Bmri

IHSG Dibuka Melemah ke 7.235, Saham BBRI, BMRI hingga UNTR Kompak Turun

IHSG Dibuka Melemah ke 7.235, Saham BBRI, BMRI hingga UNTR Kompak Turun

()

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.235,77 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024). Sejumlah saham seperti big caps seperti BBRI, BMRI, hingga UNTR kompak mengalami pelemahan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.238,17 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian melemah 0,31% menuju ke posisi 7.235,77 pada pukul 09.10 WIB.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.231,36 hingga 7.263,32. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.459 triliun. Terdapat 192 saham menguat dan 207 saham melemah.

Emiten Grup Bakrie (ALII) Raih Fasilitas Kredit Rp342 Miliar dari Bank Mandiri

Emiten Grup Bakrie (ALII) Raih Fasilitas Kredit Rp342 Miliar dari Bank Mandiri

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp342 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan ALII untuk ambil bagian dalam upaya penambahan modal anak usahanya.

Berdasarkan keterbukaan informasi, pada 4 November 2024 lalu, ALII dan Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kredit investasi dengan limit sampai dengan Rp342 miliar. Secara efektif, ALII kemudian telah mendapatkan fasilitas kredit investasi itu dari Bank Mandiri pada 12 Desember 2024.

Transaksi BI-Fast Bank Mandiri Tembus Rp1.331 Triliun, Naik 26% per November 2024

Transaksi BI-Fast Bank Mandiri Tembus Rp1.331 Triliun, Naik 26% per November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan total nilai transaksi BI-Fast di aplikasi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp1.331 triliun per November 2024.

VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano menyebut bahwa realisasi itu tumbuh 26% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan pada November 2023. Laju pertumbuhan frekuensi transaksi layanan fast payment itu juga terbilang signifikan.

“Realisasi frekuensi transaksi BI-Fast melalui super app Livin’ by Mandiri mencapai 495 juta transaksi, tumbuh sebesar 32% YoY,” katanya kepada Bisnis, dikutip Senin (16/12/2024).

Ada Peluang Santa Claus Rally, Cek Saham Pilihan Akhir Tahun Ini

Ada Peluang Santa Claus Rally, Cek Saham Pilihan Akhir Tahun Ini

()

Bisnis.com, JAKARTA — Peluang terjadinya Santa Claus Rally pada akhir tahun cukup terbuka seiring menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,71% sejak awal tahun ke level 7.324,78. Sederet saham pun menjadi pilihan.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menjelaskan Santa Claus Rally menjadi fenomena yang sering terjadi di pasar saham pada akhir tahun, dengan indeks yang menunjukkan penguatan akibat sentimen positif seperti window dressing dan masuknya dana asing. 

Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini, Ada TPIA, BBRI hingga GOTO

Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini, Ada TPIA, BBRI hingga GOTO

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham big caps seperti TPIA, BBRI hingga GOTO terpantau memuncaki top laggards yang membebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini periode 9 hingga 13 Desember 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) milik taipan Prajogo Pangestu menempati urutan pertama pemberat indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham TPIA terkoreksi 10,37% sepekan dan membebani IHSG sebesar 32,54 poin.

Bank Mandiri: RI Butuh Investasi Rp7.500 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Bank Mandiri: RI Butuh Investasi Rp7.500 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memproyeksikan bahwa Indonesia membutuhkan tambahan investasi senilai Rp7.500 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

Jumlah itu diperoleh berdasarkan simulasi pertumbuhan ekonomi Bank Mandiri yang menyatakan bahwa nilai PDB riil yang diperlukan pada 2029 mencapai Rp17.996 triliun, meningkat dari raihan PDB riil pada 2023 yang sebesar Rp12.031 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan bahwa tujuh sektor utama diproyeksikan untuk menciptakan new money, antara lain hilirisasi tambang, energi, industri manufaktur, perdagangan, kesehatan, pertanian, hingga pariwisata.

Bos Mandiri Ungkap Strategi di Balik Laju Kredit  Simpanan yang Lampaui Industri

Bos Mandiri Ungkap Strategi di Balik Laju Kredit Simpanan yang Lampaui Industri

()

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi mengungkapkan strategi di balik laju pertumbuhan kredit dan simpanan perseroan yang melampaui torehan industri perbankan pada kuartal III/2024.

Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit sebesar 22,1% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga mencapai Rp1.590 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri yang berada pada kisaran 11% per September 2024.

Selain itu, pertumbuhan simpanan alias dana pihak ketiga (DPK) bank pelat merah ini mencapai 14,9% yoy dengan total nominal Rp1.667 triliun pada periode yang sama, sedangkan industri perbankan berada pada kisaran 7%.

Bos Mandiri Beberkan Tantangan Bisnis Bank selama 2024, Apa Saja?

Bos Mandiri Beberkan Tantangan Bisnis Bank selama 2024, Apa Saja?

()

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi membeberkan sejumlah tantangan bisnis yang dihadapi sektor perbankan sepanjang 2024.

Menurutnya, pasar perbankan Tanah Air masih berkutat dengan tingkat suku bunga yang tinggi, meskipun Bank Indonesia sempat menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) ke level 6,00% belum lama ini.

“Walaupun sudah mulai ada penurunan suku bunga benchmark, tapi secara efektif bunga di pasar ini masih belum turun,” katanya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

BCA dan Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Total Rp67,2 Triliun untuk Natal serta Tahun Baru 2025

BCA dan Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Total Rp67,2 Triliun untuk Natal serta Tahun Baru 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan tengah bersiap menyambut momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Salah satunya dengan menyiapkan besaran uang tunai untuk mengantisipasi transaksi yang lazimnya naik sepanjang periode ini.

Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri menjadi sejumlah pemain yang menaikkan realisasi uang tunai pada periode Nataru kali ini. Total uang tunai yang disiapkan kedua bank itu mencapai Rp67,2 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sendiri mengalokasikan uang tunai senilai Rp41,2 triliun. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan bahwa penyediaan itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi nasabah.

IHSG Dibuka Melemah ke 7.417, Saham BBRI, BREN, hingga PANI Kompak Merah

IHSG Dibuka Melemah ke 7.417, Saham BBRI, BREN, hingga PANI Kompak Merah

()

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.417,91 pada perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2024). Sejumlah saham seperti BBRI, BREN hingga PANI tercatat lesu pada pembukaan perdagangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.448,77 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian melemah 0,27% menuju ke posisi 7.417,91 pada pukul 09.10 WIB.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.412,51 hingga 7.457,81 Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.696 triliun. Terdapat 219 saham menguat dan 203 saham melemah.

Window Dressing  Santa Claus Rally Diramal Sengat Saham BUMN BMRI, BBRI  PGEO

Window Dressing Santa Claus Rally Diramal Sengat Saham BUMN BMRI, BBRI PGEO

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten yang tergabung dalam indeks saham BUMN seperti BMRI, BBRI hingga PGEO diyakini bakal moncer pada perdagangan pekan ini tersengat momentum window dressing dan santa claus rally pada akhir tahun ini.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa dua momentum tersebut berpeluang besar menyengat harga saham emiten pelat merah berkapitalisasi jumbo atau big caps.

Santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertimbangan pajak hingga aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.

Santa Claus Rally dan Window Dressing Berpotensi Sengat Saham BUMN

Santa Claus Rally dan Window Dressing Berpotensi Sengat Saham BUMN

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham BUMN berpeluang terapresiasi jelang momentum santa claus rally dan window dressing pada akhir tahun ini.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa dua momentum tersebut berpeluang besar menyengat harga saham emiten pelat merah berkapitalisasi jumbo atau big caps.

Santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertimbangan pajak hingga aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.

Bank Mandiri (BMRI) Siapkan Uang Tunai Rp26 Triliun jelang Libur Nataru

Bank Mandiri (BMRI) Siapkan Uang Tunai Rp26 Triliun jelang Libur Nataru

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalokasikan uang tunai secara net sebesar Rp26 triliun seiring meningkatnya kebutuhan transaksi selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebagaimana diketahui, alokasi ini naik sebesar 4,6% dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya. Penyediaan dana tersebut sebagai langkah antisipatif Bank Mandiri terhadap lonjakan kebutuhan masyarakat untuk transaksi tunai selama periode liburan yang berlangsung 33 hari, mulai 1 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. SEVP Corporate Relations Bank Mandiri Wisnu Trihanggodo menyatakan peningkatan alokasi tersebut dilakukan menyusul proyeksi kenaikan transaksi ATM/CRM masyarakat. 

Saham BMRI, BBNI, hingga TLKM Bawa Indeks Bisnis-27 ke Zona Merah

Saham BMRI, BBNI, hingga TLKM Bawa Indeks Bisnis-27 ke Zona Merah

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah pada penutupan perdagangan tengah pekan, Kamis (5/12/2024). Pelemahan ini didorong oleh saham BMRI, BBNI, TLKM, dan MYOR.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama bursa dan harian Bisnis Indonesia tersebut melemah 1,19% atau 6,6 poin ke level 550,16.

Pada penutupan perdagangan hari ini dari seluruh anggota konstituen, terdapat 12 saham menguat, dua saham bergerak stagnan, dan 13 saham bergerak melemah.

Pelemahan Indeks Bisnis-27 hari ini didorong oleh emiten-emiten seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 3,53% ke harga Rp6.150. Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 2,63% ke level Rp4.820 per saham.

Sah, Bank Mandiri (BMRI) Kuasai 99,9% Saham Mandiri Utama Finance

Sah, Bank Mandiri (BMRI) Kuasai 99,9% Saham Mandiri Utama Finance

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menambah kepemilikan saham mejadi sebesar 99,9% di Mandiri Utama Finance atau MUF, menjadikan perseroan sebagai pemegang saham mayoritas sedangkan 0,01% saham lainnya dimiliki oleh PT Mandiri Sekuritas.

Sebelumnya, per September 2024, Bank Mandiri tercatat baru menggenggam 51% saham MUF. Sementara Asco Investindo memiliki 37% dan sisanya 12% dimiliki oleh Tunas Ridean.

Head of Corporate Secretary & Legal Mandiri Utama Finance Elisabeth Lidya Sirait mengatakan bahwa perubahan tersebut tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri Utama Finance tanggal 29 November 2024.