Kampung Gabus

Bagaimana Dedi Mulyadi Ubah Citra Negatif Kampung Gabus Jadi Lebih Positif

Bagaimana Dedi Mulyadi Ubah Citra Negatif Kampung Gabus Jadi Lebih Positif

(7 bulan yang lalu)

BEKASI, KOMPAS.com - Kampung Gabus, sebuah wilayah di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, selama bertahun-tahun lekat dengan stigma negatif.

Daerah ini dikenal luas sebagai tempat bermukimnya para jawara dan kerap disebut sebagai pusat kejahatan jalanan.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, citra itu mulai bergeser. Salah satu faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam perubahan ini adalah kehadiran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Menurut Camat Tambun Utara Najmuddin, Kampung Gabus telah lama dikenal masyarakat sebagai kawasan keras.

Dedi Mulyadi Dinilai Sukses Ubah Citra Negatif Kampung Gabus Tambun

Dedi Mulyadi Dinilai Sukses Ubah Citra Negatif Kampung Gabus Tambun

(7 bulan yang lalu)

BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai berhasil mengubah citra negatif Kampung Gabus setelah beberapa kali menyambangi wilayahnya.

Kedatangan Dedi Mulyadi ke Kampung Gabus juga dinilai membawa dampak positif terhadap citra Kampung Gabus.

Pasalnya, Kampung Gabus sebelumnya dikenal sebagai wilayah para jawara dan pelaku kejahatan jalanan.

"Sebenarnya kalau Kampung Gabus ini sudah terkenal ya, terkenal daerah jawara. Sering masuk TV juga. Karena mungkin kejahatan jalanannya," ujar Najmuddin kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (10/4/2025).

Dedi Mulyadi Kerap Sambangi Kampung Gabus, Warga Kini Takut Dirikan Bangunan Liar

Dedi Mulyadi Kerap Sambangi Kampung Gabus, Warga Kini Takut Dirikan Bangunan Liar

(7 bulan yang lalu)

BEKASI, KOMPAS.com - Camat Tambun Utara Najmuddin mengungkapkan bahwa warganya kini takut mendirikan bangunan liar setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kerap menyambangi wilayahnya.

Diketahui, Dedi Mulyadi tercatat sudah tiga kali menyambangi Kampung Gabus sepanjang Maret 2025.

Kedatangannya untuk mengawal pembongkaran bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Bekasi dan kali kecil di Desa Sriamur.

"Artinya masyarakat enggak akan berani lagi untuk membangun (bangunan liar) di pinggiran kali atau tanah-tanah negara," kata Najmuddin kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (10/4/2025).