Kkb Papua

Makan Waktu 3 Hari, 11 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Dibawa ke Dekai

Makan Waktu 3 Hari, 11 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Dibawa ke Dekai

(7 bulan yang lalu)

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 jenazah pendulang emas, korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB), akhirnya dievakuasi tim gabungan TNI-Polri ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Sabtu (12/4/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, pemindahan jenazah para pendulang emas ini dilakukan sejak Kamis (10/4/2025) hingga Sabtu (12/4/2025) dengan menggunakan helikopter milik Polri.

"Ia benar. 11 jenazah telah dievakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri ke Dekai, Kabupaten Yahukimo."

Demikian ungkap Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi Patrige Rudolf Renwarin kepada wartawan, Sabtu sore.

Densus 88 Tak Kategorikan KKB Sebagai Teroris, Apa Alasannya?

Densus 88 Tak Kategorikan KKB Sebagai Teroris, Apa Alasannya?

(7 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri tidak mengkategorikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai kelompok terorisme di Indonesia.

Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana beralasan, KKB merupakan gerakan separatisme yang memiliki visi memisahkan diri dari Indonesia.

"Densus 88 tidak mengeklaim bahwa KKB di Papua adalah salah satu pelaku terorisme. Karena KKB Papua melakukan separatisme, seperti di Pattani di Thailand Tenggara dan banyak negara lainnya," kata Mayndra dalam Diskusi Global Terrorism Index (GTI) 2025 yang dikutip dari tayangan YouTube BNPT, Kamis (10/4/2025).

Diserang OTK, Tukang Ojek di Papua Alami Luka Serius

Diserang OTK, Tukang Ojek di Papua Alami Luka Serius

(7 bulan yang lalu)

JAYAPURA, KOMPAS.com - Seorang tukang ojek, ME (50) diserang oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Logging, PT JDI Kaladiri, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 16.30 WIT.

Dalam penyerangan tersebut, korban mengalami kehilangan tangan kanan, serta sejumlah luka serius di bagian kepala dan wajah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nabire, Ajun Komisaris Polisi Bertu Haridyka Eka Anwar menjelaskan, berdasarkan hasil visum et repertum, terdapat sejumlah luka yang dialami korban akibat penyerangan yang dilakukan pelaku.