Bank Indonesia

4 Strategi Bank Indonesia (BI) Dukung Gaya Hidup Halal bagi Keluarga Muda

4 Strategi Bank Indonesia (BI) Dukung Gaya Hidup Halal bagi Keluarga Muda

()

Bisnis.com, JAKARTA — Gaya hidup halal, khususnya bagi seorang muslim, menjadi dasar yang harus dijalani dalam setiap aspek kehidupan. Bukan hanya halal dari segi apa yang dikonsumsi, tetapi bahan bahan dasar makanan tersebut hingga persoalan bisnis dan keuangan yang halal. 

Dede Rosidah alias Mamah Dedeh mengingatkan para keluarga muda untuk menjalani gaya hidup halal yang mengacu pada Al Quran dan sunah rasul. 

“Apa yang kita makan, minum, kita pakai, tentu saja modal yang kita miliki harusnya berdasarkan hallalan thayyiban. Makanya, yuk kembali ke hallalan thayyiban secara hukum, halal cara memperolehnya, thayyib [baik] hasilnya,” ujarnya dalam unggahan Instagram Bank Indonesia @bank_indonesia, dikutip pada Senin (4/11/2024). 

Saran Ekonom atas Utang Burden Sharing Rp612,56 Triliun Pemerintah ke Bank Indonesia yang Mulai Jatuh Tempo

Saran Ekonom atas Utang Burden Sharing Rp612,56 Triliun Pemerintah ke Bank Indonesia yang Mulai Jatuh Tempo

()

Bisnis.com, JAKARTA — Ketika pandemi Covid-19 melanda, Presiden Joko Widodo mengizinkan Bank Indonesia membeli surat utang negara di pasar perdana untuk menstabilkan sistem keuangan. Kebijakan itu sempat mendapat banyak pertanyaan karena seolah membagi defisit anggaran dengan Bank Indonesia. Kebijakan ini kemudian dikenal dengan skema burden sharing.

Dalam catatan Bisnis, istilah burden sharing pertama kali diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo ketika awal pandemi. Saat itu, Perry mengungkapkan bahwa BI dan Kementerian Keuangan tengah memfinalisasi kesepakatan untuk memperkuat kerja sama terkait dengan kebutuhan pendanaan APBN.

Bank Indonesia: Transaksi di ISEF 2024 Capai Rp1,85 Triliun

Bank Indonesia: Transaksi di ISEF 2024 Capai Rp1,85 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat total transaksi bisnis dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF 2024 mencapai Rp1,85 triliun.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan, rangkaian ISEF 2024 sudah dimulai dalam pagelaran Festival Ekonomi Keuangan Syariah (FESyar) sejak Mei hingga September 2024. Puncaknya digelar di Jakarta Convention Center mulai 30 Oktober sampai dengan 3 November 2024.

Sepanjang itu, Destry mengungkapkan ISEF 2024 telah sukses menyedot hingga 1.363.645 pengunjung langsung dan 74.747 pengunjung secara daring. Perputarannya uangnya pun mencapai hampir Rp2 triliun.

UMKM Pesantren Warnai Indonesia Sharia Economic Festival 2024

UMKM Pesantren Warnai Indonesia Sharia Economic Festival 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pesantren yang identik dengan pendidikan agama islam nyatanya kini berinovasi dan bertransformasi membentuk sistem ekonomi pesantren dengan memunculkan bibit-bibit pengusaha atau entrepreneur muslim.

Bank Indonesia (BI) membawa produk-produk buatan para santri ke dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024.

Salah satunya Pondok Pesantren Al Faruqi Riau yang ikut ambil bagian memperkenalkan dan menjual hasil olahan dan karya dari para santrinya.

Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia merekam di tengah kondisi ekonomi global dan domestik saat ini terjadi aliran modal asing keluar dari para investor nonresiden alias asing sebanyak Rp4,86 triliun pada pekan terakhir Oktober 2024. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebutkan pada periode 28–31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto paling banyak di pasar Surat Berharga Negara (SBN).  

“Berdasarkan data transaksi 28 - 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,86 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp3,95 triliun di pasar SBN,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (2/11/2024). 

Bankir Ungkap Arah Suku Bunga Kredit saat Likuiditas Ketat

Bankir Ungkap Arah Suku Bunga Kredit saat Likuiditas Ketat

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan masih ada ruang bagi Bank Indonesia maupun The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan pada di sisa akhir tahun 2024 dan 2025 mendatang.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di sisa tahun ini, sehingga BI Rate akan mencapai 5,75% pada akhir tahun 2024. Kemudian, pada 2025, BI diperkirakan melanjutkan pemotongan BI Rate lagi sebesar 75 bps.

Publikasi JIBOR Setop Mulai 2026, BI Rilis Spread Adjustment

Publikasi JIBOR Setop Mulai 2026, BI Rilis Spread Adjustment

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia merilis angka spread adjustment yang akan digunakan untuk menghitung fallback rate Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), imbas penghentian publikasi yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2026.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan BI bekerjasama dengan The International Swaps and Derivatives Association (ISDA) dan Bloomberg Index Service Limited memastikan agar referensi fallback rate memenuhi standar yang berlaku di pasar keuangan global.

ISDA telah memilih Bloomberg sebagai vendor yang menghitung dan mempublikasikan fallback rate termasuk spread adjustment, menggunakan metode perhitungan yang dikembangkan setelah berkonsultasi dengan pelaku pasar keuangan global.

Gubernur BI: Penerbitan Sukuk Masih Kurang, Imbas Underlying Terbatas

Gubernur BI: Penerbitan Sukuk Masih Kurang, Imbas Underlying Terbatas

()

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan penerbitan sukuk lebih banyak untuk mendorong pasar keuangan syariah Tanah Air.

Saat ini, bank sentral tersebut telah menerbitkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) dengan underlying sukuk global milik BI. Namun, dalam realisasinya tidak sebanyak instrumen konvensional seperti Sekuritas Rupiah BI (SRBI). 

“Ketika kami menciptakan lebih banyak sukuk untuk retailer, memperkenalkan digitalisasi layanan keuangan, tidak ada sukuk yang cukup,” tutur Perry di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC, Kamis (31/10/2024). 

ISEF 2024: BI Ungkap 4 Hal Ini Bakal Majukan Ekonomi Syariah RI

ISEF 2024: BI Ungkap 4 Hal Ini Bakal Majukan Ekonomi Syariah RI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mengungkapkan empat inisiatif baru dalam memajukan ekonomi syariah (Eksyar) di Indonesia, meski tengah tantangan global masih menghantui ekonomi dalam negeri. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan tema ISEF 2024 ‘Sinergy of Sharia Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth’ mencerminkan kuatnya sinergi bersama untuk mewujudkan ekonomi syariah sebagai modal baru mendorong perekonomian Indonesia.

BI Bawa 3 Hal Baru dalam ISEF 2024, Apa Saja?

BI Bawa 3 Hal Baru dalam ISEF 2024, Apa Saja?

()

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 pada 2024, pihaknya memberikan pembaruan terhadap acara tersebut dari tahun-tahun sebelumnya.

Perry mengungkapkan untuk tahun ini, ISEF menyiapkan tiga pembaruan bagi kegiatan halal di Indonesia. 

"Kami janjinya setiap tahun selalu ada kebaruan ISEF, mari kita lihat tiga kebaruan ISEF pada tahun ini," tuturnya dalam Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (30/10/2024).

Simpanan Masyarakat di Bank Tumbuh Mini di Tengah Tantangan Daya Beli

Simpanan Masyarakat di Bank Tumbuh Mini di Tengah Tantangan Daya Beli

()

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) alias simpanan segmen nasabah perorangan hanya tumbuh sebesar 0,6% secara tahunan (year on year/YoY) pada September 2024. Angka ini memperpanjang tren perlambatan serupa sejak awal tahun.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin menyebut bahwa perlambatan tersebut terjadi karena berbagai faktor, salah satunya daya beli masyarakat yang juga menurun.

“Secara umum memang pertumbuhan ekonomi juga melambat dan naik moderat saja,” katanya kepada Bisnis, Senin (28/10/2024).

Menebak Langkah Pemerintah Tuntaskan Utang Burden Sharing ke BI

Menebak Langkah Pemerintah Tuntaskan Utang Burden Sharing ke BI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mulai tahun depan, pemerintah harus membayar utang jatuh tempo yang berasal dari kesepakatan Surat Keputusan Bersama (SKB) II kepada Bank Indonesia. Setelah sebelumnya melakukan penarikan utang secara besar-besaran selama Covid-19 menghantam.

Mengingat kebutuhan pembiayaan penanangan Covid-19 yang tidak sedikit, membuat pemerintah menerapkan kebijakan burden sharing atau berbagi beban bersama Bank Indonesia (BI). 

Tercatat dari penerbitan SBN dalam rangka SKB II dan SKB III tersebut, terdapat SBN berupa SUN seri Variable Rate (VR) yang khusus dijual kepada BI di Pasar Perdana dalam rangka SKB II dan SKB III 2021 dengan total nilai sebesar Rp612,56 triliun.

Ada Utang Jatuh Tempo Pemerintah Rp100 Triliun ke BI 2025

Ada Utang Jatuh Tempo Pemerintah Rp100 Triliun ke BI 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah pada 2025 harus menghadapi tanggung jawabnya untuk membayar utang jatuh tempo, termasuk utang yang dihasilkan dari burden sharing bersama Bank Indonesia kala Covid-19 lalu. 

Menurut catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terdapat jatuh tempo Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli Bank Indonesia (BI) berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKBI) II senilai Rp100 triliun pada 2025. 

Melihat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2021, tercatat dari penerbitan SBN dalam rangka SKB II dan SKB III tersebut, terdapat SBN berupa SUN seri Variable Rate (VR) yang khusus dijual kepada BI di Pasar Perdana dalam rangka SKB II dan SKB III dengan total nilai sebesar Rp612,56 triliun.

Bank Indonesia Dorong Negara G20 Lakukan Bauran Kebijakan

Bank Indonesia Dorong Negara G20 Lakukan Bauran Kebijakan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia dalam pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) di Amerika Serikat 22-26 Oktober 2024, menegaskan perlunya kebijakan dan langkah yang konsisten dalam menghadapi ketidakpastian global. 

Terlebih, IMF baru saja merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 yang semula 3,3% menjadi 3,2%. 

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyerukan pentingnya upaya mengatasi dampak rambatan alias spillover dari perekonomian global terhadap negara berkembang.

“Dalam hal ini keleluasaan penggunaan bauran kebijakan bank sentral, dukungan Lembaga Keuangan Internasional kepada negara berkembang untuk memperkuat formulasi bauran kebijakan tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (27/10/2024).