Ekonomi Global

PBB: Tarif Trump Bisa Jadi Bencana Besar bagi Negara Berkembang

PBB: Tarif Trump Bisa Jadi Bencana Besar bagi Negara Berkembang

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Perdagagan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa menjadi bencana besar bagi negara-negara berkembang.

Dikutip dari Reuters, The International Trade Center (ITC) atau Pusat Perdagangan International menyebutkan bahwa kebijakan tarif Trump dapat berimbas pada perdagangan global yang dapat menyusut hingga 3%—7% dan produk domestik bruto global (global gross domestic bruto/GDP) hingga 0,7%. Dampak tersebut paling berdapak bagi negara-negara berkembang.

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas mencapai rekor tertingginya dengan melampaui US$3.200 per ons di tengah kekhawatiran investor secara global. Daya tarik emas sebagai aset safe haven semakin memikat.

Dilansir dari Bloomberg, harga emas global naik 2,1% menjadi US$3.244,15 pada perdagangan Jumat (11/4/2025). Angka itu memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa yang tercapai sehari sebelumnya.

Harga emas mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 6% secara mingguan.

Perubahan arah kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu aksi jual panik (panic selling) di bursa saham, obligasi, dan dolar AS. Investor mengkhawatirkan risiko resesi ekonomi akibat kebijakan yang berdampak pada banyak negara itu.

Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Tensi perang tarif impor antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas menyusul langkah China yang kembali menaikkan tarif impor untuk barang dari AS menjadi 125%.

Tarif balasan tersebut merupakan respons Negeri Tirai Bambu setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 145%.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (11/4/2025) Kementerian Keuangan China menjelaskan bahwa negaranya akan mengabaikan tarif lebih lanjut dari AS terhadap produk-produk China.

Xi Jinping Balas Trump, China Tetapkan Tarif Impor 125% ke Amerika Serikat

Xi Jinping Balas Trump, China Tetapkan Tarif Impor 125% ke Amerika Serikat

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — China resmi menaikkan tarif impor untuk semua barang dari Amerika Serikat menjadi 125% dan akan berlaku besok, Sabtu (12/4/2025).

Dilansir dari Bloomberg, langkah tersebut dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 145%.

Kementerian Keuangan China menjelaskan bahwa negaranya akan mengabaikan tarif lebih lanjut dari AS terhadap produk-produk Negeri Tirai Bambu.

"Mengingat tidak ada lagi kemungkinan penerimaan pasar untuk barang-barang AS yang diekspor ke China berdasarkan tingkat tarif saat ini, jika pihak AS kemudian terus mengenakan tarif pada barang-barang China yang diekspor ke AS, pihak China tidak akan memperhatikannya," tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan China, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (11/4/2025).

China Deflasi Dua Bulan Beruntun, Imbas Perang Dagang Lawan Trump

China Deflasi Dua Bulan Beruntun, Imbas Perang Dagang Lawan Trump

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - China mengalami deflasi selama dua bulan beruntun seiring dengan tensi perang dagang yang meningkat dengan AS memberikan tekanan lebih besar pada harga barang.

Data Biro Statistik Nasional (NBS), China mencatat indeks harga konsumen atau inflasi China turun 0,1% secara year on year (yoy) pada Maret 2025 dibandingkan dengan penurunan 0,7% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, perkiraan median ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah 0%.

Inflasi inti China, yang mengecualikan barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, pulih menjadi 0,5% pada bulan Maret dari minus 0,1% pada bulan sebelumnya. Deflasi pabrik bertahan selama 30 bulan, dengan indeks harga produsen mencatat penurunan yang lebih cepat sebesar 2,5% dibandingkan dengan 2,2% pada bulan Februari.

Goldman Sachs Ralat Proyeksi AS Resesi setelah Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari

Goldman Sachs Ralat Proyeksi AS Resesi setelah Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Goldman Sachs Group Inc. meralat proyeksi bahwa Amerika Serikat akan mengalami resesi ekonomi sebagai dampak dari pengenaan tarif Trump. Perubahan proyeksi dilakukan karena adanya penundaan tarif impor AS selama 90 hari kepada sebagian besar negara.

Dilansir dari Bloomberg, tim Goldman Sachs yang dipimpin oleh Jan Hatzius menjelaskan bahwa pihaknya mengubah proyeksi ekonomi AS dengan mengalihkannya ke garis dasar resesi. Hal itu merespons kebijakan tarif impor yang mulai berlaku Rabu (9/4/2025) waktu Amerika Serikat (AS) dan penundaan 90 hari oleh Presiden AS Donald Trump.

Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%, Tunda Tarif Negara Lain 90 Hari

Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%, Tunda Tarif Negara Lain 90 Hari

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang semakin memanas setelah Amerika Serikat mengenakan Tarif Trump 125% kepada China, naik dari sebelumnya yang sebesar 104%. Namun, Trump justru menunda pengenaan tarif bagi negara-negara lain selama 90 hari.

Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusannya itu melalui media sosial Truth Social pada Rabu (9/4/2025) pukul 13.18 waktu AS. Perubahan sikap itu terjadi sekitar 13 jam setelah bea masuk tinggi terhadap 56 negara dan Uni Eropa mulai berlaku.

Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal bahwa tidak tercapai kesepakatan dengan China dalam negosiasi tarif impor. Alhasil, China berisiko terkena tarif Trump sebesar 104%.

Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan jam-jam terakhir untuk menyusun negosiasi dengan sejumlah negara, terutama sekutu-sekutu AS, sebelum tarif impor yang luas berlaku pada Rabu (9/4/2025) pukul 12.01 AM EDT (Eastern Daylight Time, waktu Amerika Utara) atau pukul 11.01 WIB.

Sederet Respons Global usai Dikenakan Tarif Trump, dari Retaliasi hingga Negosiasi

Sederet Respons Global usai Dikenakan Tarif Trump, dari Retaliasi hingga Negosiasi

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah respons negara-negara yang dikenakan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam Sarasehan Ekonomi Presiden Prabowo Subianto yang dilaksanakan pada Selasa (8/4/2025), Airlangga menyebutkan China memilih menetapkan tarif balasan atau retaliasi sebesar 34% atas semua barang dari AS mulai 10 April 2025 dan menetapkan control ekspor atas logam tanah jarang.

"Vietnam meminta penundaan penerapan tarif dan mengusulkan negosiasi dengan AS, terutama untuk Nike dan AS belum menerima usulan ini," ujarnya.

Hadiri Sarasehan Ekonomi, Prabowo Bakal Umumkan Sikap RI soal Tarif Trump

Hadiri Sarasehan Ekonomi, Prabowo Bakal Umumkan Sikap RI soal Tarif Trump

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri acara sarasehan ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo juga akan mengumumkan sikap pemerintah Indonesia atas isu global, salah satunya tarif Trump. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa acara ini menghadirkan berbagai kalangan strategis, mulai dari ekonom, perwakilan investor, pemimpin redaksi media, hingga masyarakat umum.

“Acara ini dapat menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan para pelaku ekonomi dalam rangka memperkuat sinergi menuju pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Yusuf dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).

Pengusaha AS dan Vietnam Kompak Minta Trump Tunda Tarif 46% untuk Vietnam

Pengusaha AS dan Vietnam Kompak Minta Trump Tunda Tarif 46% untuk Vietnam

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha Amerika Serikat (AS) dan Vietnam telah meminta Presiden AS Donald Trump untuk menunda penerapan tarif 46% terhadap barang-barang Vietnam, lantaran dinilai sangat tinggi serta merugikan mereka dan hubungan komersial bilateral.

Kamar Dagang dan Industri Vietnam serta Kamar Dagang AS di Hanoi menyampaikan kekhawatirannya dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

“Tarif yang lebih rendah untuk produk yang masuk ke Vietnam dan untuk produk yang sampai ke konsumen Amerika adalah hal yang akan membantu perusahaan AS, ekonomi, dan konsumen,” kata AmCham dan VCCI dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin (7/4/2025).

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat Donald Trump menyatakan bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai perundingan atas tarif impor Trump.

Dilansir dari Reuters, hal tersebut disampaikan oleh Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS) Kevin Hasset dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (6/4/2025).

Hasset membantah bahwa kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump sebagai cara tidak langsung untuk menekan bank sentral, yakni Federal Reserve alias The Fed, agar memangkas suku bunga.

Prospek IHSG Pekan Depan Pasca Libur Lebaran, Kena Hantam Tarif Impor Trump?

Prospek IHSG Pekan Depan Pasca Libur Lebaran, Kena Hantam Tarif Impor Trump?

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mengalami tekanan pada perdagangan pekan depan setelah libur lebaran. Tekanan datang dari global, seiring dengan telah diresmikannya kebijakan tarif impor AS oleh Presiden Donald Trump. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami penguatan 0,59% ke level 6.510,62 pada perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Namun, IHSG mengalami pelemahan 8,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sepanjang kuartal I/2025.