Asuransi Jiwa

OJK: AJB Bumiputera Bayar Klaim Rp447,19 Miliar hingga 26 Maret 2025

OJK: AJB Bumiputera Bayar Klaim Rp447,19 Miliar hingga 26 Maret 2025

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — OJK mencatat Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 telah merealisasikan pembayaran klaim senilai Rp447,19 miliar hingga 26 Maret 2025. 

Pembayaran tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang diajukan perusahaan kepada regulator.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (PPDP OJK) Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa OJK terus melakukan pemantauan atas realisasi RPK AJB Bumiputera, termasuk pembayaran klaim kepada para pemegang polis.

OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp1.141,71 Triliun per Februari 2025

OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp1.141,71 Triliun per Februari 2025

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif pada aset industri asuransi nasional. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan total aset industri asuransi mencapai Rp1.141,71 triliun hingga Februari 2025. Angka tersebut meningkat 1,03% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.130,05 triliun.

“Aset industri asuransi di bulan Februari 2025 mencapai Rp1.141,71 triliun, naik sebesar 1,03% year-on-year dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.130,05 triliun,” kata Ogi dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2025 pada Jumat (11/4/2025). 

Minat Terhadap Asuransi Pendidikan Meningkat, Begini Respons Pakar

Minat Terhadap Asuransi Pendidikan Meningkat, Begini Respons Pakar

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset IFG Progress merilis hasil riset yang menyebutkan bahwa produk asuransi pendidikan menjadi produk yang paling diminati, baik oleh responden yang telah maupun yang belum memiliki asuransi.

Wahyudin Rahman, praktisi manajemen risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) menilai sentimen positif tersebut dapat dimanfaatkan dan disambut oleh perusahaan asuransi dengan menyiapkan beragam strategi serta inovasi produk asuransi pendidikan.

"Pertama, pengembangan produk yang fleksibel. Misalnya melalui cicilan bulanan atau skema top-up yang menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi nasabah," kata Wahyudin kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

Lonjakan Biaya Pendidikan di Atas Inflasi jadi Peluang Lirik Asuransi

Lonjakan Biaya Pendidikan di Atas Inflasi jadi Peluang Lirik Asuransi

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa, PT MSIG Life Tbk. (LIFE) melihat lonjakan biaya pendidikan di Indonesia yang lebih tinggi dibanding inflasi nasional menjadi peluang asuransi memberikan perlindungan jangka panjang.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi umum per Maret 2025 sebesar 1,03% year on year (YoY). Bila dibedah berdasarkan kelompok, inflasi pendidikan pada periode tersebut lebih besar dari inflasi nasional, yakni mencapai 1,89% YoY dan memberikan andil inflasi umum sebesar 0,11%.

IHSG Anjlok, Asuransi Jiwa Tetap Optimistis Hadapi Volatilitas Pasar

IHSG Anjlok, Asuransi Jiwa Tetap Optimistis Hadapi Volatilitas Pasar

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai gejolak pasar saham bersifat sementara dan tidak mengganggu stabilitas industri dalam jangka panjang. Sebagai konteks, sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasi termasuk dari pasar saham untuk meraih laba dan membayar klaim nasabah. 

Dalam kondisi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok hingga 9,19% atau turun 598,55 poin ke level 5.912,06 pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025). Sedangkan hari ini (9/4/2025), indeks mengalami pelemahan 0,47% menjadi 5.967 pada sesi penutupan. Koreksi tajam IHSG tersebut dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang pada 2 April mengumumkan tarif impor sebesar 10% terhadap seluruh negara. Imbasnya, indeks saham global seperti NASDAQ, S&P 500, dan Dow Jones turut melemah signifikan.

Gejolak IHSG, AAJI Sarankan Asuransi Jiwa Fokus Investasi ke SBN

Gejolak IHSG, AAJI Sarankan Asuransi Jiwa Fokus Investasi ke SBN

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong pelaku anggotany untuk semakin cermat dalam menyusun strategi investasi di tengah gejolak pasar modal yang kian tinggi pascalibur panjang Idulfitri 2025. Strategi investasi ini penting demi menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan perlindungan optimal bagi pemegang polis.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menegaskan bahwa saat ini industri perlu mempertimbangkan instrumen investasi yang lebih stabil dan berisiko rendah untuk menghadapi tekanan pasar yang sedang berlangsung.

PREMIUM WRAP-UP: Bisikan Anyar JP Morgan hingga BlackRock Serok HRUM

PREMIUM WRAP-UP: Bisikan Anyar JP Morgan hingga BlackRock Serok HRUM

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA— Bisikan Anyar JP Morgan untuk Saham MAPI & MAPA hingga BlackRock Serok Lagi Saham HRUM Meski Masih Gigit Jari.

1.     Bisikan Anyar JP Morgan untuk Saham MAPI & MAPA

Perbankan investasi asal Amerika Serikat, JP Morgan mengeluarkan pandangan terbaru terhadap saham emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dan anak usahanya PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), selepas rilis kinerja tahun buku 2024 pada akhir bulan lalu.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

IHSG ke Zona Merah, Prudential Minta Nasabah Unit-Linked Tinjau Rekening Berkala

IHSG ke Zona Merah, Prudential Minta Nasabah Unit-Linked Tinjau Rekening Berkala

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan yang terjadi di pasar saham sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan berada di zona merah mendorong sejumlah perusahaan asuransi yang memasarkan unit-linked alias PAYDI mempertegas strategi investasi.

Manajemen PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dalam jawaban tertulisnya, Selasa (8/4/2024), menyebut bahwa di tengah pasar keuangan yang fluktuatif, perusahaan menerapkan strategi pengelolaan investasi secara hati-hati dan berkelanjutan. Manajemen menyampaikan bahwa pihaknya menerapkan prinsip pengelolaan sesuai dengan strategi masing-masing subdana.

Investasi Asuransi Jiwa, Ancaman Baru dari Tarif Trump

Investasi Asuransi Jiwa, Ancaman Baru dari Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa diproyeksikan masih menghadapi tekanan berat pada 2025. Setelah membukukan penurunan hasil investasi yang signifikan sepanjang tahun lalu, kini sektor ini kembali dibayangi oleh gejolak pasar yang dipicu sentimen global, termasuk kenaikan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, hasil investasi industri asuransi jiwa pada 2024 hanya mencapai Rp23,91 triliun, turun 24,8% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp31,80 triliun. Penurunan ini menjadi kontras dengan capaian tahun sebelumnya yang tumbuh 45,1%. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menyatakan penurunan tersebut erat kaitannya dengan pelemahan pasar modal akibat tekanan ekonomi global.

Allianz Ungkap Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Masih Tahap Wajar hingga Awal 2025

Allianz Ungkap Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Masih Tahap Wajar hingga Awal 2025

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Allianz Life Indonesia menyampaikan bahwa tingkat rasio klaim asuransi kesehatan masih berada dalam batas wajar sepanjang tahun 2024 hingga Februari 2025.

Direktur & Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Ong Le Keat mengatakan ini menjadi indikator penting bahwa pengelolaan klaim oleh perusahaan berjalan secara profesional dan berkelanjutan. Dia juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara pelayanan kepada nasabah dan pertumbuhan bisnis asuransi kesehatan.

OJK Ungkap Dampak PSAK 117 Berbeda bagi Perusahaan Asuransi

OJK Ungkap Dampak PSAK 117 Berbeda bagi Perusahaan Asuransi

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 akan memberikan dampak yang berbeda bagi setiap perusahaan asuransi. 

Hal ini tergantung pada profitabilitas produk yang dipasarkan serta perubahan asumsi dalam evaluasi berkala. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, mengatakan bahwa persiapan penerapan PSAK 117 telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. 

Pada 2024, telah dilakukan parallel run setiap kuartal untuk membandingkan laporan laba rugi (Profit and Loss/PnL) dan neraca keuangan (Balance Sheet/BS) berdasarkan PSAK 62 dan PSAK 117 dari sisi kewajiban.