Asuransi Umum

OJK: Penetrasi dan Densitas Asuransi Melonjak per September 2024

OJK: Penetrasi dan Densitas Asuransi Melonjak per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penetrasi dan densitas asuransi kembali naik per September 2024.

Sebagai konteks, penetrasi asuransi adalah tingkat premi industri asuransi dibandingkan nilai produk domestik bruto (PDB). Sedangkan densitas asuransi adalah rata-rata uang yang masyarakat sisihkan untuk produk asuransi dalam satu tahun.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan penetrasi dan densitas asuransi per September 2024 menunjukkan perbaikan.

"Tingkat densitas dan penetrasi asuransi masih terus naik sampai ke level Rp2.080.020 dan 2,80% pada September 2024," kata Ogi dalam jawaban tertulis, Selasa (5/11/2024).

Premi Kesehatan Asuransi Jiwa dan Umum Kompak Melesat Dua Digit per September 2024

Premi Kesehatan Asuransi Jiwa dan Umum Kompak Melesat Dua Digit per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pertumbuhan produk asuransi kesehatan masih tergolong cukup baik. Hingga September 2024, premi kesehatan dari asuransi jiwa dan asuransi umum kompak mencatatkan pertumbuhan dua digit.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menjabarkan bahwa pada asuransi jiwa, premi kesehatan per September 2024 tumbuh 32,98% (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp21,11 triliun. Jumlah ini berkontribusi 16,28% dari total premi asuransi jiwa pada periode tersebut.

Produk Asuransi Kendaraan Listrik Marak di Pasar, OJK Masih Kaji Regulasi

Produk Asuransi Kendaraan Listrik Marak di Pasar, OJK Masih Kaji Regulasi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa regulasi asuransi untuk kendaraan listrik saat ini masih dalam tahap kajian. Walaupun beberapa perusahaan asuransi telah mengeluarkan produk asuransi kendaraan listrik, penetapan tarif asuransi tersebut hingga saat ini masih mengacu pada Surat Edaran OJK (SEOJK) 6/2017, yang juga mencakup tarif asuransi untuk kendaraan konvensional.

"Saat ini pengaturan mengenai tarif asuransi kendaraan bermotor masih mengacu ke SEOJK 6/2017 tentang Penetapan Tarif Premi atau Kontribusi pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor. Termasuk beberapa perusahaan asuransi yang sudah mengeluarkan produk asuransi kendaraan listrik, semuanya masih mengacu kepada pengaturan tarif tersebut," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, dalam jawaban tertulisnya pada Senin (4/11/2024). 

Chubb Life Umumkan Akhiri Bisnis Syariah, Pilih Transfer Portofolio

Chubb Life Umumkan Akhiri Bisnis Syariah, Pilih Transfer Portofolio

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chubb Life Insurance Indonesia mengumumkan telah menerima persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengalihkan portofolio unit usaha syariah.

"Sesuai dengan rencana kerja kami yang telah disetujui oleh OJK, pemisahan unit syariah Chubb Life Indonesia akan dilakukan melalui pengalihan portofolio unit usaha syariah Chubb Life Indonesia," tulis perusahaan dalam pengumumannya di media bertanggal akhir Oktober, dikutip Senin (4/11/2024).

Dikutip dari pengumuman tersebut, portofolio unit syariah Chubb Life akan dialihkan kepada satu atau beberapa perusahaan asuransi syariah lainnya.

Aset Industri Asuransi Naik 2,46% Setahun, jadi Rp1.142 Triliun per September 2024

Aset Industri Asuransi Naik 2,46% Setahun, jadi Rp1.142 Triliun per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi mencapai sebanyak Rp1.142 triliun per September 2024. Angka tersebut naik 2,46% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp1.115 triliun (yoy). 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp922,48 triliun triliun atau naik 3,81% secara tahunan (year on year/yoy). 

“Adapun kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp245,42 triliun, atau naik 5,77% yoy, yang terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,73% yoy, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 9,7%% yoy,” kata Ogi dalam Konferensi Pers Asesmen Sektior Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Oktober 2024, pada Jumat (1/10/2024). 

Klaim Oona Insurance (ABDA) Naik 10,4% per September 2024 Akibat Klaim Kebakaran

Klaim Oona Insurance (ABDA) Naik 10,4% per September 2024 Akibat Klaim Kebakaran

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) atau Oona Insurance Indonesia hingga kuartal III/2024 mencatatkan pertumbuhan klaim bruto sebesar 10,4% year on year (yoy). Selaras dengan hal itu, jumlah beban yang ditanggung perusahaan juga meningkat dan membuat laba bersih pada kuartal III/2024 turun 15,8% yoy.

Liani Chandra, Direktur Oona Insurance Indonesia menjelaskan peningkatan klaim bruto terjadi karena ada beberapa klaim besar di lini properti yang disebabkan oleh kebakaran. 

Laba Bersih Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) Turun 15,8%

Laba Bersih Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) Turun 15,8%

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) hingga kuartal III/2024 mencatatkan laba bersih sebesar Rp37,63 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan ABDA di keterbukaan informasi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan per kuartal III/2024 sebesar Rp37,63 miliar, atau turun 15,8% yoy dibanding Rp44,71 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Penurunan laba bersih tersebut selaras dengan kenaikan beban perusahaan. Jumlah beban ABDA hingga September 2024 tercatat sebesar Rp629,41 miliar, atau tumbuh 9,3% yoy dari Rp575,86 miliar pada periode tahun sebelumnya.

Asuransi Raksa Pratikara Catat Premi Bruto Rp752,04 Miliar per Kuartal III/2024

Asuransi Raksa Pratikara Catat Premi Bruto Rp752,04 Miliar per Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Raksa Pratikara mencatat premi bruto Rp752,04 miliar per kuartal III/2024. Angka tersebut meningkat sebanyak 3,62% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yaitu sebesar Rp725,73 miliar.

Direktur Utama Asuransi Raksa Pratikara Edy mengatakan pendapatan premi bruto paling besar berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp517,40 miliar atau 68,8%.

“Lalu diikuti lini bisnis asuransi alat berat sebesar Rp198,36 miliar atau 26,38% serta sisanya 4,82% berasal dari produk lainnya,” kata Edy kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024). 

Asuransi Astra Catatkan Pertumbuhan Laba 8,5% per Kuartal III/2024, Tembus Rp1,08 Triliun

Asuransi Astra Catatkan Pertumbuhan Laba 8,5% per Kuartal III/2024, Tembus Rp1,08 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) sampai dengan 30 September 2024 berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,08 triliun. Angka tersebut tumbuh 8,5% year on year (yoy) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dikutip dari laporan keuangan Asuransi Astra di laman resminya, pertumbuhan laba tersebut salah satunya didorong oleh pertumbuhan pendapatan premi 18,8% yoy menjadi Rp5,34 triliun, dibanding Rp4,50 triliun pada periode Januari-September 2023.

Premi Jasindo Tumbuh 29,20% Jadi Rp2,69 Triliun per Kuartal III/2024, Klaim Turun

Premi Jasindo Tumbuh 29,20% Jadi Rp2,69 Triliun per Kuartal III/2024, Klaim Turun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat premi Rp2,69 triliun hingga kuartal III/2024, tumbuh 29,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan bahwa kinerja positif perusahaan sampai dengan September 2024 ditopang oleh pencapaian dari lini bisnis utama, yaitu asuransi harta benda. 

"Dengan pencapain premi [lini bisnis harta benda] sebesar Rp646,20 miliar," kata Diwe kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024). 

Dari sisi klaim, Diwe mengatakan perseroan telah membayarkan klaim sebanyak Rp1,59 triliun per kuartal III/2024. Klaim yang dibayarkan tersebut justru turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 21,51%, dengan kontributor klaim tertinggi terdapat pada lini bisnis energy offshore.

Asuransi Great Eastern Kejar Modal Inti Jadi Rp1 Triliun

Asuransi Great Eastern Kejar Modal Inti Jadi Rp1 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi umum, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) berencana mengejar target ekuitas minimum Rp1 triliun per 2028 melalui penyuntikan modal tambahan dari pemegang saham.

Direktur Utama General Eastern Aziz Adam Sattar menerangkan target ekuitas minimum ini bakal dicapai tanpa melalui investor strategis baru.

"Kemungkinan besar pemegang saham GEGI akan menyuntikkan modal tambahan untuk memenuhi persyaratan modal minimum sesuai ketentuan OJK berdasarkan KPPE II untuk 2028," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (29/10/2024).

Distribusi Premi Asuransi Digital Masih Tipis, Begini Tanggapan Fuse

Distribusi Premi Asuransi Digital Masih Tipis, Begini Tanggapan Fuse

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi Fuse mengungkapkan peluang insurtech di Indonesia masih sangat besar, meskipun saat ini porsinya terhadap perolehan premi industri asuransi masih terbilang kecil.

Head of Public Relation Fuse Nikky Sirait mengatakan peluang insurtech di Indonesia masih sangat besar, terutama dalam memperluas akses dan literasi asuransi kepada masyarakat. Meski data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan bahwa presentase distribusi premi dari digital pada paruh pertama 2024 hanya mencapai 0,8%, menurun dibandingkan 2,3% pada Juni 2023. 

Pelaku Bisnis Asuransi Berharap Perhatian dari Pemerintahan Prabowo

Pelaku Bisnis Asuransi Berharap Perhatian dari Pemerintahan Prabowo

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaana reasuransi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) menilai tidak akan banyak perubahan dalam lanskap industri asuransi jika pemerintah meneruskan kebijakan yang sudah diambil saat ini.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan kebijakan pemerintah baru berdampak signifikan terhadap sektor asuransi dan reasuransi. Dia mengharapkan muncul fokus untuk memperkuat sektor asuransi sebagai bagian penting dari sektor keuangan.

“Kalau fokusnya masih seperti sekarang, mungkin tidak banyak yang bisa diharapkan. Tetapi apabila ada perhatian lebih terhadap pengelolaan risiko dalam negeri, kita bisa berharap banyak,” kata Delil kepada Bisnis, Senin (28/10/2024).