Investor

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas mencapai rekor tertingginya dengan melampaui US$3.200 per ons di tengah kekhawatiran investor secara global. Daya tarik emas sebagai aset safe haven semakin memikat.

Dilansir dari Bloomberg, harga emas global naik 2,1% menjadi US$3.244,15 pada perdagangan Jumat (11/4/2025). Angka itu memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa yang tercapai sehari sebelumnya.

Harga emas mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 6% secara mingguan.

Perubahan arah kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu aksi jual panik (panic selling) di bursa saham, obligasi, dan dolar AS. Investor mengkhawatirkan risiko resesi ekonomi akibat kebijakan yang berdampak pada banyak negara itu.

BEI Catat Investor Saham Nambah 38.676 Selama Libur Lebaran

BEI Catat Investor Saham Nambah 38.676 Selama Libur Lebaran

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan jumlah investor saham meningkat selama libur Lebaran pada 28 Maret 2025 hingga 8 April 2025.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan investor saham bertambah hingga 38.676 single investor identification (SID) selama periode tersebut. 

“Tanggal 28 Maret sampai 8 April, ada penambahan 38.676 investor saham. Artinya, lebih dari 10% dari awal tahun sampai hari ini terjadi di hari libur,” ujarnya kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Momentum Investor Institusi Ambil Kesempatan Kala Pasar Tertekan

Momentum Investor Institusi Ambil Kesempatan Kala Pasar Tertekan

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah investor institusi menerapkan strategi di pasar, kala terjadinya ketidakpastian global akibat tarif Trump.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan bahwa strategi investor institusi saat ini cukup beragam, tergantung dari profil risiko dan kewajiban portofolio.

"Contohnya, pelaku asuransi cenderung semakin konservatif, dengan naiknya ketidakpastian akibat tarif Trump, mereka lebih memilih instrumen yang stabil seperti SBN. Ini juga tercermin dari tren pengurangan porsi saham sejak 2023," katanya, Rabu (9/4/2025).

Prabowo Bakal Umumkan Kebijakan RI Hadapi Tarif Resiprokal AS Besok

Prabowo Bakal Umumkan Kebijakan RI Hadapi Tarif Resiprokal AS Besok

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto bakal mengumumkan kebijakan Indonesia untuk menghadapi tarif resiprokal atau tarif timbal balik yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan dengan investor dan ekonom pada Selasa (8/4/2025).

Pertemuan itu bakal bertempat di Plaza PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Mandiri Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, pukul 13.00 WIB.

"Jadi tunggu besok jam 1 (siang) di acara di Bank Mandiri Bapindo karena yang akan menyampaikan Bapak Presiden langsung," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

Investor Ancang-Ancang Pasar Saham China Jeblok pada Senin Kelabu

Investor Ancang-Ancang Pasar Saham China Jeblok pada Senin Kelabu

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Investor China bersiap untuk menghadapi perdagangan saham yang suram pada Senin (7/4/2025) setelah kembali dari masa libur akhir pekan. Balasan China atas kebijakan tarif impor Amerika Serikat diproyeksikan membuat pasar terguncang.

Dilansir dari Bloomberg, indeks saham China yang terdaftar di AS telah anjlok 8,9% pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (4/4/2025). Penurunan tersebut menjadi yang terbesar sejak Oktober 2022.

Penurunan yang sama besarnya terjadi pada saham lokal yang dapat membuat beberapa indeks saham China, seperti Hang Seng China Enterprises Index mengalami koreksi teknis, dan dalam beberapa kasus mendekati kondisi pasar yang melemah. Kondisi tersebut akan mengakhiri pemulihan yang baru menggeliat.