Asuransi Umum

Zurich Syariah Catat Premi Asuransi Parametrik Rp3,5 Miliar Sejak 2020

Zurich Syariah Catat Premi Asuransi Parametrik Rp3,5 Miliar Sejak 2020

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) telah mencatatkan pendapatan kontribusi bruto asuransi parametrik indeks cuaca syariah sebesar Rp3,5 miliar dan klaim dibayar sebesar Rp1 miliar sejak produk ini diluncurkan pada 2020 hingga kuartal III/2024.

Hilman Simanjuntak, Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia mengatakan peluang pengembangan asuransi parametrik di Indonesia sangat besar melihat jumlah petani dan luas kebun serta tingginya risiko cuaca ekstrem di sektor perkebunan di Indonesia.

Zurich Umumkan Direktur Wayan Pariama Mengundurkan Diri

Zurich Umumkan Direktur Wayan Pariama Mengundurkan Diri

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. mengumumkan salah satu direksinya, Wayan Pariama mengundurkan diri.

"Bahwa pada tanggal 12 Desember 2024 PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari bapak Wayan Pariama dari jabatannya selaku direktur perseroan," tulis manajemen dalam pengumumannya hari ini (16/12/2024).

Disebutkan juga, pengunduran diri ini akan efektif setelah disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan disampaikan terpisah.

Wayan sendiri merupakan satu dari lima direksi perusahaan. Lainnya adalah Edhi Edhi Tjahja Negara sebagai Direktur Utama, Heriyanto Agung Putra dengan posisi Wakil Direktur Utama. Selanjutnya Editha Thalia Desiree dan Ashvin Shyam Uttamsingh sebagai direktur.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Potensi Asuransi Redam Kontraksi hingga Kuda-kuda Properti

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Potensi Asuransi Redam Kontraksi hingga Kuda-kuda Properti

()

Bisnis.com, JAKARTA—Premi asuransi umum per Oktober 2024 mencapai Rp121,10 triliun, bertumbuh 2,87% year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan tahun lalu, ketika premi bertumbuh 15,86% menjadi Rp117,72 triliun. 

Artikel bertajuk Potensi Asuransi Umum & Reasuransi Meredam Kontraksi menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Minggu (15/12/2024)

  1. Potensi Asuransi Umum & Reasuransi Meredam Kontraksi

Pertumbuhan asuransi umum dan reasuransi mengalami perlambatan per Oktober 2024. Premi asuransi umum mencapai Rp121,10 triliun, naik 2,87% year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan tahun lalu, ketika premi bertumbuh 15,86% menjadi Rp117,72 triliun. 

Jasindo Syariah Bidik Pendapatan Kontribusi Naik 30% pada 2025

Jasindo Syariah Bidik Pendapatan Kontribusi Naik 30% pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum syariah, PT Asuransi Jasindo Syariah menargetkan pendapatan kontribusi meningkat hingga 30% pada tahun depan. 

Adapun pendapatan kontribusi perusahaan per November 2024 mencapai Rp244,52 miliar. Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Syariah Wahyudi pihaknya optimistis mencapai target pertumbuhan tersebut pada tahun depan. 

“Dalam hal target, kami berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan pendapatan kontribusi pada kisaran 30% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wahyudi kepada Bisnis, pada Jumat (13/12/2024). 

Wahyudi mengatakan target tersebut didukung oleh strategi yang realistis dan dapat dicapai (feasible dan achievable). Selain itu, dia menyebut pihaknya juga fokus untuk menjadi salah satu dari dua besar penyedia perlindungan asuransi untuk umrah dan haji khusus di Indonesia pada 2025, dengan terus memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kualitas layanan.

Aset Industri Asuransi Mencapai Rp1.133,58 triliun per Oktober 2024

Aset Industri Asuransi Mencapai Rp1.133,58 triliun per Oktober 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi mencapai Rp1.133,58 triliun per Oktober 2024. Angka tersebut meningkat 2,98% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkap aset industri asuransi tersebut terdiri dari asuransi komersial yang mencapai Rp914,03 triliun yang mana naik sebanyak 4,31% yoy. 

Kemudian asuransi non komersial, yang total asetnya tercatat sebanyak Rp219,55 triliun atau menurun 2,20% yoy. Dari sisi premi, Ogi menyebut akumulasi pendapatan premi asuransi komersial naik 2,8% yoy atau mencapai sebanyak Rp271,63 triliun.  

OJK Catat Pendapatan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Melambat per Oktober 2024

OJK Catat Pendapatan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Melambat per Oktober 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi mengalami perlambatan per Oktober 2024. Adapun premi industri asuransi umum mencapai sebanyak Rp121,10 triliun per periode tersebut, yang mana mengalami kenaikan 2,87% secara tahunan (year on year/yoy). 

Pertumbuhan tersebut lebih lambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun lalu. Di mana premi industri asuransi umum dan reasuransi mencapai sebanyak Rp117,72 triliun yang mengalami peningkatan 15,86% yoy per Oktober 2023.  

Pakar Ungkap Faktor Pendorong Pertumbuhan Asuransi Aviasi di 2025

Pakar Ungkap Faktor Pendorong Pertumbuhan Asuransi Aviasi di 2025

()

Bisnis.com, BALI - Peningkatan daya beli masyarakat dan perjalanan udara dinilai menjadi faktor pendorong pertumbuhan lini usaha asuransi aviasi atau penerbangan dari asuransi umum pada 2025.

Adapun, premi dicatat lini usaha asuransi aviasi tumbuh 29,5% year on year (yoy) menjadi Rp1,03 triliun hingga kuartal III/2024.

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman memproyeksi untuk akhir 2024, premi dicatat dari asuransi aviasi akan dapat mencapai angka pertumbuhan serupa atau bahkan lebih tinggi.

Risiko Penerbangan Makin Tinggi, Asuransi Aviasi Terganjal Premi Mahal

Risiko Penerbangan Makin Tinggi, Asuransi Aviasi Terganjal Premi Mahal

()

Bisnis.com, BALI - Lini usaha asuransi aviasi atau penerbangan mendapatkan tantangan berupa peningkatan premi kendati mengalami pertumbuhan positif hingga kuartal III/2024.

Dalam periode ini, premi dicatat lini suaha asuransi aviasi tumbuh 29,5% year on year (yoy) menjadi Rp1,03 triliun. Pakar asuransi menyebut, tren positif ini bisa terhambat oleh beberapa tantangan.

Pengamat asuransi dan Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (Stimra) Abitani Taim mengatakan salah satu faktor yang bisa menghambat pertumbuhan asuransi aviasi adalah adanya peningkatan tarif premi karena risiko penerbangan yang makin tinggi. 

OJK Ingin Asuransi Pertanian di Indonesia Mencontoh Meksiko

OJK Ingin Asuransi Pertanian di Indonesia Mencontoh Meksiko

()

Bisnis.com, BALI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya mengembangkan potensi asuransi parametrik pertanian di Indonesia. Beberapa negara di luar negeri telah sukses mengimplementasikan asuransi di sektor pertanian ini.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Djonieri mengatakan salah satu negara yang sukses mengimplementasikan asuransi parametrik pertanian dan bisa menjadi acuan untuk diadopsi di Indonesia adalah Meksiko.

"Meksiko dapat menjadi acuan negara dalam pengembangan asuransi parametrik, dengan pertimbangan bahwa negara ini banyak memiliki kesamaan dengan Indonesia," kata Djonieri kepada Bisnis, Selasa (10/12/2024).

Ini Pentingnya Asuransi Pertanian di Program Food Estate Prabowo

Ini Pentingnya Asuransi Pertanian di Program Food Estate Prabowo

()

Bisnis.com, BADUNG — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengangap asuransi pertanian mempunyai peranan penting dalam mendukung program swasembada pangan dan proyek food estate pemerintahan Prabowo-Gibran.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menjelaskan bahwa jika dilhat secara sosial ekonomi, struktur sosial petani di Indonesia saat ini didominasi oleh petani kecil, usia yang sudah tua dan tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi tersebut membuat upah petani saat ini masih terhitung kecil.

"Untuk itu, kehadiran asuransi pertanian dapat mendukung program pemerintah di bidang pertanian sebagaimana yang tertuang di dalam food estate Presiden Prabowo dan pemerintah Indonesia," kata Bern kepada Bisnis, Selasa (10/12/2024).

Asuransi Astra Perkenalkan Layanan Pulang Cepat di RS Mitra Keluarga

Asuransi Astra Perkenalkan Layanan Pulang Cepat di RS Mitra Keluarga

()

Bisnis.com, JAKARTA – Asuransi Astra memperkenalkan Fitur Express Discharge untuk layanan pulang di rumah sakit. Layanan ini melengkapi fitur Express Appointment pada Garda Mobile Medcare yang sebelumnya sudah ada. Layanan ini diberikan kepada pelanggan asuransi kesehatan kumpulan Garda Medika.

Fitur express discharge ini dirancang untuk mempersingkat proses kepulangan pasien rawat jalan di rumah sakit dengan menghilangkan antrean di kasir dan farmasi. Layanan ini misalnya dapat digunakan di jaringan Rumah Sakit Mitra Keluarga Group.

60% Premi Asuransi Cakrawala dari Properti, Incar Pertumbuhan Captive

60% Premi Asuransi Cakrawala dari Properti, Incar Pertumbuhan Captive

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) masih mengandalkan lini usaha asuransi properti dan kendaraan bermotor untuk meraup premi.

Nicolaus Prawiro, Wakil Presiden Direktur ACPI menjelaskan premi yang didapatkan perusahaan mayoritas disumbang oleh dua lini usaha tersebut.

"Produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi, yakni 60% terhadap total pendapatan premi. Produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 30%. Sementara sisanya dari produk lain seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan," kata Nico kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

Bisnis Asuransi Tani Jasindo Andalkan Subsidi Pemerintah, Raup Premi Rp50,18 Miliar

Bisnis Asuransi Tani Jasindo Andalkan Subsidi Pemerintah, Raup Premi Rp50,18 Miliar

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) telah menjangkau luas lahan padi sebanyak 278.820 hektare per Oktober 2024.  

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menjelaskan dalam periode ini, jumlah peserta asuransi padi mencapai 464.895 petani.

"Dalam periode tersebut tercatat premi sebesar Rp50,18 miliar. Subsidi premi AUTP sebanyak 80% dari pemerintah, atau sekitar Rp40,14 miliar. Adapun klaim yang telah dibayarkan oleh Jasindo sebanyak Rp8 miliar atas lahan sebesar 1.335 hektare," kata Diwe kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

Asuransi Tugu Pratama (TUGU) Ungkap Capaian Bisnis di Luar Pertamina

Asuransi Tugu Pratama (TUGU) Ungkap Capaian Bisnis di Luar Pertamina

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mengungkap bisnis perusahaan terus tumbuh di luar pasar captive konglomerasi Pertamina. 

Presiden Direktur Tugu Tatang Nurhidayat memaparkan dari total pendapatan premi bruto perusahaan per kuartal III/2024 sebesar Rp4,14 triliun atau 60,4% didapat dari segmen non-captive business alias di luar Pertamina Group dan perusahaan BUMN.

Sisanya, sebesar Rp1,30 triliun atau 19% didapat dari segmen non-captive business dari bisnis BUMN dan Rp1,41 triliun atau 20,6% didapat dari segmen captive business di dalam ekosistem Pertamina Group. Dalam 9 bulan tahun ini, TUGU meraup premi Rp6,86 triliun.

Tantangan Asuransi Pertanian dan Proyek Food Estate Prabowo

Tantangan Asuransi Pertanian dan Proyek Food Estate Prabowo

()

Bisnis.com, JAKARTA - Program swasembada pangan dalam proyek food estate pemerintahan Presiden Prabowo diyakini akan memberikan stimulus positif bagi pertumbuhan asuransi parametrik pertanian di Indonesia.

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman menjelaskan setidaknya ada tiga strategi yang harus dilakukan perusahaan asuransi umum untuk menyambut peluang keterlibatan industri asuransi umum di proyek Prabowo tersebut.

"Pertama, mengembangkan model kolaborasi dengan pemerintah, lembaga swadaya, dan perusahaan teknologi untuk meningkatkan skema subsidi dan distribusi," kata Wahyudin kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

Portofolio Asuransi Kredit TUGU Masih Relatif Mini, Klaim Bruto Rp2,4 Miliar

Portofolio Asuransi Kredit TUGU Masih Relatif Mini, Klaim Bruto Rp2,4 Miliar

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) hingga saat ini belum terlalu fokus pada lini usaha asuransi kredit.

Presiden Direktur Tugu Tatang Nurhidayat menjelaskan saat ini total portofolio premi asuransi kredit di Tugu Insurance relatif kecil bila dibandingkan dengan lini bisnis yang lain, yakni hanya sebesar 0,21%.

"Hingga Oktober 2024 ini, nominal klaim bruto asuransi kredit Tugu Insurance cukup rendah, yakni hanya sebesar Rp2,4 miliar," kata Tatang kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

Asuransi Kredit Syaratkan Ekuitas Minimal Jumbo, Jasindo Syariah Intip Peluang Masa Depan

Asuransi Kredit Syaratkan Ekuitas Minimal Jumbo, Jasindo Syariah Intip Peluang Masa Depan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum syariah, PT Asuransi Jasindo Syariah melihat peluang pengembangan bisnis baru jelang berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20 Tahun 2023. Beleid ini mengatur ketentuan bagi perusahaan asuransi umum yang memasarkan produk asuransi kredit dan suretyship.

Sekretaris Perusahaan Jasindo Syariah Wahyudi mengatakan saat ini pihaknya tidak memasarkan produk asuransi kredit sehingga adanya POJK 20/2023 belum memberikan dampak langsung bagi Jasindo Syariah. Beleid ini sendiri efektif berlaku pada 13 Desember 2024.

Asosiasi Ungkap Penyebab Kontribusi Broker di Asuransi Jiwa Turun 24%

Asosiasi Ungkap Penyebab Kontribusi Broker di Asuransi Jiwa Turun 24%

()

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) mengungkapkan penerimaan premi asuransi jiwa dari broker atau pialang asuransi mengalami penurunan 24% year on year (yoy) menjadi Rp2,71 triliun per September 2024.

Ketua Umum Apparindo, Yulius Bhayangkara, menjelaskan kontribusi premi asuransi jiwa melalui pialang masih didominasi oleh asuransi kesehatan.

"Saat ini memang terjadi kontraksi yang cukup hebat di asuransi kesehatan. Beberapa klien karena kenaikan premi yang cukup tinggi memutuskan mempertimbangkan pindah untuk self insure," kata Yulius kepada Bisnis, Jumat (6/12/2024).

Asuransi Umum Menjerit Jelang Pemberlakuan Aturan Modal untuk Asuransi Kredit dan Suretyship

Asuransi Umum Menjerit Jelang Pemberlakuan Aturan Modal untuk Asuransi Kredit dan Suretyship

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum tengah bersiap menghadapi implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20 Tahun 2023 yang mengatur produk asuransi kredit dan suretyship. Regulasi tersebut akan mulai berlaku efektif pada 13 Desember 2024.

Beleid ini mengatur persyaratan baru. Salah satu aturan yang menarik perhatian, perusahaan asuransi umum yang hendak memasarkan produk asuransi kredit dan suretyship diharuskan memiliki ekuitas minimal Rp250 miliar. Di sisi lain, aturan tersebut juga diharapkan mampu memperkuat stabilitas keuangan perusahaan asuransi, terutama di tengah lonjakan klaim asuransi kredit.

Asuransi Kredit dan Suretyship Wajib Ekuitas Rp250 Miliar per 13 Desember 2024, AAUI Minta Penundaan

Asuransi Kredit dan Suretyship Wajib Ekuitas Rp250 Miliar per 13 Desember 2024, AAUI Minta Penundaan

()

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20 Tahun 2023. Beleid ini akan efektif berlaku mulai 13 Desember 2024.

POJK 20/2023 ini mewajibkan perusahaan asuransi umum yang memasarkan produk asuransi kredit dan produk suretyship harus memiliki rasio likuiditas paling rendah 150%.

Selain itu, dipersyaratkan juga ekuitas minimum yang dimiliki paling sedikit harus Rp250 miliar atau 150% dari ketentuan ekuitas minimum yang berlaku (mana yang lebih tinggi) sampai dengan 31 Desember 2028, atau Rp1 triliun setelah tanggal 31 Desember 2028.

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat mengungkap proyeksi investasi perusahaan asuransi jiwa di tengah ekspektasi penurunan suku The Federal Reserve (The Fed) pada 2025.  

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman mengungkapkan ekspektasi penurunan suku bunga dapat memberikan peluang sekaligus tantangan bagi investasi perusahaan asuransi jiwa.

Dia menyebut penurunan suku bunga biasanya mendorong kenaikan harga obligasi, yang dapat memberikan keuntungan kapital bagi portofolio perusahaan asuransi yang berbasis pendapatan tetap.