Farmasi

Indofarma (INAF) Jual Aset, Utang Gaji Karyawan Bengkak Hampir Rp100 Miliar

Indofarma (INAF) Jual Aset, Utang Gaji Karyawan Bengkak Hampir Rp100 Miliar

(25 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofarma Tbk. (INAF) akan menjual aset senilai total Rp306,3 miliar untuk melunasi utang gaji karyawan yang membengkak.

Indofarma tercatat memiliki total utang gaji karyawan sebesar Rp98,93 miliar pada 10 Maret 2025. Jumlah tersebut meningkat dari posisi Rp31,88 miliar per 30 Juni 2024, yang terdiri dari gaji tertunggak sebesar Rp19,75 miliar, tunjangan kesejahteraan Rp6,14 miliar, dan tunjangan akhir tahun mencapai Rp5,99 miliar.

“Dengan berjalannya waktu, terjadi penambahan nilai utang gaji kepada karyawan dengan nilai per tanggal 10 Maret 2025 sebesar Rp98,92 miliar,” ujar Direktur Utama Indofarma Yeliandriani dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/3/2025).

Rencana Bisnis Medela Potentia (MDLA) Usai IPO: Genjot Ekspansi  Bagi Dividen

Rencana Bisnis Medela Potentia (MDLA) Usai IPO: Genjot Ekspansi Bagi Dividen

(25 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Medela Potentia Tbk. atau MDLA mengungkapkan sejumlah rencana bisnis yang akan dibidik tahun ini, mulai dari target kinerja, langkah ekspansi, hingga komitmen dividen usai menggelar IPO.

Dari sisi kinerja, perusahaan distributor produk farmasi hingga manufaktur alat kesehatan itu menargetkan penjualan tumbuh di kisaran 11%-12% secara tahunan. Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2024, Medela mencatatkan penjualan bersih Rp10,78 triliun atau naik dari Rp9,6 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Perusahaan Farmasi Medela Potentia (MDLA) Siap IPO, Incar Dana Rp805 Miliar

Perusahaan Farmasi Medela Potentia (MDLA) Siap IPO, Incar Dana Rp805 Miliar

(27 hari yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Medela Potentia Tbk. (MDLA) menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran sebesar Rp180 per saham sampai dengan Rp230 per saham.

Perusahaan distributor produk farmasi hingga manufaktur alat kesehatan itu berencana melepas sebanyak-banyak 3,5 miliar saham biasa atas nama, yang seluruhnya saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Alokasi saham yang ditawarkan ke publik itu setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.