Gaza

Mayora (MYOR) Pacu Ekspor Kopi hingga Biskuit ke Palestina

Mayora (MYOR) Pacu Ekspor Kopi hingga Biskuit ke Palestina

()

Bisnis.com, TANGERANG — Emiten makanan minuman, Mayora Group memacu ekspor produk cokelat hingga biskuit ke Palestina, di tengah konflik yang masih mencuat antara Palestina-Israel.

Direktur utama PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) Andre Sukendra Atmadja mengatakan bahwa ekspor yang dilakukan perusahaan ke Palestina sudah berlangsung hampir satu tahun.

Dia pun mengaku bahwa cokelat, kopi, hingga biskuit merupakan produk yang mendominasi ekspor Mayora Group ke Palestina.

“[Produk Mayora yang diekspor ke Palestina] kopi, snack, wafer, coklat,  biskuit, banyak, [ini] sudah hampir setahun,” kata Andre seusai acara Pelepasan Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 dengan Tujuan 15 Negara di Cikupa, Tangerang, Selasa (5/11/2024).

Cerita Warga Palestina Bangun Kehidupan Baru di Kairo Mesir

Cerita Warga Palestina Bangun Kehidupan Baru di Kairo Mesir

()

KAIRO, KOMPAS.com - Jalur Gaza masih dibombardir oleh tentara Israel. Maka, banyak warga Palestina yang mengungsi keluar dari Gaza dan pergi ke Kairo Mesir.

Bahkan kini banyak warga Palestina yang membangun kehidupan baru di Kairo. Seperti yang dialami oleh Bassem Abu Aoun (56), warga Palestina ini.

Sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (5/11/2024), ia membuka restoran di kawasan Kairo timur dan menyajikan shawarma kalkun ala Gaza.

Karena banyak yang tinggal di daerah itu, maka sering dijuluki sebagai "Gaza Kecil".

Israel Resmi Beri Tahu PBB soal Putus Hubungan dengan UNRWA

Israel Resmi Beri Tahu PBB soal Putus Hubungan dengan UNRWA

()

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

"Atas instruksi Menteri Luar Negeri Israel Katz, Kementerian Luar Negeri memberitahu PBB tentang pembatalan perjanjian antara Negara Israel dan UNRWA," kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Senin (4/11/2024).

"UNRWA, organisasi yang karyawannya berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober dan banyak karyawannya adalah anggota Hamas, adalah bagian dari masalah di Jalur Gaza dan bukan bagian dari solusi," ujar Katz.

Eks Jubir Netanyahu Ditahan Atas Dugaan Bocorkan Dokumen Rahasia

Eks Jubir Netanyahu Ditahan Atas Dugaan Bocorkan Dokumen Rahasia

()

Seorang mantan juru bicara (jubir) Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah ditahan karena diduga membocorkan dokumen rahasia, yang mungkin telah membahayakan negosiasi kesepakatan penyanderaan di Gaza.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (4/11/2024), pihak pengadilan di kota pesisir Rishon LeZion, Eliezer Feldstein ditahan bersama tiga orang lainnya, termasuk pejabat-pejabat keamanan.

Berita tentang kasus tersebut telah membuat pihak oposisi mempertanyakan apakah Netanyahu terlibat dalam kebocoran tersebut. Namun tuduhan ini dibantah oleh pihak kantor Netanyahu.

Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

()

Israel melancarkan serangan bom ke pusat vaksinasi polio di wilayah utara Kota Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada enam orang terluka akibat serangan tersebut, empat di antaranya anak-anak.

"Enam orang termasuk empat anak-anak terluka," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/11) waktu setempat. Ghebreyesus mengatakan serangan itu terjadi saat para orang tua membawa anak-anaknya untuk menerima vaksinasi polio.

"Pusat layanan kesehatan utama Sheikh Radwan dilanda serangan hari ini ketika orang tua membawa anak-anak mereka ke program vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa," kata Ghebreyesus.

Israel Gempur Kamp Pengungsi di Jalur Gaza Utara, 25 Orang Tewas

Israel Gempur Kamp Pengungsi di Jalur Gaza Utara, 25 Orang Tewas

()

Serangan militer Israel di Gaza, Palestina, tidak berhenti. Dalam serangan terbarunya di Gaza utara dan tengah, 25 orang dilaporkan tewas.

Dilansir Anadolu Agency, Sabtu (2/11/2024), serangan Israel itu terjadi pada pagi hari ini waktu setempat. Israel menggempur rumah-rumah di Kamp Nusreirat.

Sumber medis di Rumah Sakit Al-Shifa mengatakan menerima 10 jenazah warga Palestina. Pihak rumah sakit juga mengaku menerima belasan orang yang terluka akibat serangan tentara Israel di wilayah Kamp Nuseirat.

Israel Gempur Gaza Utara Tewaskan 84 Warga Palestina, Termasuk 50 Anak

Israel Gempur Gaza Utara Tewaskan 84 Warga Palestina, Termasuk 50 Anak

()

Israel kembali menggempur wilayah Gaza menewaskan warga Palestina. 2 serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza utara telah menewaskan 84 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak.

Seperti dilansir AlJazeera, Sabtu (2/11/2024), kantor media pemerintah menambahkan bahwa dua bangunan bertingkat itu menampung sedikitnya 170 orang saat menjadi sasaran.

Dikatakan bahwa 84 orang tewas dalam apa yang digambarkan sebagai "pembantaian" karena tidak ada petugas pertahanan sipil, layanan medis, atau layanan bantuan lainnya yang tersedia di daerah tersebut di tengah pengepungan Israel dan pemboman yang terus berlanjut.

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

Israel Klaim Bunuh Pejabat Senior Hamas Izz al-Din Kassab

()

Israel mengklaim telah membunuh salah satu pejabat senior Hamas, Izz al-Din Kassab. Israel mengatakan Izz al-Din Kassab punya peran penting di wilayah Gaza.

Seperti dilansir AlJazeera, Sabtu (2/11/2024), militer Israel mengklaim telah membunuh seorang pejabat senior Hamas dalam serangan udara di Khan Younis.

Militer Israel menggambarkan Izz al-Din Kassab sebagai salah satu anggota Hamas berpangkat tinggi terakhir yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan kelompok lain di Gaza. Belum ada komentar dari Hamas mengenai klaim tersebut.

Serangan Israel Menargetkan Hamas, tapi 47 Warga Gaza yang Tewas

Serangan Israel Menargetkan Hamas, tapi 47 Warga Gaza yang Tewas

()

GAZA, KOMPAS.com - Sedikitnya 47 warga Palestina tewas dan puluhan lain terluka yang sebagian besar anak-anak dan perempuan akibat serangan Israel di Jalur Gaza tengah pada Kamis (31/10/2024) malam.

Militer Israel mengeklaim bahwa serangan itu menargetkan anggota kelompok Hamas. Demikian dilaporkan kantor berita Palestina WAFA pada Jumat (1/11/2024).

Sebagaimana diberitakan Reuters, serangan itu terjadi di kota Deir Al-Balah, kamp Nuseirat, dan kota Al-Zawayda.

Militer Israel mengatakan pasukannya telah mengidentifikasi dan melenyapkan beberapa anggota kelompok bersenjata di Gaza tengah.

Kepala UNRWA Tuduh Tentara Israel Rusak Kantor di Tepi Barat

Kepala UNRWA Tuduh Tentara Israel Rusak Kantor di Tepi Barat

()

Kepala UNRWA mengatakan bahwa buldoser-buldoser Israel telah merusak kantor badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut, yang berada di kamp Nur Shams, Tepi Barat, pada hari Kamis (31/10) waktu setempat. Namun, Israel membantah pernyataan tersebut.

Philippe Lazzarini, yang mengepalai UNRWA, mengatakan di platform media sosial X, bahwa kantor UNRWA tersebut rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi. Namun, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang menyangkal tanggung jawab atas kerusakan apa pun pada gedung tersebut.

Pilu 46 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke RS Gaza

Pilu 46 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke RS Gaza

()

Rentetan serangan militer Israel kembali menghujani wilayah Jalur Gaza bagian utara, dengan salah satu rumah sakit dihantam hingga pasokan medis terbakar. Sedikitnya 46 orang tewas akibat serangan terbaru militer Israel tersebut.

Militer Israel, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), menuduh kelompok Hamas memanfaatkan Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan yang ada di area Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian utara, untuk tujuan militer dan mengklaim "puluhan teroris" bersembunyi di sana.

Para pejabat kesehatan setempat dan Hamas telah membantah keras tuduhan tersebut.

Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

()

KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa pihaknya menolak gencatan senjata jangka pendek di Gaza. Hal itu dia ungkapkan pada Kamis (31/10/2024).

Kelompok Hamas tetap bersikeras bahwa gencatan senjata harus permanen, bukan jangka pendek saja.

Menurut Taher al-Nunu, seorang pemimpin senior Hamas kepada AFP, ide tentang jeda sementara dalam perang hanya untuk melanjutkan agresi di kemudian hari.

"Hamas mendukung penghentian perang secara permanen, bukan yang sementara," terang dia.

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, para mediator yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan mengusulkan gencatan senjata kurang dari sebulan kepada Hamas.

Setahun Perang di Gaza, Israel Mulai Kekurangan Tentara

Setahun Perang di Gaza, Israel Mulai Kekurangan Tentara

()

Lebih dari setahun berperang melawan Hamas di Jalur Gaza dan kini bertempur melawan Hizbullah di Lebanon, militer Israel mulai mengalami kesulitan dalam merekrut tentara. Pasukan cadangan Israel dilaporkan mengalami kelelahan dalam perang yang terus berkecamuk di kawasan tersebut.

Militer Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (30/10/2024), telah memanggil sekitar 300.000 tentara cadangannya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza hingga kini.

Militer Israel mengakui bahwa sekitar 18 persen dari ratusan ribu tentara cadangan itu, merupakan pria berusia di atas 40 tahun yang seharusnya sudah dibebaskan dari wajib militer. Wajib militer diberlakukan sejak usia 18 tahun bagi pria dan wanita Israel, meskipun ada sejumlah pengecualian yang berlaku.

AS Kecam Serangan Mengerikan Israel di Gaza

AS Kecam Serangan Mengerikan Israel di Gaza

()

Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan Israel ke Kota Beit Lahiya di Gaza pada Selasa (29/10), dengan mengatakan pihaknya "sangat prihatin dengan jatuhnya korban sipil" menyusul laporan bahwa banyak anak-anak yang tewas dalam pemboman tersebut.

"Ini adalah sebuah insiden yang mengerikan dengan hasil yang juga mengerikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Deplu) AS, Matthew Miller, kepada para wartawan.

Sedikitnya 93 orang tewas atau hilang akibat serangan tersebut, menurut petugas medis Palestina.

Korban Tewas di Gaza Bertambah Jadi 93 Orang Akibat Gempuran Israel

Korban Tewas di Gaza Bertambah Jadi 93 Orang Akibat Gempuran Israel

()

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel pada malam hari kini menewaskan 93 orang. Serangan itu menyerang bangunan tempat tinggal di distrik utara Beit Lahia.

"Jumlah korban tewas dalam pembantaian rumah keluarga Abu Nasr di Beit Lahia telah meningkat menjadi 93 orang, dan sekitar 40 orang masih hilang di bawah reruntuhan," kata juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal, dilansir AFP, Rabu (30/10/2024).

Sementara, Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.

Indonesia Kutuk Israel yang Melarang Kegiatan UNRWA di Palestina

Indonesia Kutuk Israel yang Melarang Kegiatan UNRWA di Palestina

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengutuk keras putusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang kegiatan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, larangan Israel kepada UNRWA berimplikasi pada terhentinya kerja UNRWA di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza, wilayah Palestina.

"Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB," tulis Kemenlu RI, Selasa (29/10/2024).

Kemenlu RI menjelaskan, UNRWA adalah badan penerima mandat PBB yang memainkan peran tak tergantikan di wilayah konflik Israel-Palestina.

Indonesia Kutuk Keras Israel Larang UNRWA: Langgar Piagam PBB!

Indonesia Kutuk Keras Israel Larang UNRWA: Langgar Piagam PBB!

()

Indonesia merespons keras parlemen Israel yang telah membuat undang-undang larangan terhadap United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Pemerintah Indonesia menilai langkah Israel yang melarang kegiatan badan PBB untuk pengungsi Palestina itu bertentangan dengan Piagam PBB.

"Pemerintah Indonesia mengutuk keras putusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang kegiatan UNRWA di Israel yang berimplikasi pada terhentinya kerja UNRWA di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui akun X seperti dilihat, Selasa (29/10/2024).

Israel Terus Gempur Gaza, 55 Orang Tewas

Israel Terus Gempur Gaza, 55 Orang Tewas

()

Serangan udara Israel menghantam sebuah gedung permukiman di area distrik Beit Lahia, Jalur Gaza. Otoritas pertahanan sipil Jalur Gaza melaporkan lebih dari 55 orang tewas akibat serangan udara tersebut.

Otoritas Layanan Darurat Palestina, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (29/10/2024), menyebut banyak korban diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.

"Lebih dari 55 orang telah menjadi martir dan puluhan orang lainnya tertimbun reruntuhan gedung permukiman lima lantai, milik keluarga Abu Nasr yang dihantam oleh pendudukan Israel semalam di Beit Lahia," ucap juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP.

Israel Klaim Tangkap 100 Militan Hamas di RS Gaza

Israel Klaim Tangkap 100 Militan Hamas di RS Gaza

()

Militer Israel mengklaim pasukannya telah menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam operasi penyerbuan di kompleks Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara. Otoritas Jalur Gaza dan Hamas membantah kehadiran militan di rumah sakit yang ada di daerah kantong Palestina tersebut.

Tentara-tentara Israel, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/10/2024), menyebut Rumah Sakit Kamal Adwan pada Jumat (25/10) pekan lalu dan meninggalkan kompleks medis itu pada Sabut (26/10).

"Para tentara menangkap sekitar 100 teroris dari kompleks tersebut, termasuk para teroris yang berusaha melarikan diri saat proses evakuasi warga sipil. Di dalam rumah sakit, mereka (tentara Israel) menemukan senjata, dana teror dan dokumen-dokumen intelijen," sebut militer Israel dalam pernyataannya.

Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

()

Parlemen Israel menyetujui RUU yang melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Kecaman internasional pun mengalir atas keputusan Israel ini.

Meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat dan peringatan dari Dewan Keamanan PBB, para anggota parlemen Israel pada Senin (28/10) waktu setempat, dengan suara bulat meloloskan RUU yang melarang UNRWA bekerja di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki.

Israel secara ketat mengendalikan semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan anggota parlemen juga meloloskan tindakan yang melarang para pejabat Israel bekerja dengan UNRWA dan pegawainya.

Parlemen Israel Sahkan UU yang Larang UNRWA Beroperasi, Ini Alasannya

Parlemen Israel Sahkan UU yang Larang UNRWA Beroperasi, Ini Alasannya

()

TEL AVIV, KOMPAS.com - Parlemen Israel pada Senin (28/10/2024) menyetujui sebuah RUU yang melarang Badan Bantuan PBB atau UNRWA beroperasi lagi.

Jadi, meski Amerika Serikat (AS) keberatan dan ada peringatan dari Dewan Keamanan PBB, anggota parlemen Israel tetap dengan suara bulat.

Yakni meloloskan RUU yang melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) untuk bekerja di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki.

"Ada hubungan yang erat antara organisasi Hamas dan UNRWA, maka Israel tidak dapat menoleransinya," kata Yuli Edelstein, seorang anggota parlemen partai Likud dan salah satu sponsor RUU tersebut.

Jumlah Korban Tewas Capai 43.020 Orang, Israel Masih Gempur Gaza

Jumlah Korban Tewas Capai 43.020 Orang, Israel Masih Gempur Gaza

()

GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban selama perang di Gaza setahun ini menewaskan sebanyak 43.020 orang.

Hal itu dikatakan kementerian yang dipimpin Hamas pada Senin (28/10/2024) seraya menambahkan bahwa jumlah itu termasuk 96 kematian dalam 48 jam terakhir.

Untuk korban terluka akibat perang Israel-Hamas tersebut mencapai 101.110 orang di Jalur Gaza, sebagaimana dikutip dari AFP.

Hingga kini, tentara Israel masih menggempur Gaza meski ada usulan gencatan senjata dua hari untuk pertukaran tawanan.

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

()

Para demonstran Israel menginterupsi pidato Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam acara peringatan mengenang korban serangan Hamas setahun lalu. Aksi para demonstran itu membuat Netanyahu menghentikan pidatonya di depan kerumunan orang yang menghadapi acara tersebut.

Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (27/10) waktu setempat itu, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024), Netanyahu hanya bisa berdiri tak bergerak di podium ketika beberapa penonton terus berteriak dan menyela pidatonya selama lebih dari satu menit.

Israel Bombardir Gaza Utara, 45 Orang Tewas

Israel Bombardir Gaza Utara, 45 Orang Tewas

()

Israel terus melakukan serangan mengerikan ke Gaza, Palestina. Serangan terbaru Israel di Gaza utara menyebabkan sedikitnya 45 orang tewas.

Dilansir Al-Jazeera, Minggu (27/10/2024), puluhan warga Palestina tewas setelah serangan Israel menghancurkan beberapa bangunan di kawasan permukiman Beit Lahiya di Gaza utara yang terkepung. Kementerian Kesehatan Palestina menggambarkan serangan itu sebagai ‘pembantaian yang mengerikan’.

Menurut saksi mata dan sumber medis, sedikitnya 45 orang tewas akibat serangan pada Sabtu malam waktu setempat dan puluhan lainnya luka-luka. Laporan media lokal mengatakan kru pertahanan sipil tidak dapat mencapai lokasi tersebut karena tembakan Israel.

Dirjen WHO: Situasi Gaza Utara Semakin Menyedihkan, Ini Alasannya

Dirjen WHO: Situasi Gaza Utara Semakin Menyedihkan, Ini Alasannya

()

GAZA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal World Health Organization (Dirjen WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa situasi di Gaza utara kini semakin menyedihkan.

Pasalnya, Gaza yang dilanda perang masih terus mengalami konflik antara Israel dengan Hamas. Bahkan tentara Israel juga melakukan serangan di sekitar fasilitas kesehatan.

Tak hanya itu saja, Kementerian Kesehatan Gaza juga menuduh pasukan Israel menahan ratusan staf, pasien, dan orang-orang terlantar selama serangan itu.

"Situasi di Gaza utara jadi malapetaka," kata Tedros di X pada Sabtu (26/10/2024).