur tangan provinsi serta kolaborasi dengan kabupaten dan kota di sekitar Pandeglang yang juga turut menyumbang sampah ke pantai tersebut.
"Ini harus diselesaikan bersama-sama, mulai dari edukasi ke masyarakat di pesisir Anyer hingga Labuan agar tidak buang sampah ke laut dan juga bagaimana mencari solusi agar sampah tidak lagi menumpuk di Teluk Labuan," tegasnya.
Sebagai langkah jangka panjang, Iing mengusulkan opsi mereklamasi Teluk Labuan untuk mengatasi masalah cekungan yang selama ini menjadi lokasi tumpukan sampah.
"Saya mendorong reklamasi sederhana di sana yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten supaya itu tadi, minimal tidak terjadi cekungan di sana," tambahnya.
Kondisi pantai Teluk Labuan yang dipenuhi sampah ini kembali viral di media sosial, meskipun sebelumnya pernah dibersihkan oleh Pandawara Group pada Mei 2023.
Pada saat itu, Pandawara, yang merupakan kelompok peduli lingkungan, mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan sampah di pantai ini, yang pada saat itu dinyatakan sebagai pantai terburuk dan terkotor nomor satu di Indonesia.

