Serangan Udara Rusia ke Ukraina Meningkat, Kantor Berita Jadi Sasaran

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut intensitas serangan udara Rusia ke wilayahnya terus meningkat.
Hal itu ia sampaikan melalui unggahan di Facebook pada Minggu (6/4/2025), di tengah laporan serangan rudal dan drone yang kembali menewaskan warga sipil dan merusak fasilitas penting di ibu kota Kyiv.
“Jumlah serangan udara meningkat,” tulis Zelensky. Ia juga menyoroti bahwa tekanan terhadap Rusia sejauh ini belum cukup untuk menghentikan agresi militer "Negeri Beruang Merah".
“Tekanan terhadap Rusia masih belum cukup, dan serangan harian Rusia terhadap Ukraina membuktikannya,” kata Zelensky, dikutip dari AFP.
Menurutnya, tindakan Rusia menunjukkan keinginan untuk terus melanjutkan perang. “Rusia bermaksud untuk melanjutkan perang dan pembunuhan. Itulah sebabnya tidak ada pelonggaran tekanan,” ujar dia.
“Semua upaya harus ditujukan untuk menjamin keamanan dan mendekatkan perdamaian,” imbuh Zelensky,
Dalam laporan terpisah, otoritas Ukraina menyebut bahwa serangan udara semalam menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sedikitnya empat orang lainnya.
Serangan itu juga menyebabkan kerusakan serius pada gedung-gedung yang menampung kantor penyiaran negara.
Saluran televisi Freedom, salah satu media pemerintah yang menyiarkan dalam bahasa Rusia, melaporkan bahwa rudal balistik Rusia menghantam sebuah pusat bisnis di Kyiv yang menjadi kantor berbagai redaksi media penyiaran asing milik negara.
“Pada 6 April semalam, serangan rudal balistik Rusia di Kyiv menyebabkan kerusakan signifikan pada gedung-gedung yang menampung kantor redaksi Perusahaan Penyiaran Asing Negara Ukraina,” tulis Freedom dalam pernyataannya.
Menurut laporan tersebut, tiga lantai teratas dari pusat bisnis itu hancur total. Sementara itu, lantai-lantai bawah juga mengalami kerusakan berat hingga tak lagi dapat digunakan. Sebuah kawah besar tampak di dekat lokasi ledakan.
Gedung tersebut diketahui dihuni oleh beberapa media berbahasa asing milik pemerintah Ukraina, di antaranya Freedom, Dom, UATV English, The Gaze, UATV Español, UATV Arabic, dan UATV Português.
Meski mengalami kerusakan berat, tidak ada korban jiwa di antara staf media. Kepala Badan Penyiaran Negara Ukraina, Yulia Bin, memastikan bahwa seluruh karyawan selamat.
“Ini adalah serangan kedua dalam waktu kurang dari dua bulan. Fasilitas yang dihancurkan kali ini adalah fasilitas yang baru saja kami tempati setelah serangan Februari,” kata Bin.
Data militer Ukraina menunjukkan bahwa selama sepekan terakhir, Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.460 bom udara berpemandu, hampir 670 drone serang, dan lebih dari 30 rudal berbagai jenis ke wilayah Ukraina.
Situasi ini menambah tekanan terhadap komunitas internasional untuk terus memperkuat dukungan bagi Ukraina serta memperketat sanksi terhadap Rusia, yang hingga kini masih melanjutkan invasi militernya.
