Emiten

Beda Nasib Cuan Indomobil (IMAS)  Astra (ASII) saat Penjualan Otomotif Lesu 2024

Beda Nasib Cuan Indomobil (IMAS) Astra (ASII) saat Penjualan Otomotif Lesu 2024

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Raupan laba emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) dan PT Astra International Tbk. (ASII) berbeda nasib pada 2024 seiring dengan penjualan otomotif yang melorot.

Berdasarkan Laporan Keuangan, IMAS mencatatkan laba yang diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp233,73 miliar pada 2024, turun 63,04% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada 2023 sebesar Rp632,52 miliar.

Indomobil sebenarnya telah mencatatkan peningkatan pendapatan neto yang naik 1,47% yoy menjadi Rp29,31 triliun pada 2024. Kemudian, beban pokok naik 1,38% yoy menjadi Rp23,32 triliun pada 2024. Alhasil, laba kotor IMAS sebenarnya naik 1,82% yoy menjadi Rp5,99 triliun. 

Bundamedik (BMHS) Kerek Laba 60,05% jadi Rp11,94 Miliar pada 2024

Bundamedik (BMHS) Kerek Laba 60,05% jadi Rp11,94 Miliar pada 2024

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk. (BMHS) mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,94 miliar pada 2024, naik 60,05% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp7,46 miliar.

Berdasarkan Laporan Keuangan, laba BMHS terdorong oleh kinerja pendapatan neto yang naik 4,72% yoy menjadi Rp1,55 triliun pada 2024, dibandingkan Rp1,48 triliun pada 2023.

Raupan pendapatan neto Bundamedik berasal dari segmen operasi rawat inap sebesar Rp560,66 miliar pada 2024. Kemudian, rawat jalan berkontribusi terhadap pendapatan Bundamedik sebesar Rp557,78 miliar.

Esta Multi Usaha (ESTA) Catat Rugi Bersih Rp958,8 Juta Sepanjang 2024

Esta Multi Usaha (ESTA) Catat Rugi Bersih Rp958,8 Juta Sepanjang 2024

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhotelan, properti dan penyewaan kendaraan, PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) mengalami kerugian bersih sebesar Rp958,8 juta sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan ESTA, rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat sebesar Rp958,8 juta pada 2024, padahal tahun sebelumnya mencetak laba bersih sebesar Rp27,4 miliar pada 2023.

Meski merugi, pendapatan ESTA tercatat meningkat 9,1% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp50,5 miliar pada 2023 menjadi Rp51,12 miliar pada 2024.