Benjamin Netanyahu

Kelakuan Terbaru Israel Bakal Lipatgandakan Populasi di Golan

Kelakuan Terbaru Israel Bakal Lipatgandakan Populasi di Golan

()

Kelakuan Israel semakin menjadi-jadi. Terbaru, Israel berencana melipatgandakan populasi di Golan.

Dirangkum detikcom dari kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melipatgandakan populasi Israel di area Dataran Tinggi Golan. Golan diketahui wilayah Suriah yang diduduki Tel Aviv.

Langkah tersebut menuai kontroversi, mengingat pemimpin oposisi Suriah yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad pekan lalu, cenderung moderat.

"Memperkuat Golan adalah memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan tinggal di dalamnya," tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Pemerintah Arab Saudi mengecam rencana Israel untuk menggandakan populasinya di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang puluhan tahun diduduki Tel Aviv. Riyadh menyebutnya sebagai langkah "sabotase" terhadap Suriah.

Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (16/12/2024), menyatakan "kutukan dan kecaman" terhadap rencana Israel tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/12) waktu setempat.

Riyadh menyebut rencana itu sebagai bagian dari "sabotase berkelanjutan terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah" setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.

Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Ini disampaikannya pada hari Minggu (15/12) waktu setempat, beberapa hari setelah ia memerintahkan pasukan Israel ke zona penyangga antara pasukan kedua negara di Dataran Tinggi Golan.

"Kami tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Kebijakan Israel terhadap Suriah akan ditentukan oleh realitas yang berkembang di lapangan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/12/2024). Hal ini disampaikannya satu minggu setelah kelompok pemberontak menggulingkan presiden Suriah Bashar al-Assad.

Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

()

Pemerintah Arab Saudi mengecam rencana Israel untuk menggandakan populasinya di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang puluhan tahun diduduki Tel Aviv. Riyadh menyebutnya sebagai langkah "sabotase" terhadap Suriah.

Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (16/12/2024), menyatakan "kutukan dan kecaman" terhadap rencana Israel tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/12) waktu setempat.

Riyadh menyebut rencana itu sebagai bagian dari "sabotase berkelanjutan terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah" setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.

Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melipatgandakan populasi Israel di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Tel Aviv. Langkah tersebut menuai kontroversi, mengingat pemimpin oposisi Suriah yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad pekan lalu, cenderung moderat.

"Memperkuat Golan adalah memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan tinggal di dalamnya," tegas Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024).

AS Bilang Netanyahu Siap untuk Gencatan Senjata

AS Bilang Netanyahu Siap untuk Gencatan Senjata

()

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, untuk mendukung upaya yang baru-baru ini dihidupkan kembali demi mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Setelah pertemuan itu, Sullivan mengatakan ia "mendapat kesan" bahwa pemimpin Israel itu "siap untuk membuat kesepakatan" yang akan mengamankan berakhirnya permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza. Kesepakatan itu juga akan memastikan pembebasan 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas, setelah diculik masuk ke Jalur Gaza dalam serangan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang warga sipil Israel.

Menhan Israel: Ada Peluang untuk Kesepakatan Baru Gencatan Senjata di Gaza

Menhan Israel: Ada Peluang untuk Kesepakatan Baru Gencatan Senjata di Gaza

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel dan Palestina mengisyaratkan upaya baru untuk mencapai kesepakatan gencata senjata di Gaza. Dengan begitu, sandera Israel bisa dikembalikan.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (12/12/2024), Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan kepada mitranya dari AS, Lloyd Austin, melalui panggilan telepon pada Rabu.

Intinya bahwa sekarang ada peluang untuk kesepakatan baru yang akan memungkinkan pengembalian semua sandera, termasuk warga negara AS, kata kantor Katz.

Namun, seorang diplomat Barat di wilayah tersebut mengatakan kesepakatan sedang terbentuk tetapi kemungkinan akan terbatas dalam cakupannya.

Netanyahu Ancam Pasukan Pemberontak Suriah Tak Dukung Iran

Netanyahu Ancam Pasukan Pemberontak Suriah Tak Dukung Iran

()

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pasukan pemberontak Suriah untuk tidak mengikuti jejak Bashar al-Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuasaannya di negara tersebut. Netanyahu mewanti-wanti akan melancarkan serangan jika hal itu terjadi.

"Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali kekuasaannya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika mereka menyerang kami, kami akan membalas dengan kekerasan dan kami akan menuntut harga yang mahal," kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di X dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).

Pertama Kali, Netanyahu Hadiri Sidang Kasus Korupsinya

Pertama Kali, Netanyahu Hadiri Sidang Kasus Korupsinya

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tiba di pengadilan di Tel Aviv, pada Selasa (10/12) waktu setempat, untuk menyampaikan kesaksian dalam persidangan kasus korupsi yang menjerat dirinya. Ini menjadi momen pertama kalinya Netanyahu menghadiri sidang kasusnya.

Netanyahu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024), menjadi PM pertama Israel yang menghadapi persidangan kasus pidana saat masih aktif menjabat. Kehadirannya dalam persidangan kasus korupsi ini sudah berulang kali tertunda.

Netanyahu sedang menghadapi dakwaan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah.

Netanyahu Bilang Tak Akan Setop Perang Gaza Sekarang

Netanyahu Bilang Tak Akan Setop Perang Gaza Sekarang

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.

"Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi – dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali," tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024).

Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan "pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya" untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.

Netanyahu Tegaskan Dataran Tinggi Golan Selamanya Jadi Bagian Israel

Netanyahu Tegaskan Dataran Tinggi Golan Selamanya Jadi Bagian Israel

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel selama hampir 60 tahun, akan selamanya tetap menjadi bagian dari Israel.

Penegasan tersebut, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024), disampaikan Netanyahu pada Senin (9/12) setelah kritikan menghujani langkah Israel mengambil alih zona penyangga (buffer zone) di sepanjang perbatasan dengan Suriah, usai tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad.

Berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada periode pertamanya telah mengakui aneksasi yang dilakukan Tel Aviv atas Dataran Tinggi Golan tahun 1981 silam.

Hari Ini, Benjamin Netanyahu Bakal Bersaksi di Persidangan Kasus Korupsinya

Hari Ini, Benjamin Netanyahu Bakal Bersaksi di Persidangan Kasus Korupsinya

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - PM Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (10/12/2024) hari ini untuk pertama kalinya akan bersaksi dalam persidangan kasus korupsinya.

Diketahui, Israel telah melancarkan serangannya terhadap kelompok Hamas di Gaza Palestina selama setahun lebih.

Karena perang itu, maka Netanyahu diberi penundaan untuk memulai sidang pengadilannya. Namun pada Kamis, para hakim memutuskan bahwa ia harus mulai bersaksi.

Sebagaimana diberitakan Reuters, didakwa dengan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, Netanyahu akan bersaksi tiga kali seminggu.

Netanyahu Akan Bersaksi di Sidang Kasus Korupsinya

Netanyahu Akan Bersaksi di Sidang Kasus Korupsinya

()

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pertama kalinya akan bersaksi mengenai sidang kasus korupsi yang menjeratnya. Netanyahu mengklaim kasus ini sebagai ancaman demokrasi di Israel.

Dilansir Reuters, Selasa (10/12/2024), Netanyahu meminta penundaan sidang yang sejatinya digelar pada Selasa (9/12). Dia meminta pengadilan menunda sidang karena Israel meluncurkan serangan ke Gaza, namun pengadilan memutuskan Netanyahu harus memberi keterangan pada Kamis (12/12) mendatang.

Netanyahu didakwa melakukan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan, Netanyahu akan memberikan keterangan tiga kali seminggu, meskipun ada perang di Gaza dan kemungkinan ancaman baru yang ditimbulkan oleh kekacauan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk di negara tetangga Suriah.

Benjamin Netanyahu: Dataran Tinggi Golan Selamanya Milik Israel

Benjamin Netanyahu: Dataran Tinggi Golan Selamanya Milik Israel

()

YERUSALEM, KOMPAS.com - PM Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (9/12/2024) mengatakan, Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Israel hampir 60 tahun akan menjadi milik Israel selamanya.

Komentar itu muncul ketika kritik meningkat usai Israel mengambil alih zona penyangga di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, sebagaimana dikutip dari AFP pada Selasa (10/12/2024).

Berbicara pada konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu berterima kasih kepada Presiden terpilih AS Donald Trump karena mengakui aneksasi Israel 1981 atas wilayah tersebut selama masa jabatan pertamanya.

Netanyahu Puji Tumbangnya Assad sebagai Hari Bersejarah Bagi Suriah

Netanyahu Puji Tumbangnya Assad sebagai Hari Bersejarah Bagi Suriah

()

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memuji tumbangnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai "hari bersejarah". Tel Aviv menyaksikan penggulingan pemerintahan Assad oleh pasukan oposisi dengan perasaan campur aduk antara harapan dan kekhawatiran.

Lengsernya Assad setelah puluhan tahun berkuasa dinilai akan memicu perubahan strategis paling signifikan selama beberapa tahun terakhir di kawasan Timur Tengah.

Militer Tel Aviv beberapa waktu terakhir melancarkan serangan yang menargetkan pasukan Iran dan Hizbullah di Suriah, yang mendukung rezim Assad.