Indeks Harga Konsumen

Terjadi Disinflasi Tahunan pada Maret 2025, Tanda Daya Beli Melemah?

Terjadi Disinflasi Tahunan pada Maret 2025, Tanda Daya Beli Melemah?

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik alias BPS mengumumkan terjadi disinflasi atau penurunan tingkat inflasi secara tahunan pada Maret 2025.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengungkapkan terjadi inflasi sebesar 1,03% secara tahunan (year on year/YoY) pada Maret 2025. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2024 yaitu sebesar 3,05% YoY.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 2,07% dan mengambil andil inflasi sebesar 0,61%," ungkap Habibullah dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

BPS: Inflasi Indonesia 1,65% pada Maret 2025

BPS: Inflasi Indonesia 1,65% pada Maret 2025

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2025 terpantau mengalami inflasi 1,65% secara bulanan atau month to month (MtM).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyampaikan pada Maret 2025 terjadi kenaikan IHK dari 105,48 pada Februari 2025 menjadi menjadi 107,22 pada Maret 2025.

Adapun secara year on year (YoY), Indonesia juga mengalami inflasi sebesar 1,03% dan secara tahun kalender atau year to date (YtD) terjadi inflasi sebesar 0,39%.

Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Maret 2025 Melonjak

Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Maret 2025 Melonjak

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus ekonom memproyeksikan inflasi akan meningkat tajam pada Maret 2025, jelang pengumuman Indeks Harga Konsumen alias IHK oleh Badan Pusat Statistik pada hari ini, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg, median atau nilai tengah dari 20 ekonom sebesar 1,18% secara tahunan atau year on year (YoY). Angka tersebut mengalami lonjakan usai terjadi deflasi pada Februari 2025 sebesar 0,09% YoY.

Estimasi tertinggi terpantau berada pada angka 2,3% YoY yang dikeluarkan oleh ekonom JP Morgan Chase Bank Sin Beng Ong. Sementara estimasi terendah di angka -0,02% oleh ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana.