Terjerat Pinjol, Pemuda Lamandau Kalteng Akhiri Hidup

NANGA BULIK, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial AJP (26), warga Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengakhiri hidup lantaran terjerat pinjaman online (pinjol).
KBO Satreskrim Polres Lamandau, Ipda Yoga Gunarso, menjelaskan, tragedi itu terjadi pada Senin (7/4/2025) malam di kamar mandi indekos korban yang berada di Desa Kujan.
Kronologinya, sekitar pukul 17.30 WIB, korban meminta tolong saksi yang merupakan adik kandungnya untuk pergi mencari makanan.
“Pada saat saksi pergi untuk membeli makan, kemudian korban masuk ke dalam WC (TKP). Namun, pada saat akan pergi, saksi sempat melihat korban menuliskan sesuatu di kertas sebelum masuk ke kamar mandi, sehingga dia merasa curiga,” kata Yoga melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (8/4/2025).
Kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB, saksi kembali ke tempat korban yang pada saat itu posisi korban masih di dalam WC dengan kondisi mesin pompa air menyala.
“Setelah menunggu agak lama, saksi merasa curiga dan menghampiri WC. Sempat memanggil korban, namun tidak ada balasan, sehingga saksi membuka pintu WC dan melihat posisi korban sudah dalam keadaan gantung diri di dalam WC,” jelasnya.
Polisi menemukan pesan ancaman dari debt collector pinjol di aplikasi WhatsApp korban.
Ditemukan sepucuk surat yang mengungkap keputusasaan korban karena terus diperas.
“Korban menyampaikan dalam surat itu kalau dia sudah enggak kuat lagi. Diduga kuat akibat tekanan dari pinjaman online. Kami akan selidiki siapa saja yang terlibat,” pungkas Yoga Gunarso.
Pihak kepolisian kini tengah mengusut kasus ini secara menyeluruh, termasuk melacak akun dan pihak-pihak pinjol yang diduga memeras korban hingga bunuh diri.