Kemenhan

Kemenhan Pastikan 11 Orang yang Dibunuh OPM Warga Sipil, Evakuasi Masih Berlangsung

Kemenhan Pastikan 11 Orang yang Dibunuh OPM Warga Sipil, Evakuasi Masih Berlangsung

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa 11 korban tewas dalam serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan, adalah warga sipil yang bekerja sebagai penambang emas ilegal.

Serangan brutal tersebut disebut dilakukan dengan cara-cara yang tidak berperikemanusiaan, termasuk mutilasi terhadap beberapa korban.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan bentuk nyata kekejaman KKB terhadap warga sipil.

Tragedi di Yahukimo, Kemenhan: Tindakan OPM Tak Berperikemanusiaan

Tragedi di Yahukimo, Kemenhan: Tindakan OPM Tak Berperikemanusiaan

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menilai, tindakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh 11 warga sipil di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tak berperikemanusiaan.

OPM sebelumnya menyebut bahwa kesebelas warga sipil yang tewas itu adalah intelijen TNI. Namun, hal ini telah dibahas oleh Mabes TNI.

"Apa yang dilakukan OPM di Yahukimo itu sangat tidak berperikemanusiaan dan menyasar warga sipil," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang ditemui di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Jejak Kasus Pelat Dinas Kemenhan Dipakai Bukan oleh Pegawai, Dikloning Usai Pensiunan Jual Mobil

Jejak Kasus Pelat Dinas Kemenhan Dipakai Bukan oleh Pegawai, Dikloning Usai Pensiunan Jual Mobil

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, merespons kabar mobil dinas Kemenhan yang diduga digunakan untuk perilaku tidak pantas di pinggir jalan dengan memesan pekerja seks komersial (PSK).

Ia menyebutkan bahwa pelat dinas Kemenhan yang terpasang di mobil tersebut terindikasi sudah diduplikasi atau dikloning.

"Setelah kita telusuri, indikasi sementara yang memang kita temukan adalah indikasi pengkloningan atau penggunaan nomor oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Frega yang ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025).

Kemenhan-TNI Siap Dukung Evakuasi 1.000 Warga Gaza jika Diperintah Prabowo

Kemenhan-TNI Siap Dukung Evakuasi 1.000 Warga Gaza jika Diperintah Prabowo

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Info Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyatakan, Kemenhan dan TNI siap mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.

Kendati demikian, Frega menekankan bahwa proses evakuasi baru akan dilakukan jika memang sudah ada perintah langsung dari Presiden kepada Kemenhan dan TNI.

"Tentunya, kita mengikuti arahan dari Bapak Presiden. Apabila nanti memang ada petunjuk resmi untuk mendukung proses evakuasi, termasuk juga pada saat sampai di Indonesia, Kemenhan dan TNI tentunya siap," kata Frega di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Kemenhan Duga Pelat Dinas yang Dipakai Mobil Temui Wanita di Pinggir Jalan Dibeli Online

Kemenhan Duga Pelat Dinas yang Dipakai Mobil Temui Wanita di Pinggir Jalan Dibeli Online

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menduga, pelat nomor dinas yang dipakai mobil yang hendak melakukan aktivitas tak pantas di pinggir jalan, merupakan pelat dinas lama hasil kloningan yang dibeli di toko online atau marketplace.

Dari hasil penelusuran Kemenhan, pelat dinas itu dikloning oleh pihak-pihak yang menjual bebas di toko online. Kemenhan pun telah berkoordinasi dengan marketplace untuk menertibkan keberadaan toko-toko tersebut.

"Apabila nanti ada pelanggaran serupa, kita akan menindak tegas. Dan saya juga sudah berkoordinasi dengan bagian terkait, mungkin penertiban juga yang di toko-toko online," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, ditemui di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Kemenhan Tegaskan Pengguna Mobil Pelat Dinas yang Temui Wanita di Pinggir Jalan Bukan Pegawainya

Kemenhan Tegaskan Pengguna Mobil Pelat Dinas yang Temui Wanita di Pinggir Jalan Bukan Pegawainya

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan pengguna mobil berpelat Kemenhan yang diduga melakukan aktivitas tak pantas di pinggir jalan, bukan pegawai Kemenhan.

Adapun sebelumnya, viral rekaman video di media sosial menunjukkan mobil warna hitam berpelat mobil dinas Kemenhan. Dalam narasi video, orang yang di dalam mobil itu disebut sedang menyewa pekerja seks komersial (PSK).

"Informasi sementara demikian. Jadi bukan orang Kemenhan yang di situ (pengguna mobil)," tegas Frega ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Kemenhan Telusuri Dugaan Penyalahgunaan Mobil Dinas untuk Aktivitas Tak Pantas di Pinggir Jalan

Kemenhan Telusuri Dugaan Penyalahgunaan Mobil Dinas untuk Aktivitas Tak Pantas di Pinggir Jalan

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menelusuri beredarnya video di media sosial (medsos) yang memperlihatkan mobil berpelat dinas Kemenhan diduga terlibat dalam aktivitas tidak pantas di pinggir jalan.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan atas video tersebut.

“Terkait beredarnya video di medsos yang menunjukkan sebuah kendaraan berpelat dinas Kemenhan yang diduga terlibat dalam aktivitas tidak pantas di pinggir jalan, kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan,” kata Frega, kepada Kompas.com, Rabu (9/4/2025).