Multifinance

OJK Dorong P2P Lending dan Multifinance Terus Kucurkan Pinjaman ke UMKM

OJK Dorong P2P Lending dan Multifinance Terus Kucurkan Pinjaman ke UMKM

()

Bisnis.com, JAKARTA — OJK mendorong kontribusi pembiayaan oleh penyelenggara P2P lending dan perusahaan pembiayaan atau multifinance kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat peta jalan pengembangan dan penguatan industri P2P lending 2023—2027 dan peta jalan pengembangan dan penguatan multifinance 2024—2028 sebagai landasan untuk meningkatkan kinerja dua industri keuangan non bank tersebut. 

Indodana Finance Dongkrak Kredit Paylater, Sasar Kelas Menengah Ritel

Indodana Finance Dongkrak Kredit Paylater, Sasar Kelas Menengah Ritel

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Indodana Multi Finance menyiapkan strategi menggarap segmen konsumen menengah dan ritel dalam pemasaran produk buy now pay later (BNPL),

Direktur Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan meski berasal dari segmen kelas menengah, namun kelompok ini utamanya belum tersentuh layanan keuangan perbankan.

"Terdapat peningkatan pembiayaan di segmen tersebut secara signifikan karena dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari," kata Iwan kepada Bisnis, dikutip Minggu (3/11/2024).

Kredit Masyarakat di Multifinance Sentuh Rp501,78 Triliun, Naik 9,39%

Kredit Masyarakat di Multifinance Sentuh Rp501,78 Triliun, Naik 9,39%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan kinerja positif di sektor pembiayaan atau industri multifinance. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan piutang perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 9,39% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2024, mencapai Rp501,78 triliun.

Agusman menyampaikan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan investasi, yang naik sebesar 9,76% yoy. Selain itu, profil risiko perusahaan pembiayaan juga menunjukkan tren positif. 

OJK Cabut Izin 2 Perusahaan Pembiayaan per Oktober 2024, dari Industri Pinjol dan Leasing

OJK Cabut Izin 2 Perusahaan Pembiayaan per Oktober 2024, dari Industri Pinjol dan Leasing

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap mencabut izin satu perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) dan perusahaan pembiayaan dalam rangka penegakan sektor pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML) per Oktober 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga PVML OJK Agusman mengatakan perusahaan pertama yang telah dicabut izinnya oleh regulator adalah PT Investree Radhika Jaya (Investree). OJK beralasan mencabut izin usaha platform P2P lending tersebut karena tidak memenuhi ekuitas minimum dan pelanggaran ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 10 Tahun 2022. 

Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance (MUF) Melaju, Naik 368%

Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance (MUF) Melaju, Naik 368%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) telah menyalurkan pembiayaan kredit kendaraan listrik, baik electric vehicle (EV) maupun hybrid sebesar Rp682 miliar. Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik tersebut meningkat sebesar 368% apabila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, senilai Rp145 miliar.

Direktur MUF Rully Setiawan mengatakan penyaluran kendaraan listrik tersebut masih didominasi mobil listrik. Meskipun pertumbuhannya besar, dia menambahkan bahwa penyaluran kendaraan listrik baru berkontribusi sekitar 4,3% dibandingkan total pembiayaan perseroan. 

WOM Finance (WOMF) Tak Ubah Target hingga Akhir Tahun

WOM Finance (WOMF) Tak Ubah Target hingga Akhir Tahun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau WOM Finance tampaknya masih berpegang pada target yang telah ditetapkan sampai dengan akhir tahun ini.

Adapun WOM Finance menargetkan total penyaluran pembiayaan sebanyak Rp6,5 triliun sampai akhir 2024. Kemudian, laba bersih yang ditargetkan mencapai Rp259 miliar. Sementara dari sisi total aset dan ekuitas masing-masing Rp8 triliun dan Rp1,9 triliun. 

“Perusahaan akan terus berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” kata Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi saat ditemui usai konferensi pers Public Expose (PE) kuartal III/2024, di Jakarta, Kamis (31/10/2024). 

Perusahaan Gadai dari Sumatra Utara (Budi Gadai) Catat Transaksi Tumbuh 23%

Perusahaan Gadai dari Sumatra Utara (Budi Gadai) Catat Transaksi Tumbuh 23%

()

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pergadaian swasta konvesnional, PT Budi Gadai Indonesia mendapatkan berkah ketika kondisi ekonomi daya beli masyarakat menurun. Perusahaan pergadaian yang beroperasi di Provinsi Sumatra Utara ini hingga September 2024 mencatat lonjakan transaksi menjadi Rp152,3 miliar.

Direktur PT Budi Gadai Indonesia, Budiarto Sembiring mengatakan nilai transaksi tersebut tumbuh 23% year on year (yoy) dibanding Rp124,2 miliar pada periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan ini melampaui target perusahaan sebesar 20% di tahun ini.

CNAF Salurkan Pembiayaan Mobil Listrik Rp487,39 Miliar per Kuartal III/2024

CNAF Salurkan Pembiayaan Mobil Listrik Rp487,39 Miliar per Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA— PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau mobil listrik sebesar Rp487,39 miliar per kuartal III/2024. 

Pembiayaan kendaraan ramah lingkungan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu Rp399,34 miliar untuk mobil baru dan Rp98,04 miliar untuk kendaraan bekas. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance atau CNAF Ristiawan Suherman mengatakan penyaluran pembiayaan tersebut sampai dengan September 2024 meningkat 159% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp191,72 miliar.

Ramai Fintech Akuisisi Perusahaan Multifinance, Akseleran Tertarik Ekspansi

Ramai Fintech Akuisisi Perusahaan Multifinance, Akseleran Tertarik Ekspansi

()

Bisnis.com, JAKARTA— Fenomena akuisisi perusahaan multifinance oleh fintech kian marak di industri keuangan Indonesia. 

Baru-baru ini, PT Bosowa Multi Finance diakuisisi oleh induk fintech peer to peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek, PT Amartha Nusantara Raya. Sebuah langkah yang menurut pengamat dapat membuka peluang-peluang baru, termasuk dalam pengembangan fitur Buy Now Pay Later (BNPL). 

Menanggapi hal ini, Direktur Utama Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran), Ivan Nikolas Tambunan, mengatakan akuisisi tersebut adalah perkembangan yang wajar dalam industri keuangan, terutama bagi perusahaan fintech yang ingin memperluas jangkauan layanan mereka. 

Pertumbuhan Pembiayaan P2P Lending dan Multifinance ke UMKM Lampaui Kredit Bank

Pertumbuhan Pembiayaan P2P Lending dan Multifinance ke UMKM Lampaui Kredit Bank

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan pembiayaan kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari industri fintech peer to peer lending (P2P lending) dan perusahaan pembiayaan (multifinance) sampai Agustus 2024 mengalahkan pertumbuhan kredit UMKM dari perbankan.

Meski demikian, secara angka memang pembiayaan yang digelontorkan dua sektor keuangan non-bank tersebut masih sangat kecil dibanding kredit perbankan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan dari multifinance kepada UMKM per Agustus 2024 tumbuh 8,98% year on year (yoy) menjadi Rp182,13 triliun. Sedangkan outstanding dari P2P lending ke UMKM badan usaha tumbuh 32,87% yoy menjadi Rp4,97 triliun. 

Emiten Multifinance FUJI Catat Laba Rp4,69 Miliar per Kuartal III/2024

Emiten Multifinance FUJI Catat Laba Rp4,69 Miliar per Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Fuji Finance Indonesia (FUJI) mencatatkan laba senilai Rp4,69 miliar per kuartal III/2024.

Angka tersebut meningkat 73,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp2,7 miliar. 

Dikutip dari laporan keuangan FUJI dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/10/2024) pendapatan perusahaan mencapai Rp8,26 miliar. Angka tersebut meningkat 18,73% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp6,96 miliar per September 2023. 

Sementara dari jumlah beban, mencapai Rp3,13 miliar atau turun 22,2% yoy dari sebelumnya Rp4,03 miliar. Lebih lanjut, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp3,1 miliar, yang mana turun 7,6% yoy dari sebelumnya Rp3,35 miliar. 

Clipan Finance (CFIN) Revisi Target Laba Tahun Ini, Begini Strateginya

Clipan Finance (CFIN) Revisi Target Laba Tahun Ini, Begini Strateginya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) melakukan revisi target laba pada tahun ini.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan perusahaan menargetkan laba sebanyak Rp210 miliar sampai dengan akhir 2024. Sementara target awal perusahaan mencapai sebanyak Rp300 miliar.

Dia menyebut pertimbangan perusahaan untuk melakukan revisi target yakni melihat situasi ekonomi yang masih menjadi tantangan termasuk penjualan mobil yg belum membaik. 

"Maka untuk tahun ini kami melakukan revisi target profit menjadi Rp210 miliar," kata Harjanto kepada Bisnis, Selasa (29/102/2024). 

Asosiasi hingga OJK Sambut Positif Maraknya Akuisisi Multifinance

Asosiasi hingga OJK Sambut Positif Maraknya Akuisisi Multifinance

()

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif tren maraknya akuisisi di sektor multifinance Indonesia.

Langkah akuisisi yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir dinilai dapat memperkuat struktur permodalan perusahaan pembiayaan, sekaligus meningkatkan daya tarik industri ini bagi para investor asing maupun domestik.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan pihaknya menyambut positif aksi akuisisi di industri multifinance. Dengan akuisisi, dia melihat bahwa banyak perusahaan-perusahaan asing yang ingin masuk.

Business Partner Co. Asal Jepang Akuisisi 85% Saham Tez Capital and Finance

Business Partner Co. Asal Jepang Akuisisi 85% Saham Tez Capital and Finance

()

Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena akuisisi perusahaan multifinance semakin marak terjadi di industri keuangan Indonesia beberapa tahun terakhir. Persaingan yang ketat serta kebutuhan permodalan yang besar membuat banyak perusahaan multifinance lokal menarik minat investor asing yang ingin memperluas pangsa pasar mereka di Asia. 

Baru-baru ini, perusahaan multifinance Tez Capital and Finance resmi diakuisisi oleh perusahaan jasa keuangan asal Jepang, Business Partner Co., Ltd.

Chairman dan Founder Tez Capital, Arwin Rasyid, mengonfirmasi bahwa akuisisi tersebut telah selesai, dengan Business Partner Co., Ltd. mengambil alih 85% saham, sementara 15% sisanya tetap dipegang Tez Capital.

Pinjol Hingga Asing Rajin Akuisisi Leasing Indonesia, CNAF: Potensi Bisnis Besar

Pinjol Hingga Asing Rajin Akuisisi Leasing Indonesia, CNAF: Potensi Bisnis Besar

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance memandang industri pembiayaan di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, didukung oleh populasi yang besar, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan beragam proyek pembangunan di berbagai sektor. Pernyataan ini seiring semaraknya akusisi perusahaan leasing di Tanah Air dalam periode Oktober 2024.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan pembiayaan, terutama di tengah maraknya pembangunan infrastruktur, proyek hilirisasi, dan pertumbuhan industri mikro.

Business Partner Co. jadi Pengendali Tez Capital and Finance Besutan Arwin Rasyid

Business Partner Co. jadi Pengendali Tez Capital and Finance Besutan Arwin Rasyid

()

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Shinjuku, Tokyo, Jepang Business Partner Co., Ltd. menjadi pemegang saham pengendali PT Tez Capital and Finance. 

Kabar tersebut berdasarkan pengumuman yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia, pada Senin (28/10/2024). Dalam pengumuman tersebut Business Partner Co., Ltd. telah mengambil alih mayoritas saham yang diterbitkan oleh perusahaan multifinance yang berbasis di Gedung Equity Tower, Jakarta Selatan itu. 

“Oleh karena itu saat ini Business Partner Co., Ltd. merupakan pemegang saham pengendali yang baru PT Tez Capital and Finance,” tulis Direksi Business Partner Co., Ltd. dan Direksi PT Tez Capital and Finance dalam pengumuman.