Ekspor

Ekonom Proyeksi Tren Neraca Perdagangan RI hingga Akhir 2024

Ekonom Proyeksi Tren Neraca Perdagangan RI hingga Akhir 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia kembali melanjutkan surplus hingga November 2024. Ini artinya, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,42 miliar, yang utamanya berasal dari sektor nonmigas US$5,67 miliar.

Adapun, BPS mengungkap surplus neraca perdagangan pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 melebar secara signifikan.

Nikel Topang Kinerja Ekspor Nonmigas RI pada November 2024

Nikel Topang Kinerja Ekspor Nonmigas RI pada November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nikel sebagai komoditas penopang kinerja ekspor nonmigas pada November 2024.Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyawanti menuturkan, nilai ekspor nonmigas pada November 2024 mencapai US$22,69 miliar. Angka ini turun 1,67% jika dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$23,08 miliar. Menurutnya, penurunan nilai ekspor itu terjadi lantaran nilai ekspor bijih logam dan kerak abu, minyak hewan/nabati, serta tembaga dan barang daripadanya yang anjlok.Kendati demikian, BPS mencatat realisasi ekspor nonmigas November 2024, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang cuma sebesar US$20,71 miliar. Adapun, capaian ini berkait kinerja ekspor nikel."Secara tahunan nilai ekspor November naik sebesar 9,41%. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas. Pertama pada nikel dan barang daripadanya HS75," jelas Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).Selain nikel, kinerja ekspor nonmigas pada November 2024 juga ditopang oleh peningkatan ekspor mesin dan peralatan mekanis serta mesin dan perlengkapan elektrik.Lebih lanjut, Amalia mengatakan, ekspor nonmigas November 2024 terbesar adalah ke China senilai US$6,24 miliar. Selanjutnya, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar US$2,34 miliar dan India US$1,58 miliar.Adapun, kontribusi ketiganya mencapai 44,82%. Sementara itu, ekspor ke Asean dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,37 miliar.Secara total, nilai ekspor Indonesia November 2024 mencapai US$24,01 miliar atau turun 1,70% dibanding ekspor Oktober 2024. Namun, bila dibandingkan November 2023 nilai ekspor naik sebesar 9,14%.Khusus ekspor migas, tercatat sebesar US$1,31 miliar. Angka ini turun 2,1% dibanding nilai ekspor migas Oktober 2024 yang senilai US$1,34 miliar.

Impor RI Turun Penyebab Surplus Neraca Dagang Melejit pada November 2024

Impor RI Turun Penyebab Surplus Neraca Dagang Melejit pada November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa nilai impor turun cukup besar secara bulanan, sehingga surplus neraca perdagangan November 2024 meningkat cukup tinggi menjadi US$4,42 miliar.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjabarkan bahwa pada November 2024, perdagangan Indonesia mencatatkan ekspor hingga US$24,01 miliar. Nilainya turun 1,7% secara bulanan atau dari posisi Oktober 2024 dengan ekspor US$24,42 miliar.

Penurunan nilai ekspor secara bulanan terjadi baik pada kelompok minyak dan gas (migas) maupun nonmigas. Namun demikian, nilai ekspor tetap tumbuh apabila dilihat secara tahunan atau dibandingkan dengan November 2023.

Neraca Perdagangan November 2024 Surplus US$4,42 Miliar, 55 Bulan Berturut-turut

Neraca Perdagangan November 2024 Surplus US$4,42 Miliar, 55 Bulan Berturut-turut

()

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan tren surplus hingga 55 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang November 2024 senilai US$4,42 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa dengan realisasi itu, neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Ekspor per November 2024 tercatat senilai US$24,01 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga.

"Total nilai impor mencapai US$19,59 miliar atau turun 10,71% dari kondisi Oktober 2024," ujar Amalia dalam konferensi pers pada Senin (16/12/2024).

Bappebti Akan Perluas Perdagangan Emas Fisik Secara Digital ke Level Internasional

Bappebti Akan Perluas Perdagangan Emas Fisik Secara Digital ke Level Internasional

()

Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan tren perdagangan emas fisik secara digital di Indonesia membuat Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berencana memperluas pasar ke tingkat internasional.

Berdasarkan data Bappebti, nilai transaksi perdagangan emas fisik secara digital telah mencapai Rp53,3 triliun hingga November 2024. Nilai tersebut melonjak 556% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp8,1 triliun. Dari sisi volume, terjadi kenaikan 430% year on year (YoY) menjadi 43,9 ton. 

Mendag Paparkan Program Prioritas Kemendag di Raker DPD RI

Mendag Paparkan Program Prioritas Kemendag di Raker DPD RI

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso melakukan rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta pada Selasa, (10/12). Pada pertemuan ini, Mendag Budi Santoso menyampaikan program prioritas Kemendag dan beberapa kebijakan terkait perdagangan yang menjadi perhatian Komite IV DPD RI.

“Pertemuan dengan Komite IV DPD RI membahas program prioritas Kemendag, terutama mengenai pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) BISA Ekspor,” ujar Mendag Budi Santoso usai rapat kerja.

Zulhas Targetkan RI Ekspor Ikan Tambak dalam 3 Tahun

Zulhas Targetkan RI Ekspor Ikan Tambak dalam 3 Tahun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap Indonesia mampu melakukan ekspor ikan tambak dalam tiga tahun ke depan atau pada 2027.

“Mudah-mudahan 2-3 tahun ke depan Indonesia menjadi ekspor ikan dari tambak, insya Allah,” kata Zulhas dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum Blue Food Competent Authority Dialogue, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Zulhas memandang penting bagi pemerintah untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas sumber pangan perairan, termasuk ikan. Apalagi, kata Zulhas, sebanyak 78.000 bekas tambak yang tidak produktif tersebar di Pulau Jawa.

Kemendag Kolaborasi UMKM ‘BISA’ Ekspor dengan Kampus dan Kementerian

Kemendag Kolaborasi UMKM ‘BISA’ Ekspor dengan Kampus dan Kementerian

()

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyinergikan Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor atau UMKM ‘BISA’ Ekspor dengan perguruan tinggi dan Kementerian UMKM. Tujuannya, untuk semakin mengefektifkan pengembangan dan implementasi UMKM BISA Ekspor.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengemukakan hal ini pada High Level Dialogue Urun Rembug terkait Program UMKM BISA Ekspor hari ini, Jumat, (6/12) di kantor Kemendag, Jakarta.

“Melalui program UMKM BISA Ekspor yang kami gagas ini, diharapkan tercipta sinkronisasi kegiatan pembinaan oleh para pemangku kepentingan untuk mendukung UMKM BISA Ekspor. Kami juga berharap tercipta penguatan ekosistem dan kebijakan UMKM BISA Ekspor dengan merangkul semua pemangku kepentingan,” tutur Mendag Budi Santoso.

Astra Optimistis Desa Binaan Mampu Sumbang Ekspor RI

Astra Optimistis Desa Binaan Mampu Sumbang Ekspor RI

()

Bisnis.com, BOGOR — PT Astra International Tbk. (ASII) meyakini Program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang dirancang perusahaan pada 2018 mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk ekspor.

Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan perusahaan melalui program DSA berkomitmen untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan infrastruktur.

“Jadi kita jangan hanya fokus di kota-kota saja, tetapi justru dari desa-desa bisa bergerak untuk bisa dikembangkan. Kemudian pasti berkontribusi kan kepada pertumbuhan Indonesia, kepada ekspor dan seterusnya,” kata Boy saat ditemui seusai Workshop Lingkungan Astra 2024 di Boja Farm, Tajur Halang, Bogor, Kamis (5/12/2024).

Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk  Nilainya

Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk Nilainya

()

Bisnis.com, BOGOR — PT Astra International Tbk. (ASII) melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) telah mengekspor produk organik hingga US$400.000 lewat Yayasan Mitra Organik Boja Farm, Tajur Halang, Bogor.

Sebagai gambaran, program DSA dirancang pada 2018 yang diinisiasi untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan infrastruktur.

Program ini berfokus untuk mengembangkan potensi unggulan desa melalui tiga klaster produk yakni pertanian dan olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.