Tarif Listrik Melonjak Pasca Diskon 50 Persen, Warga Yogyakarta Berhutang untuk Bayar Listrik

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Yogyakarta mengeluhkan lonjakan tarif listrik setelah berakhirnya diskon 50 persen yang diterapkan oleh PT PLN (Persero) selama dua bulan, yaitu pada Januari dan Februari.
Kenaikan ini membuat tagihan listrik beberapa warga meningkat secara signifikan.
Dyan, salah satu warga Yogyakarta, mengungkapkan bahwa tagihan listrik untuk bulan April ini mengalami lonjakan hampir dua kali lipat.
"Biasanya sekitar Rp 335.000, sekarang jadi Rp 600.000," katanya pada Selasa (8/3/2025).
"Golek utangan (utang) ini," ujarnya menambahkan.
Dyan menggunakan daya listrik 900 watt di rumahnya dan menyatakan bahwa pemakaian listriknya tergolong normal, hanya untuk keperluan seperti rice cooker, kulkas, dan AC yang hanya dinyalakan pada malam hari.
Dyan juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait beban pembayaran setelah Lebaran, "Ini habis Lebaran agak mikir keras buat bayarnya," ujarnya.
Meskipun sudah melaporkan masalah ini ke pihak PLN, ia belum dapat mengirimkan foto meteran listrik karena masih bekerja.
Warga lainnya, Putu, juga merasakan dampak serupa.
Ia menyebutkan bahwa tarif listrik di rumahnya naik meski tidak sebesar Dyan.
"Biasanya Rp 120.000, sekarang naik jadi sekitar Rp 140.000," ungkapnya.
Saat menikmati diskon 50 persen pada awal tahun, ia hanya membayar Rp 60.000 untuk tagihan listriknya.
"Kayanya dapat subsidi, ini kan instalasi listrik sudah lama banget," tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Vice President Komunikasi Korporat PT PLN (Persero), Grahita Muhammad, menjelaskan bahwa tarif listrik pada triwulan kedua 2025 tidak mengalami perubahan dan tetap sesuai ketetapan pemerintah.
"Per tanggal 1 Maret 2025, setelah berakhirnya periode diskon tarif listrik 50 persen, tarif listrik kembali normal," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (5/4/2025).
Grahita juga meminta masyarakat untuk memeriksa pola pemakaian listrik mereka.
"Adanya lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat," katanya.
Ia menambahkan bahwa pelanggan pascabayar dapat memantau riwayat penggunaan listrik mereka melalui aplikasi PLN Mobile.



