Auto Rejection Bawah Saham (ARB)

Aturan Lama VS Baru BEI Soal Trading Halt dan Auto Rejection Bawah (ARB)

Aturan Lama VS Baru BEI Soal Trading Halt dan Auto Rejection Bawah (ARB)

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan peraturan baru mengenai batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan trading halt hari ini, Selasa (8/4/2025). Terdapat sejumlah perbedaan dari peraturan baru dan lama terkait dua peraturan ini.

Dalam konferensi pers hari ini, Bursa menyampaikan telah menyesuaikan batasan persentase Auto Rejection Bawah  menjadi 15% bagi efek berupa saham pada Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, kemudian Exchange-Traded Fund (ETF), serta Dana Investasi Real Estat (DIRE) untuk seluruh rentang harga.

Deretan Saham yang Kena Auto Rejection Bawah (ARB) 15% dari INCO, SMGR, RATU, hingga AMMN

Deretan Saham yang Kena Auto Rejection Bawah (ARB) 15% dari INCO, SMGR, RATU, hingga AMMN

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terpuruk di bawah level 6.000 setelah mengalami trading halt pada awal perdagangan Selasa (8/4/2025). Sederet saham terpantau anjlok hingga menyentuh level auto rejection bawah (ARB) maksimal 15%. 

Berdasarkan data BEI hingga pukul 10.15 WIB, IHSG amblas 549,57 poin atau 8,44% ke level 5.961,05. IHSG sempat menyentuh level terendah 5.883 pada awal perdagangan pascalibur Lebaran ini. 

Anjloknya IHSG dibebani oleh kinerja saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar. Di sisi lain, sederet saham emiten lainnya jatuh ke level ARB. 

Pengertian Trading Halt, Alarm BEI saat IHSG Ambrol Lebih dari 8%

Pengertian Trading Halt, Alarm BEI saat IHSG Ambrol Lebih dari 8%

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan mekanisme trading halt usai indeks harga saham gabungan (IHSG) ambles lebih dari 9% pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025).

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG terkoreksi 9,19% atau 598,55 poin ke level 5.912,06 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 5.912 hingga 5.914.

Total perdagangan saham mencapai 1,59 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp1,92 triliun dan frekuensi sebanyak 64.620 kali. Tercatat 9 saham menguat, 552 saham melemah, dan 65 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp11.280 triliun.

Perdagangan Perdana Hari Ini, IHSG Anjlok 9,19% Auto Kena Trading Halt

Perdagangan Perdana Hari Ini, IHSG Anjlok 9,19% Auto Kena Trading Halt

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 9,19% ke level 5.912,06 pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur panjang Lebaran Idulfitri 1446 H.

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG terkoreksi 9,19% atau 598,55 poin ke level 5.912,06 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 5.912 hingga 5.914.

Total perdagangan saham mencapai 1,59 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp1,92 triliun dan frekuensi sebanyak 64.620 kali. Tercatat 9 saham menguat, 552 saham melemah, dan 65 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp11.280 triliun.

Perdagangan Perdana Hari Ini, BEI Ubah Ketentuan Auto-Reject Bawah  Trading Halt

Perdagangan Perdana Hari Ini, BEI Ubah Ketentuan Auto-Reject Bawah Trading Halt

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penyesuaian terhadap ketentuan auto-rejection bawah dan trading halt pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4/2025), usai libur lebaran Idulfitri 1446 H.

Manajemen BEI dalam keterangan resminya mengatakan dalam rangka memastikan perdagangan efek dapat berjalan secara teratur, wajar, dan efisien, BEI dengan dukungan OJK melakukan penyesuaian terhadap Surat Keputusan Direksi Bursa perihal Perubahan Peraturan II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan Surat Keputusan Direksi Bursa tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.