Daya Beli Masyarakat

DPR Minta Pemerintah Jelaskan Dampak Kompensasi PPN 12% ke Inflasi dan Daya Beli

DPR Minta Pemerintah Jelaskan Dampak Kompensasi PPN 12% ke Inflasi dan Daya Beli

()

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi XI DPR meminta pemerintah menjelaskan secara detail dampak pemberian paket kebijakan insentif fiskal ke laju inflasi dan daya beli masyarakat.

Paket kebijakan insentif fiskal itu sendiri diumumkan pemerintah pada Senin (16/12/2024) kemarin, sebagai kompensasi kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro menjelaskan tarif PPN 12% merupakan upaya reformasi perpajakan yang disepakati pemerintah dan DPR dalam Undang-undang Nomor 7/2021 tengang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Oleh sebab itu, kenaikan tarif PPN merupakan suatu keniscayaan.

Jelang PPN 12%, Airlangga Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga

Jelang PPN 12%, Airlangga Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim daya beli masyarakat masih terjaga jelang pemberlakuan pajak pertambahan nilai atau PPN 12% pada 1 Januari 2025.

Airlangga menegaskan bahwa konsumsi rumah masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data terakhir dari Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga mendistribusikan 53,08% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Kuartal III/2024.

Dia pun menukil data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2024 sebesar 125,9. Angka tersebut lebih tinggi dari indeks Oktober 2024 sebesar 121,1.

Jaga Daya Beli Masyarakat Jadi Alasan Pemerintah Gelontorkan Sederet Stimulus Ekonomi

Jaga Daya Beli Masyarakat Jadi Alasan Pemerintah Gelontorkan Sederet Stimulus Ekonomi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama jajaran para menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto resmi mengeluarkan sederet insentif sebagai stimulus ekonomi 2025. 

Menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025, Sri Mulyani menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hadir untuk menjaga daya beli masyarakat. 

“APBN menyelenggarakan berbagai paket kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat, kesejahteraan dan stimulus ekonomi, sehingga ekonomi kita tetap bisa berjalan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024). 

Mendag Budi: Harbolnas 12.12 Sengat Daya Beli Masyarakat RI

Mendag Budi: Harbolnas 12.12 Sengat Daya Beli Masyarakat RI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksi nilai transaksi dalam momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 bakal meningkat, seiring dengan daya beli masyarakat yang mulai terungkit.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Tokopedia Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

“Kami prediksi [transaksi Harbolnas 2024] akan meningkat transaksinya. Karena kita sudah memprediksi bahwa daya beli masyarakat sudah mulai berubah naik,” kata Budi.

Meski demikian, dia juga mengakui adanya penurunan daya beli sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Mereka mungkin kemarin ketika belum dekat dengan Nataru mungkin agak berkurang [daya beli]. Tapi sekarang setelah dekat dengan Nataru, ini kan sudah terbukti ternyata peningkatannya juga signifikan,” ujarnya.

PPN 12% Khusus Barang Mewah, Ekonom: Keyakinan Konsumen Tetap Kuat untuk Belanja

PPN 12% Khusus Barang Mewah, Ekonom: Keyakinan Konsumen Tetap Kuat untuk Belanja

()

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom melihat di tengah masih tertekannya daya beli kelas menengah, kebijakan PPN 12% khusus barang mewah tidak akan mengganggu masyarakat untuk tetap berbelanja. 

Kepala Ekonom PT Bank Permata Indonesia Tbk. (BNLI) Josua Pardede menyampaikan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tentu berpengaruh negatif, utamanya terhadap masyarakat kelas menengah. 

Melalui sinyal objek PPN 12% hanya akan dikenakan terhadap barang mewah—yang selama ini menjadi objek Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)—dampaknya akan terbatas kepada daya beli kelas menengah. 

Airlangga Klaim Daya Beli Masyarakat Masih Cukup Baik, Ini Buktinya

Airlangga Klaim Daya Beli Masyarakat Masih Cukup Baik, Ini Buktinya

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim daya beli masyarakat Indonesia masih cukup baik. Hal ini menyusul adanya laporan dari NielsenIQ yang menyebut bahwa masyarakat Indonesia semakin gemar berbelanja.

Airlangga menyampaikan, belanja produk keperluan sehari-hari (fast moving consumer goods/FMCG) tumbuh 1,1% secara tahunan (year on year/YoY) atau mencapai Rp208 triliun hingga kuartal III/2024.

“Artinya kalau kita lihat daya beli masyarakat masih cukup baik,” kata Airlangga dalam Peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024, di The Park Pejaten, Jumat (6/12/2024).

Mirae Asset Optimistis, IHSG Terbang ke Level 8.000 di 2025

Mirae Asset Optimistis, IHSG Terbang ke Level 8.000 di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 8.000 pada 2025 yang didasari pada stabilitas inflasi dan daya beli yang terjaga.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menyatakan bahwa inflasi Indonesia akan terus menunjukkan penurunan didukung oleh stabilitas harga bahan makanan pada tahun depan.

Dengan inflasi yang terjaga, Rully memandang kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 tidak akan berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat. Pasalnya, bahan pokok dikecualikan dari kenaikan tarif tersebut.