Industri

Industri Tekstil dan Farmasi Dihantui Impor China Imbas Kebijakan Trump

Industri Tekstil dan Farmasi Dihantui Impor China Imbas Kebijakan Trump

()

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom mewanti-wanti dampak dari kebijakan perdagangan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mempengaruhi industri manufaktur tekstil dan farmasi. 

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal mengatakan kebijakan pembatasan perdagangan yang dilakukan Trump terhadap China sejatinya untuk mendorong industri domestik AS, kendati dampaknya akan dirasakan secara global, termasuk Indonesia. 

"Khusus ke tekstil yang perlu kita perhatikan juga adalah dampak dari kebijakan Trump itu bukan hanya hambatan ekspor, tapi ketika China dijadikan sasaran utama untuk tidak boleh masuk, maka dia akan mencari pasar alternatif, apalagi kondisi sekarang sudah oversupply," kata Faisal dalam Outlook Sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Tahun 2025, Selasa (17/12/2024). 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Menuju Transformasi BBM hingga Properti Jakarta Usai Ibu Kota Pindah

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Menuju Transformasi BBM hingga Properti Jakarta Usai Ibu Kota Pindah

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan subsidi energi terutama untuk BBM dan LPG selalu menjadi dilematis bagi pemerintah karena berkaitan dengan alokasi Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN). Terlebih, anggaran subsidi yang dikucurkan setiap tahunnya juga tidaklah sedikit.

Di sisi lain, kebijakan subsidi energi yang selama ini diberikan pemerintah disebut-sebut cukup berhasil menjaga daya beli masyarakat. Kendati demikian, pemberian subsidi yang terus-menerus apalagi dengan tren peningkatan konsumsi energi malah berdampak buruk terhadap keuangan negara.