Jalan Amblas

Jalan di Kebon Manggis Amblas akibat Turap Longsor, Warga Harus Memutar Lebih Jauh

Jalan di Kebon Manggis Amblas akibat Turap Longsor, Warga Harus Memutar Lebih Jauh

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 03 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, harus memutar lebih jauh untuk menuju Stasiun Manggarai atau sekitarnya lantaran Jalan Ksatrian X amblas akibat turap aliran kali longsor pada Sabtu (5/4/2025) malam.

"Tidak ada yang terisolir, bisa melalui jalan lain tapi jauh, bisa dua kilometer. Jadi warga memohon dengan pihak-pihak terkait, terutama Balai Besar untuk bisa ditindaklanjuti dan bisa diperbaiki," tutur Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 03 Kebon Manggis, Rudi Hartono, saat ditemui, Selasa, (8/4/2025).

Jalan di Kebon Manggis Amblas akibat Turap Longsor, Plt Wali Kota Jaktim Surati BBWSCC

Jalan di Kebon Manggis Amblas akibat Turap Longsor, Plt Wali Kota Jaktim Surati BBWSCC

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan menyurati Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait Jalan Ksatrian X, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur yang amblas akibat turap aliran kali longsor.

"Ya, kita sudah komunikasikan dengan secara tertulis dari pihak kecamatan, kelurahan juga sudah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Kantor Wali Kota, Selasa (8/4/2025).

Iin menjelaskan, pihaknya juga terus mendorong komunikasi dengan BBWSCC untuk perbaikan akses jalan warga yang longsor.

Jalan di Kebon Manggis Jaktim Amblas, Berawal Retakan Turap Aliran Kali

Jalan di Kebon Manggis Jaktim Amblas, Berawal Retakan Turap Aliran Kali

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Ksatrian X, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur amblas akibat turap aliran kali longsor pada Sabtu (5/4/2025).

Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 03 Kebon Manggis, Rudi Hartono mengatakan jalan tersebut amblas berawal dari retakan kecil turap yang tidak segera ditangani dengan baik.

"Jadi kali alami retakan dan tidak pernah ini ditangani secara serius oleh Balai Besar, karena ini kepemilikan daripada Balai Besar," tutur Rudi Hartono saat ditemui Kompas.com, Selasa (8/4/2025).