Ekonomi Global

Survei LPEM UI: 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Tidak Efektif

Survei LPEM UI: 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Tidak Efektif

(23 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM UI) menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam 100 hari pertama dinilai minim efektivitas.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada pertengahan Februari, LPEM FEB UI menyimpulkan bahwa para responden tidak yakin dengan arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru berdasarkan kinerja 100 hari pertama.

“Ada keraguan yang meluas tentang kebijakan ekonomi pemerintah, dengan hanya sedikit yang melihat efektivitasnya,” tulis dalam laporan tersebut, dikutip pada Minggu (16/3/2025). 

PREMIUM NOTES: Chandra Asri (TPIA) Incar Asean, Sinyal Pelemahan Ekonomi, hingga 3T Terancam Blankspot

PREMIUM NOTES: Chandra Asri (TPIA) Incar Asean, Sinyal Pelemahan Ekonomi, hingga 3T Terancam Blankspot

(23 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) telah menyiapkan strategi bisnis untuk menggenjot pendapatan di tengah kondisi global yang telah menggerus kinerja perusahaan.

Direktur TPIA Suryandi optimistis pendapatan perusahaan akan tumbuh hingga lima kali lipat pada tahun ini seiring dengan kepemilikan kilang minyak pertamanya di Singapura.

Kilang ini merupakan hasil dari akuisisi yang dilakukan bersama perusahaan dagang asal Swiss, Glencore yang kesepakatannya telah dimulai sejak tahun lalu.

Stabilitas Keuangan Indonesia Meningkat, Ekonom Ungkap Kewajiban Neto PII Turun di Akhir 2024

Stabilitas Keuangan Indonesia Meningkat, Ekonom Ungkap Kewajiban Neto PII Turun di Akhir 2024

(29 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai stabilitas sistem keuangan Indonesia meningkat, yang tercermin dari menurunnya kewajiban neto Posisi Investasi Internasional (PII) pada akhir 2024 akibat meningkatnya aset saat terjadinya aliran modal asing yang keluar (outflow) dari pasar keuangan RI.

Bank Indonesia melaporkan kewajiban neto PII pada akhir tahun lalu turun ke angka US$245,3 miliar dari kuartal sebelumnya yang senilai US$270,4 miliar, serta lebih rendah dari akhir 2023 yang senilai US$257,9 miliar.

Tebar Stimulus, Thailand Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 3% Tahun Ini

Tebar Stimulus, Thailand Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 3% Tahun Ini

(29 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Thailand ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 3% tahun ini seiring dengan gelontoran stimulus dan kebijakan senilai 150 miliar baht atau US$4,4 miliar. 

Melansir Reuters pada Senin (10/3/2025), Paopoom Rojanasakul, Wakil Menteri Keuangan Thailand menyebut, langkah-langkah stimulus tersebut, termasuk tahap berikutnya dari skema dompet digital, akan dilaksanakan pada akhir kuartal ketiga tahun ini.

"Kami telah menyiapkan amunisi yang cukup," katanya, seraya menambahkan bahwa pengeluaran tersebut akan digunakan secara bijak dan pada waktu yang tepat.

Harga Bitcoin Lanjut Melemah Dekati US$80.000, Ada Apa?

Harga Bitcoin Lanjut Melemah Dekati US$80.000, Ada Apa?

(29 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin terpantau melemah seiring dengan volatilitas yang terus berlanjut menyusul perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump untuk membuat cadangan bitcoin strategis bagi Amerika Serikat.

Melansir data Coinmarketcap.com pada Senin (10/3/2025) harga Bitcoin sempat anjlok lebih dari 5% pada level US$81.712, sebelum memangkas kerugiannya ke kisaran US$82.000. Harga mata uang kripto lainnya juga turun, seperti ether maupun XRP yang turun sekitar 7,5%.

Melansir CNBC International, cadangan bitcoin tersebut akan didanai oleh koin-koin yang telah disita dalam kasus-kasus penyitaan pidana dan perdata dan tidak ada rencana bagi pemerintah AS untuk membeli lebih banyak bitcoin. Setelah pengumuman cadangan strategis Kamis lalu, harga kripto menurun karena investor kecewa karena program itu tidak lebih agresif.

IMF: Perang Dagang Bisa Berdampak Besar pada Ekonomi Meksiko dan Kanada

IMF: Perang Dagang Bisa Berdampak Besar pada Ekonomi Meksiko dan Kanada

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa tarif impor yang diberlakukan AS terhadap Meksiko dan Kanada berisiko memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kedua negara, mengingat eratnya keterkaitan ekonomi mereka dengan AS.

Melansir Reuters, Jumat (7/3/2025), juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan selain kebijakan tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada, langkah balasan dari China, Kanada, dan kemungkinan Meksiko menciptakan dinamika baru yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi global.

IMF berencana merilis analisis lebih rinci mengenai dampak perubahan kebijakan perdagangan AS dalam laporan prospek ekonomi global yang akan diterbitkan pada pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia di Washington, April mendatang.