Komoditas

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

Harga Emas Pecah Rekor, Jadi Tempat Berlindung Investor dari Gonjang-ganjing Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas mencapai rekor tertingginya dengan melampaui US$3.200 per ons di tengah kekhawatiran investor secara global. Daya tarik emas sebagai aset safe haven semakin memikat.

Dilansir dari Bloomberg, harga emas global naik 2,1% menjadi US$3.244,15 pada perdagangan Jumat (11/4/2025). Angka itu memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa yang tercapai sehari sebelumnya.

Harga emas mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 6% secara mingguan.

Perubahan arah kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu aksi jual panik (panic selling) di bursa saham, obligasi, dan dolar AS. Investor mengkhawatirkan risiko resesi ekonomi akibat kebijakan yang berdampak pada banyak negara itu.

Pengusaha Pastikan Kebutuhan Telur untuk Makan Bergizi Gratis Bisa Terpenuhi

Pengusaha Pastikan Kebutuhan Telur untuk Makan Bergizi Gratis Bisa Terpenuhi

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha petelur ayam memastikan pasokan telur dalam negeri bakal melimpah meski program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82,9 juta penerima bergulir.

Untuk diketahui, Badan Gizi Nasional Indonesia (BGN) membutuhkan 400.000 ton telur per tahun untuk memenuhi program MBG.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Ahmad Dawami menyebut volume telur yang dibutuhkan BGN untuk MBG diperkirakan akan tercapai dalam waktu dua tahun ke depan. Hal ini seiring dengan penerima MBG yang akan terealisasi secara bertahap.

Harga Tembaga Anjlok Tertekan Perang Dagang dan Ancaman Resesi

Harga Tembaga Anjlok Tertekan Perang Dagang dan Ancaman Resesi

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas logam industri terpuruk seiring dengan memanasnya tensi perang dagang dan kekhawatiran resesi global. Harga tembaga hingga aluminium terpantau anjlok.

Berdasarkan data Bloomberg, harga tembaga jatuh hingga 2,3% menjadi  US$8.458,50 per ton di London Metal Exchange (LME) pukul 7.58 waktu setempat. Kejatuhan harga ini melanjutkan penurunan yang sempat mencapai 11% sejak pekan lalu. Sedangkan harga aluminium di LME juga terpantau turun 1,4%.

Sementara itu, harga bijih besi turun 3,2% menjadi US$91,70 per ton di Singapura atau level terendahnya sejak September 2024 sebelum akhirnya naik ke level US$93,35 per ton,

Perang Dagang Masih Panas, Aset Safe Haven Sudah Hilang Semangat

Perang Dagang Masih Panas, Aset Safe Haven Sudah Hilang Semangat

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Aset aman atau safe haven langsung diburu oleh pelaku pasar ketika Presiden AS Donald Trump menabuh genderang perang dagang lewat pemberlakuan tarif impor. Namun demikian, harga aset safe haven sudah mulai terkoreksi walaupun kondisi pasar keuangan belum stabil.

Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi US Treasury anjlok ketika Trump mengumumkan tarif timbal balik (reciprocal tariff) sudah diberlakukan. Yield Treasury AS tenor 10 tahun jeblok hingga 10 bps ke level terendahnya sejak Februari 2025.

Harga Komoditas Rontok Pasca Pemberlakukan Tarif Trump

Harga Komoditas Rontok Pasca Pemberlakukan Tarif Trump

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas harga komoditas terkoreksi usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan implementasi tarif impor terhadap negara mitra dagangnya. Mulai dari harga minyak mentah, minyak kelapa sawit, hingga emas rontok.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan harga komoditas utama global mengalami penurunan usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif.

“Kekhawatiran penurunan permintaan global dan disrupsi rantai pasok global telah menekan harga komoditas,” kata Airlangga, Selasa (8/4/2025).

Hingga Senin (7/4/2025) dini hari, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 1,77% menjadi US$60,89 per barel. Sedangkan harga minyak brent turun lebih dalam lagi sebesar 1,82% menjadi US$64,38 per barel.

Inflasi Maret 2025 1,65%, Ditopang Bawang Merah hingga Daging Ayam

Inflasi Maret 2025 1,65%, Ditopang Bawang Merah hingga Daging Ayam

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bawang merah hingga daging ayam ras menjadi komoditas pangan yang menyumbang andil inflasi pada Maret 2025.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan bahwa secara umum, komoditas yang menyumbang inflasi Maret 2025 adalah komoditas pangan yang merupakan komoditas kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

“Beberapa komoditas dengan andil yang cukup besar adalah bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras dengan tingkat inflasi Maret 2025 masing-masing sebesar 24,07%, 13,67%, dan 1,64%,” kata Habibullah dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Selasa (8/4/2025).