Industri Tekstil

Bank Mandiri (BMRI) Beri Respons Arahan Prabowo soal Dukungan ke Industri Tekstil

Bank Mandiri (BMRI) Beri Respons Arahan Prabowo soal Dukungan ke Industri Tekstil

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merespons arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung industri tekstil dengan menyalurkan kredit ke sektor tersebut. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara mengatakan sub industri tekstil merupakan bagian dari sektor pengolahan atau manufaktur yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Data Bank Mandiri yang didapatkan Bisnis menyebutkan jika penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor manufaktur, termasuk tekstil, tercatat sebesar Rp182,9 triliun atau sekitar 14% dari total portofolio kredit. 

Nego Tarif Trump, Pengusaha Tekstil Usul Tambah Porsi Impor Kapas AS jadi 50%

Nego Tarif Trump, Pengusaha Tekstil Usul Tambah Porsi Impor Kapas AS jadi 50%

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengusulkan peningkatan porsi impor kapas dari Amerika Serikat (AS) hingga 50% untuk memasok bahan baku industri dalam negeri. Saat ini, impor kapas dari AS hanya 17% dari total kapas yang diimpor Indonesia. 

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa mengatakan, peningkatan impor kapas dapat menjadi solusi potensial yang dapat dieksplorasi untuk menekan dampak resiprokal tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. 

"Opsi yang menjanjikan adalah menawarkan peningkatan pembelian kapas dari Amerika Serikat yang saat ini hanya 17% dari total pembelian kapas Indonesia menjadi 50%," kata Jemmy dalam Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/4/2025). 

Prabowo Minta Bank Himbara Dukung Industri Tekstil

Prabowo Minta Bank Himbara Dukung Industri Tekstil

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan telah memberikan pengarahan kepada bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himbara untuk mendukung industri tekstil.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI yang diselenggarakan pada Selasa (8/4/2025), khususnya dalam menanggapi masukan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Presiden menyampaikan bahwa benar-benar menyadari pentingnya industri padat karya, termasuk industri tekstil. Oleh karena itu, pemerintah bertekad mendukung industri tekstil dari sisi kebijakan.

"Kemarin kami rapat, panggil Dirut Himbara, Gubernur BI hadir, Menko Perekonomian juga hadir. Kita beri pengarahan kepada Himbara bahwa industri padat karya, sepert tekstil harus didukung," ujarnya.

Pengusaha Konveksi Ketar-ketir, 25% Ekspor Pakaian Jadi ke AS Terancam

Pengusaha Konveksi Ketar-ketir, 25% Ekspor Pakaian Jadi ke AS Terancam

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Industri kecil dan menengah (IKM) sektor pakaian jadi juga turut terancam kebijakan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan atas produk asal Indonesia sebesar 32%. 

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman mengatakan, sebanyak 25% pelaku usaha sudah melakukan ekspor ke AS dalam beberapa waktu terakhir. 

“Bisa terjadi dua-duanya [ekspor turun atau tidak lagi ekspor] mengingat selain biaya produksi membengkak dengan adanya pajak naik ditambah tarif masuk Amerika 32% berat bagi pelaku usaha,” kata Nandi kepada Bisnis, Senin (7/4/2025). 

Siasati Tarif Trump, Industri Tekstil Bakal Tingkatkan Impor Kapas dari AS

Siasati Tarif Trump, Industri Tekstil Bakal Tingkatkan Impor Kapas dari AS

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) akan meningkatkan importasi cotton atau kapas dari Amerika Serikat sebagai trade off kebijakan tarif impor resiprokal Presiden Donald Trump sebesar 32%. Adapun, impor kapas Indonesia dari AS hanya 17% dari total impor. 

Ketua Umum API Jemmy Kartiwa mengatakan, pelaku usaha akan mendukung upaya pemerintah yang akan melakukan negosiasi perdagangan dengan AS melalui pengurangan defisit perdagangan. 

Salah satunya yang didorong yakni dengan meningkatkan importasi komoditas dari AS, seperti cotton, dan komoditas lain di luar sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).