Kebijakan the Fed

Pejabat The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga, Efek Tarif Trump?

Pejabat The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga, Efek Tarif Trump?

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed memberi kode akan mempertahankan suku bunga acua untuk meminimalkan risiko kenaikan inflasi akibat kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (10/4/2025), dalam komentar dan wawancara publik, sejumlah pejabat telah mengirimkan sinyal yang jelas bahwa mereka mengesampingkan pemotongan suku bunga meski akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Para pemegang otoritas fiskal itu lebih komitmen mereka menjaga inflasi dan ekspektasi warga Amerika agar harga-harga tetap terkendali.

The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga saat Hadapi Tarif Trump

The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga saat Hadapi Tarif Trump

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa bank sentral cenderung tidak akan menurunkan suku bunga dalam menghadapi tarif mengingat dampak inflasinya, bahkan jika ekonomi mulai memburuk.

Dalam sebuat esai yang diterbitkan dalam laman resmi The Fed Minneapolis, Kashkari menyampaikan bahwa rintangan untuk mengubah suku bunga Fed Fund Rate (FFR) dengan satu atau lain cara telah meningkat karena tarif yang diluncurkan Donald Trump. 

“Mengingat pentingnya menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang dan kemungkinan dorongan inflasi jangka pendek dari tarif, standar untuk menurunkan suku bunga bahkan dalam menghadapi ekonomi yang melemah dan potensi peningkatan pengangguran menjadi lebih tinggi,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (10/5/2025). 

Risalah The Fed Soroti Risiko Ganda: Inflasi Masih Menghantui, Pertumbuhan Melambat

Risalah The Fed Soroti Risiko Ganda: Inflasi Masih Menghantui, Pertumbuhan Melambat

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat penentu kebijakan Federal Reserve nyaris sepakat dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan lalu bahwa ekonomi Amerika Serikat menghadapi dua tantangan besar sekaligus.

Dua tantangan ini adalah ancaman inflasi yang masih mengintai dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters, Kamis (10/4/2025), dalam risalah rapat FOMC yang dirilis Rabu, sejumlah pejabat The Fed bahkan mengisyaratkan kemungkinan munculnya dilema berat bagi bank sentral dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.

PREMIUM WRAP-UP: Koreksi Pasar Belum Berakhir hingga Target Terbaru Saham Bank Jumbo

PREMIUM WRAP-UP: Koreksi Pasar Belum Berakhir hingga Target Terbaru Saham Bank Jumbo

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025), ditutup anjlok ke level 5.996,14.

Indeks komposit tersebut bahkan sempat terkoreksi hingga 9% sebagai respons negatif pasar terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Lantas, apakah tekanan terhadap IHSG, terutama dari faktor eksternal, sudah usai?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 7.90% atau 514,47 poin menuju posisi 5.996,14. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 5.914,28 dan sempat menyentuh level tertingginya 6.036,55. 

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 8 April 2025

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 8 April 2025

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak melemah menyentuh level Rp17.050 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025), usai libur Lebaran Idulfitri 1446 H. Ambrolnya rupiah ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari global, utamanya kebijakan tarif Donald Trump.

Sebagai infromasi, mata uang rupiah di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) sempat tembus Rp17.000 per dolar AS akibat implementasi tarif impor dari AS ke sejumlah negara.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.562 per dolar AS pada 27 Maret 2025 atau sebelum libur panjang Lebaran 2025. Di sepanjang kuartal I/2025, rupiah mengalami depresiasi dalam sebesar 2,25% dengan sempat menyentuh level tertinggi pada 25 Maret 2025 Rp16.612 per dolar AS.

Arah Suku Bunga The Fed di Tengah Kebijakan Tarif Trump dan Bayang-Bayang Resesi Global

Arah Suku Bunga The Fed di Tengah Kebijakan Tarif Trump dan Bayang-Bayang Resesi Global

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada 2025 melonjak seiring dengan kebijakan tarif agresif yang diluncurkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang menimbulkan kecemasan akan bayang-bayang resesi global.

Kepanikan pasar tercermin dari lonjakan posisi pada skenario pemangkasan darurat. Mengutip laporan Bloomberg, Selasa (8/4/2025), kontrak swap suku bunga overnight kini mencerminkan ekspektasi penurunan sebesar 125 basis poin sepanjang tahun, setara dengan lima kali pelonggaran masing-masing 25 basis poin.

Pasar Prediksi The Fed Gencar Pangkas Bunga, Imbas Kekhawatiran akan Resesi Global

Pasar Prediksi The Fed Gencar Pangkas Bunga, Imbas Kekhawatiran akan Resesi Global

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar meningkatkan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada 2025 seiring dengan kebijakan tarif pemerintah AS yang memicu kekhawatiran akan resesi global. Pelaku pasar juga meningkatkan posisinya pada pemangkasan darurat.

Melansir Bloomberg pada Senin (7/4/2025), swap suku bunga semalam menunjukkan pasar memperkirakan pelonggaran sebesar 125 basis poin hingga akhir 2025, setara dengan lima kali pemangkasan sebesar masing-masing 25 basis poin.

Hingga minggu lalu, pasar hanya memproyeksikan tiga kali pemangkasan. Pasar swap juga menunjukkan peluang sekitar 40% bahwa bank sentral menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada minggu depan, jauh sebelum keputusan kebijakan Fed berikutnya yang dijadwalkan pada 7 Mei 2025.