Hotel

Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

Libur Nataru, PHRI Prediksi Okupansi Hotel Tembus 65%

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menargetkan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel nasional saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) sebesar 65%. 

Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan, target itu mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 54%.

“Kalau [okupansi hotel] nasional [saat momen Nataru] kira-kira 65%, kurang lebih naik 10%,” kata Hariyadi kepada Bisnis, dikutip Minggu (15/12/2024).

Kendati secara rata-rata nasional okupansi hotel pada momen Nataru ditargetkan sebesar 65%, okupansi hotel di daerah-daerah favorit diperkirakan berada di atas 80%.

RedDoorz Bidik Pasar Gen Z, Target Ekspansi 40% di Jawa Timur

RedDoorz Bidik Pasar Gen Z, Target Ekspansi 40% di Jawa Timur

()

Bisnis.com, SURABAYA – Startup manajemen hotel RedDoorz berencana menargetkan ekspansi hingga 40% di Jawa Timur pada 2025, dengan pasar Gen Z menjadi kunci pertumbuhannya.

Cut Nany Indriani, Head of Marketing RedDoorz, mengatakan bahwa pada 2025, RedDoorz menargetkan akan menambah jumlah properti dan memperbesar pasar terutama di hotel dengan kamar lebih banyak.

"Strategi kita untuk tumbuh itu dengan menambah jumlah kamar dengan akuisisi bigger and better property. Dari minimal bisa join RedDoorz hanya dengan 15 kamar, ke depan kami ingin targetkan properti dengan kamar lebih banyak, sehingga rate [harga] kamarnya juga bisa naik," terangnya, Selasa (10/12/2024).

Impor Beras Horeka Diperbolehkan, Pengamat Was-was Ada Penumpang Gelap

Impor Beras Horeka Diperbolehkan, Pengamat Was-was Ada Penumpang Gelap

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengingatkan agar pemerintah tetap mengawal impor beras yang masuk ke Indonesia, seiring masih terbukanya keran impor beras untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Terlebih, pemerintah telah memutuskan Indonesia tidak akan mengimpor beras untuk konsumsi pada 2025, lantaran memiliki stok yang mencukupi.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menilai, pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat agar impor beras khusus untuk kebutuhan horeka tidak terjadi penyelewengan oleh swasta.

Industri Perhotelan Babak Belur Imbas Anggaran Perdin Dipangkas

Industri Perhotelan Babak Belur Imbas Anggaran Perdin Dipangkas

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut dampak dari pemangkasan anggaran perjalanan dinas (perdin) kementerian/lembaga sudah mulai terasa di industri perhotelan.

Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan, pembatalan pemesanan kamar hotel hingga akhir 2024 telah terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Sudah, jadi pembatalan sampai akhir tahun ini sudah terjadi,” kata Hariyadi di sela-sela agenda Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025, di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

RI Tetap Impor Beras untuk Horeka, Zulhas: Jumlahnya Kecil

RI Tetap Impor Beras untuk Horeka, Zulhas: Jumlahnya Kecil

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas)  menyatakan akan memperkecil keran impor beras untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Hal itu disampaikan Zulhas dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum Blue Food Competent Authority Dialogue, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Zulhas menuturkan bahwa pemerintah telah memutuskan Indonesia tidak akan mengimpor beras konsumsi pada tahun depan.

“Apakah tidak ada [impor beras] yang lainnya? Ada itu beras yang dimakan Pak Wamen biasanya kalau ke restoran Jepang itu masih dikit-dikit impornya masih ada. Pembicara-pembicara biasanya kalau suka beras basmati, kita tidak bisa bikin itu, ada [impor] tapi sedikit,” jelas Zulhas.