Industri Manufaktur

Usulan Upah Minimum Naik 10%, Produsen Tekstil Minta Dialog Terbuka

Usulan Upah Minimum Naik 10%, Produsen Tekstil Minta Dialog Terbuka

()

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta usulan terkait kenaikan upah minimum tahun depan dapat dibahas secara tripartit antara buruh, pelaku usaha dan pemerintah.

Adapun, kalangan buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi atau UMP 2025 sebesar 8-10%.

Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan (API) David Leonardi mengatakan kenaikan upah minimum perlu disesuaikan oleh setiap perusahaan maupun industri. Pasalnya, untuk industri tekstil sendiri masih dihadapi tekanan yang berujung pada gangguan arus kas. 

Manufaktur Masih Kontraksi, Kemenperin Lempar Bola Panas Lagi ke Mendag

Manufaktur Masih Kontraksi, Kemenperin Lempar Bola Panas Lagi ke Mendag

()

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut kontraksi manufaktur dalam 4 bulan terakhir menjadi bukti konkret bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 terkait relaksasi impor membebani industri dalam negeri. 

Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur RI pada Oktober 2024 masih berada di level kontraksi yaitu 49,2. Laporan dari S&P Global mengungkap penyebabnya yakni output dan pesanan baru yang terus turun.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, selama tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan untuk mendukung industri manufaktur, termasuk dalam melindungi pasar, maka kontraksi akan terus terjadi. 

PMI Manufaktur RI Tertahan di Zona Kontraksi 4 Bulan Beruntun

PMI Manufaktur RI Tertahan di Zona Kontraksi 4 Bulan Beruntun

()

Bisnis.com, JAKARTA – Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2024 tercatat stagnan di level kontraksi sebesar 49,2 atau tidak ada perubahan dari bulan sebelumnya.

Indeks manufaktur nasional itu telah terkontraksi sejak Juli 2024 lalu di level 49,3 atau kontraksi pertama sejak 34 bulan ekspansif di atas 50, sementara pada Agustus merosot ke angka 48,9. 

Dalam laporan S&P Global terbaru, operasional manufaktur Indonesia masih mengalami penurunan dari sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan. 

Tekstil Babak Belur, Prospek Industri 6 Bulan ke Depan Diklaim Masih Cerah

Tekstil Babak Belur, Prospek Industri 6 Bulan ke Depan Diklaim Masih Cerah

()

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai prospek industri pengolahan nonmigas atau manufaktur, termasuk tekstil masih cerah, meskipun dihadapi berbagai isu kepailitan, PHK massal hingga gempuran produk impor. 

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, penilaian tersebut didasarkan pada optimisme pelaku usaha yang mengalami peningkatan dan stabil di angka 73,3% atau naik 1,8% dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Prospek IKI [indeks kepercayaan industri] sampai akhir tahun, kami sampaikan optimisme pelaku usaha untuk 6 bulan ke depan juga industri tekstil itu meningkat pada Oktober, optimisme dari pelaku industri, relatif meningkat," kata Febri, Kamis (31/10/2024). 

Banyak Produsen Manufaktur Beralih jadi Importir, Efek Permendag 8/2024?

Banyak Produsen Manufaktur Beralih jadi Importir, Efek Permendag 8/2024?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut dampak dari pemberlakuan relaksasi impor meluas kini berujung pada beralihnya usaha dari produsen manufaktur menjadi pedagang yang mengimpor barang jadi dari luar negeri. 

Kondisi ini disebut merupakan imbas dari penerapan Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 tentang Pengaturan Impor yang tidak lagi memberlakukan pertimbangan teknis (Pertek) untuk 7 komoditas dari Kemenperin. 

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan beleid tersebut yang membuat barang-barang impor seperti pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, tas, obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta elektronik membanjiri pasar domestik. 

Ambisi Prabowo Tangkal Pailit Sritex (SRIL), Kerikil di Awal Pemerintahan

Ambisi Prabowo Tangkal Pailit Sritex (SRIL), Kerikil di Awal Pemerintahan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berupaya menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex dari pailit. Presiden ke-8 itu ingin awal pemerintahannya berjalan dengan halus.  

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan meskipun belum tentu harus campur tangan, pemerintah ingin memastikan pemutusan hubungan kerja (PHK) tekstil tidak akan terjadi dan industri tekstil tetap berproduksi.

Apalagi, baru 10 hari Prabowo menjabat, Yassierli menekankan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tak ingin ada isu besar yang memberikan noda di awal perjalanan pemerintahannya.

Skema Penyelamatan Sritex Bakal Sedot Keuangan Negara?

Skema Penyelamatan Sritex Bakal Sedot Keuangan Negara?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berpeluang menggelontorkan dana talangan atau bailout untuk menyelamatkan raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex dari kondisi pailit. 

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita membenarkan bahwa ada kemungkinan pemberian dana talangan dan insentif untuk Sritex dan industri tekstil keseluruhan. 

"Ya seperti itu [insentif atau dana talangan], tapi nanti lihat modelnya disusun. Iya seperti itu sih karena kan ini bersama. [Bailout] Kita lihat aja nanti," kata Reni di Kantor Kemenperin, Senin (28/10/2024).