Konglomerat

Rapor Laba Bank Besutan Crazy Rich Chairul Tanjung (MEGA, BBHI Cs), Siapa Paling Moncer?

Rapor Laba Bank Besutan Crazy Rich Chairul Tanjung (MEGA, BBHI Cs), Siapa Paling Moncer?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat atau crazy rich Indonesia Chairul Tanjung memiliki sejumlah bisnis di industri perbankan melalui PT Mega Corpora, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tercatat terdapat lima bank yang berada dalam ekosistem bisnis Chairul Tanjung. Tiga bank yang berstatus anak usaha yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Mega Syariah, serta PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).

Tak hanya itu, Chairul Tanjung melalui Mega Corpora juga terpantau menggenggam kepemilikan saham di beberapa bank daerah, seperti di Bank Sulteng yang memiliki 24,90% saham dan menggenggam sebanyak 24,82% di Bank Sulutgo.

Program 3 Juta Rumah Prabowo, Konglomerat Properti hingga Batu Bara Turun Gunung

Program 3 Juta Rumah Prabowo, Konglomerat Properti hingga Batu Bara Turun Gunung

()

Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat properti hingga batu bara ikut ambil bagian pada program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

Lewat acara Groundbreaking Pembangunan Rumah Susun Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Tangerang, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik (PKP) Indonesia Maruarar Sirait mencoba menarik komitmen sejumlah konglomerat tersebut.

Lewat surat undangan berkop Menteri PKP per 31 Oktober 2024, sejumlah konglomerat diundang untuk mengikuti seremoni mulainya program 3 Juta Rumah tersebut.

Jor-joran Bangun Bandara Rp15 Triliun, Laba Gudang Garam (GGRM) Jeblok 77,73%

Jor-joran Bangun Bandara Rp15 Triliun, Laba Gudang Garam (GGRM) Jeblok 77,73%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), yang jor-joran investasi bangun Bandara Dhoho hingga Rp15 triliun, mencatatkan kinerja laba bersih yang jeblok serta pendapatan yang juga menyusut per kuartal III/2024.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Rabu (30/10/2024), GGRM telah meraup pendapatan sebesar Rp73,89 triliun per kuartal III/2024, turun 9,6% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp81,74 triliun.

Pendapatan GGRM diraup paling banyak dari pasar lokal sebesar Rp72,78 triliun per kuartal III/2024, turun 9,69% yoy. Sementara, pendapatan ekspor mencapai Rp1,11 triliun, turun 3,47% yoy.

Profil Pendiri Sritex (SRIL) dan Gurita Bisnisnya

Profil Pendiri Sritex (SRIL) dan Gurita Bisnisnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex diputus pailit oleh Pengadilan Negri (PN) Semarang pada Senin (21/10/2024) lalu.

Produsen tekstil raksasa asal Sukuharjo itu makin sempoyongan setelah palu Pengadilan Negeri Semarang menetapkan perseroan lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur pekan lalu.

Putusan itu diambil menyusul gugatan pembatalan perdamaian yang diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon kepada Sritex dan anak perusahaannya PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya lantaran dinilai lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran.