Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo

JAYAPURA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz akhirnya membenarkan terkait pembunuhan para pendulang emas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dari data yang dihimpun Kompas.com, peristiwa penyerangan oleh KKB ini terjadi pada Minggu (6/3/2025).
Akibatnya, ada beberapa orang pendulang tewas di lokasi pendulangan emas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dan melarikan diri.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025 Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani membenarkan adanya informasi penyerangan yang dilakukan KKB kepada para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo.
"Sudah ada beberapa saksi korban yang telah berhasil dihubungi dan mengkonfirmasi kabar tersebut," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (9/4/2025).
Mengenai jumlah korban yang tewas, jenderal bintang satu itu menyampaikan, pihaknya belum dapat memastikannya, karena saat ini anggota Satgas Damai Cartenz masih menuju ke lokasi kejadian.
“Kepastian tentang kejadian itu didapat dari saksi korban, kita sudah berhubungan dengan saksi korban yang ada di Mabul, dia dari TKP sudah ada di Mabul," jelasnya.
"Saya juga sudah berkomunikasi langsung dan dia membenarkan ada kejadian tersebut,” ungkapnya menambahkan.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua ini mengatakan, lokasi kejadian berada di Wilayah Korowai yang jaraknya cukup jauh dari Distrik Dekai yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Yahukimo.
“Dari Dekai jarak ke lokasi sekitar 50 kilometer,” kata Faizal.
Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Inf Tommy Yudistyo membenarkan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para pendulang emas di wilayah perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat pada Minggu (6/4/2025).
"Untuk jumlah korban kurang lebih 11 orang," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
Meskipun demikian, Tommy belum memastikan secara pasti jumlah korban yang meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
"Belum dipastikan, sebab belum ada aparat keamanan yang ada di lokasi kejadian," ungkapnya.