Asii

Perdagangan IHSG Perdana Hari Ini Dibayangi Tarif Trump, Cek Saham ASII, BMRI  MAPI

Perdagangan IHSG Perdana Hari Ini Dibayangi Tarif Trump, Cek Saham ASII, BMRI MAPI

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terkoreksi menuju level 5.879-5.975 pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4/2025), usai liburan panjang Lebaran Idulfitri 1446 H. Meski begitu, saham ASII, BMRI hingga MAPI direkomendasikan analis pagi ini.

Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.647 pada akhir perdagangan Kamis (27/3/2025), yang masih disertai oleh volume pembelian, penguatannya pun masih mampu berada di atas MA20. Pada skenario terbaiknya (merah), posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (Y), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area resistance 6.557-6.938.

Pundi-Pundi Bisnis Astra (ASII) dan Indomobil (IMAS) saat Otomotif Lesu

Pundi-Pundi Bisnis Astra (ASII) dan Indomobil (IMAS) saat Otomotif Lesu

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Dua emiten otomotif yakni PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) mencatatkan kinerja pendapatan dari bisnis otomotif yang masih bertumbuh saat industri otomotif lesu pada 2024.

Berdasarkan laporan keuangan, Indomobil telah mencatatkan peningkatan pendapatan neto yang naik 1,47% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp29,31 triliun pada 2024.

Segmen usaha otomotif menjadi penyumbang terbesar bagi Indomobil yakni sebesar Rp23,36 triliun pada 2024, tumbuh 22% yoy.

Beda Nasib Cuan Indomobil (IMAS)  Astra (ASII) saat Penjualan Otomotif Lesu 2024

Beda Nasib Cuan Indomobil (IMAS) Astra (ASII) saat Penjualan Otomotif Lesu 2024

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Raupan laba emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) dan PT Astra International Tbk. (ASII) berbeda nasib pada 2024 seiring dengan penjualan otomotif yang melorot.

Berdasarkan Laporan Keuangan, IMAS mencatatkan laba yang diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp233,73 miliar pada 2024, turun 63,04% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada 2023 sebesar Rp632,52 miliar.

Indomobil sebenarnya telah mencatatkan peningkatan pendapatan neto yang naik 1,47% yoy menjadi Rp29,31 triliun pada 2024. Kemudian, beban pokok naik 1,38% yoy menjadi Rp23,32 triliun pada 2024. Alhasil, laba kotor IMAS sebenarnya naik 1,82% yoy menjadi Rp5,99 triliun.