Warga Depok Tewas Terikat di Kali Anyar Solo, Polisi Periksa 11 Saksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), masih menyelidiki terduga pelaku dan motif pembunuhan warga Depok yang ditemukan tewas terikat di Kali Anyar Solo.
Korban berinisial AH (75), warga Depok, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia dalam keadaan tangan dan tubuh terikat.
Korban ditemukan di Kali Anyar atau Kedung Tungkul, Keluarahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, pada Rabu (26/3/2025).
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 11 saksi terkait kejadian ini.
"(Ada unsur pembunuhan) betul, kesengajaan menghilangkan nyawa. (Temali pada tubuh korban) memang perbuatan seseorang, tapi masih dalam penyelidikkan," kata Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo, saat dihubungi, pada Senin (7/4/2025).
Korban ditemukan oleh warga sekitar saat memancing. AH mengenakan jaket training berwarna merah, mengenakan baju motif batik merah kuning.
Kemudian AH mengenakan celana training warna biru dongker list putih dan kaos kaki hitam. Lalu, membawa tas laptop warna hitam bertuliskan "Asus".
Untuk motif dugaan pembunuhan, saat ini masih diselidiki oleh Satreskrim Polresta Solo. Total ada 11 saksi yang telah diperiksa.
"Untuk uang masih ada. Dan keluarga belum bisa meyakinkan bahwasanya yang persangkuan bawa uang berapa dan hilang berapa tidak ada. Tidak terkonfirmasi oleh keluarga," jelasnya.
Sedangkan uang yang ditemukan di dekat korban sejumlah Rp 113.000 dan handphone pribadi korban hilang.
"Handphone sampai sekarang belum ditemukan. Tapi kita sudah melakukan olah TKP di seputaran objek memang kita temukan ada casing HP bagian belakang penutup terkonfirmasi memang itu handphone bersangkutan tapi cuma terbatas casing," paparnya.
Sementara itu, jenazah korban telah selesai proses otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi dan kemudian dimakamkan oleh keluarga korban.
Penyebab korban meninggal dunia karena mati lemas sebelum diduga dibuang ke Kali Anyar Solo.
"Untuk kekerasan negatif yang pasti meninggalnya karena mati lemas, kehabisan napas. Saluran pernapasan bersih tanpa terkena air sungai atau kotoran," katanya
Prastiyo menjelaskan kematikan korban karena adanya ikatan pada tubuh korban yang diduga diikat oleh pelaku yang saat ini masih penyelidikkan.
"Karena ikatan diotot dada leher sehingga mengakibatkan meninggal dunia. (Ada unsur pembunuhan) betul, kesengajaan menghilangkan nyawa," jelasnya.
"(Temali pada tubuh korban) memang perbuatan seseorang tapi masih dalam penyelidikkan," lanjutnya