Pertumbuhan Ritel Melambat, China Butuh Stimulus Pacu Masyarakat Belanja Lagi
Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penjualan ritel China secara tak terduga melambat pada periode November 2024.
Mengutip data Biro Statistik Nasional (NBS) pada Senin (16/12/2024), penjualan ritel China naik 3% secara year-on-year (yoy), atau laju paling lambat dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, para ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan 5%.
Pada saat yang sama, produksi industri meningkat 5,4%, hampir sama dengan kinerja bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan sisi manufaktur terus mengungguli belanja konsumen.