Industri Perikanan

Tarif Trump Ancam Industri Perikanan, Ekspor ke AS Terlalu Dominan

Tarif Trump Ancam Industri Perikanan, Ekspor ke AS Terlalu Dominan

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut, negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk melindungi sektor perikanan dalam negeri. Mengingat, pangsa pasar ekspor perikanan ke AS cukup besar, mencapai 31,97% dari total ekspor perikanan Indonesia di 2024.

Trenggono menyampaikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengusulkan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menempuh jalur diplomasi dalam menghadapi kebijakan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump.

Efek Tarif Trump: Industri Perikanan Terancam Bangkrut hingga PHK Massal

Efek Tarif Trump: Industri Perikanan Terancam Bangkrut hingga PHK Massal

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perikanan Tanah Air terancam gulung tikar imbas kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Jutaan orang di sektor ini juga terancam kehilangan pekerjaan atau terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK massal akibat kebijakan tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo menyampaikan, tarif yang ditetapkan Trump sangat membebani pelaku usaha di sektor perikanan. Pasalnya, margin dari industri pengolahan perikanan maupun eksportir perikanan di bawah 5%. 

Efek Tarif Trump, Pengusaha Perikanan Teriak Banyak Buyer Batalkan Kontrak

Efek Tarif Trump, Pengusaha Perikanan Teriak Banyak Buyer Batalkan Kontrak

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah mulai terasa di sektor perikanan Tanah Air.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo menyampaikan, beberapa buyer sudah membatalkan kontraknya imbas kebijakan tarif Trump.

“Bisa saya informasikan di sini beberapa buyer juga sudah meng-cancel kontraknya, karena tarif yang seperti itu,” kata Budhi kepada Bisnis, Senin (7/4/2025).

Budhi juga mengungkap, sejumlah buyer meminta untuk menunda proses pengapalan meski telah menandatangani kontrak.