Warga Tangsel Keluhkan Pompa Rusak Bikin Banjir, Pemkot Klaim Masih Berfungsi

Warga Tangsel Keluhkan Pompa Rusak Bikin Banjir, Pemkot Klaim Masih Berfungsi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengeklaim, seluruh pompa air di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Aren, Tangsel, masih berfungsi baik.

Hal ini disampaikan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel merespons warga yang mengeluhkan tidak berfungsinya pompa air sehingga banjir kerap kali merendam perumahan tersebut.

"Kalau info dari teman-teman pemeliharaan, rumah pompa di Maharta semua masih berfungsi,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DSDABMBK Tangsel, Eka Pribawa, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Eka menduga, pompa rusak yang dimaksud warga bukan bagian dari rumah pompa resmi yang dikelola oleh pemerintah kota.

“Kalau pompa yang ada di kita namanya rumah pompa, spesifikasinya pompa banjir submersible. Kalau di luar itu, saya kurang tahu,” kata dia.

Meski begitu, Eka mengaku, akan tetap mengecek dua pompa yang disebut warga tak berfungsi. 

Eka menambahkan, DSDABMBK Kota Tangsel berencana membangun tiga stasiun pompa banjir di Perumahan Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel pada tahun ini.

Stasiun pompa banjir yang dimaksud adalah rumah pompa permanen yang akan dipasang di titik-titik rawan banjir di wilayah tersebut.

“Seperti yang sudah terpasang di beberapa titik di Maharta, biasanya warga menyebutnya rumah pompa. Jadi nanti pompanya akan permanen atau standby di titik yang ditentukan,” kata dia.

Adapun total ada tiga titik stasiun pompa banjir yang akan dibangun di kompleks Maharta, ditambah satu titik lain di sekitar Jalan Setyabudi.

Sebelumnya, Bambang (50), pemilik warung pecel lele di Perumahan Maharta, menyebut, banjir yang kerap terjadi di wilayah perumahannya disebabkan oleh tersumbatnya aliran air di kawasan tersebut.

Air tidak bisa mengalir ke saluran pembuangan utama setelah adanya jembatan baru yang dinilai telah menutup aliran air yang melimpah dari kali Perumahan Maharta.

Kemudian, faktor lainnya adalah matinya dua unit pompa air yang seharusnya digunakan untuk menyedot genangan.

"Pompa air udah lama mati. Kalau hujan turun, enggak ada alat bantu sedot, air naik terus," kata Bambang.

Sumber