Obligasi

Profil Schroders Indonesia, Berkiprah Sejak 1991 hingga Rencana Lepas Unit Bisnis

Profil Schroders Indonesia, Berkiprah Sejak 1991 hingga Rencana Lepas Unit Bisnis

()

Bisnis.com, JAKARTA — Schroders mempertimbangkan untuk menjual bisnisnya di Indonesia. Perusahaan manajer investasi global ini telah hadir di Indonesia sejak 1991.

Dilansir dari Reuters, rencana Schroders keluar dari pasar Indonesia didorong oleh CEO Schroders Richard Oldfield yang baru menjabat bulan lalu. Schroders akan merampingkan unit-unit yang berkinerja kurang baik, sebagai upaya memperbaiki kinerja setelah serangkaian pendapatan yang mengecewakan. Adapun, harga saham Schroders berada pada level terendah dalam 11 tahun.

"Kami terus berdiskusi dengan mitra potensial untuk memastikan kami tetap memberikan layanan dan nilai yang luar biasa kepada klien kami," kata juru bicara Schroders Indonesia, sambil menambahkan jika perusahaan tidak akan berkomentar tentang spekulasi pasar tertentu.

Incar Dana Rp2 Triliun, Sucor Sekuritas Bakal Boyong 4 Perusahaan IPO Tahun Depan

Incar Dana Rp2 Triliun, Sucor Sekuritas Bakal Boyong 4 Perusahaan IPO Tahun Depan

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sucor Sekuritas tengah mendampingi persiapan empat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan, yang dimulai dari perusahan afiliasi Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) pada 8 Januari 2024. 

Selain RATU, Sucor Sekuritas turut menyiapkan tiga perusahaan lainnya untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Ketiga perusahaan lain itu berasal dari sektor tambang, healthcare dan e-commerce. 

“Sektor e-commerce tapi ini bottom line-nya sudah positif, terus di sektor healthcare,” kata Presiden Direktur PT Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya saat ditemui di Jakarta, Senin (16/12/2024). 

Petrosea (PTRO) Catat Obligasi  Sukuk Ijarah Rp1,5 Triliun

Petrosea (PTRO) Catat Obligasi Sukuk Ijarah Rp1,5 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrosea tbk Tbk. (PTRO) resmi mencatatkan obligasi senilai total Rp1,5 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (16/12/2024).

Emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 dengan nilai Rp1,5 triliun dengan rincian Obligasi Berkelanjutan dengan jumlah pokok senilai Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan dengan sisa imbalan ijarah senilai Rp500 miliar. 

“Seluruh dana akan digunakan untuk memperkuat modal kerja guna mendukung realisasi kontrak-kontrak yang telah diperoleh Petrosea pada lini bisnis Kontrak Pertambangan dan EPC terintegrasi,” kata Chief investment Officer PTRO Kartika Hendrawan di BEI, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

BEI : Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp137 Triliun

BEI : Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp137 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah emisi baru surat utang korporasi sepanjang pekan ini. Secara kumulatif, nilai emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun berjalan 2024 sudah mencapai Rp137,66 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Permadi Nurahmad menyampaikan pasar modal diramaikan dengan pencatatan dua obligasi sepanjang 9—13 Desember 2024. 

Pertama, Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap II tahun 2024 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada Senin (9/12/2024). Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap II tahun 2024 dicatatkan dengan nilai pokok Rp2,7 triliun. 

OJK Sebut Pasar Saham RI Lesu per November 2024 Imbas Kemenangan Donald Trump

OJK Sebut Pasar Saham RI Lesu per November 2024 Imbas Kemenangan Donald Trump

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham Indonesia mengalami pelemahan pada perdagangan November 2024 seiring dengan kemenangan Donald Trump dalam kontestasi Pilpres Amerika Serikat (AS). OJK pun akan terus mencermati dampak yang terjadi dari kebijakan Trump pada tahun depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pada bulan lalu, pasar saham Indonesia mengalami tekanan. "Pasar saham domestik per akhir November 2024 melemah 6,07% month to date [mtd] ke level 7.114,27 [per 29 November 2024]. Kemudian, secara year to date [ytd] turun 2,18%," ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Jumat (13/12/2024).

Yield SUN Tenor 10 Tahun Menuju 6,31% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

Yield SUN Tenor 10 Tahun Menuju 6,31% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun akan menguat bergerak turun pada 2025, ditopang dengan pemangkasan suku bunga.

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin memprediksi bahwa yield SUN pada tahun depan akan terdorong lebih rendah daripada tahun ini yang berada direntang 6,60%-7,20%.

"Menurut saya, rata-rata yield di tahun depan akan berkisar antara 6,31%-6,69% untuk tenor 10 tahun. Sebagai catatan, persentase tersebut adalah angka rata-rata," katanya saat ditanyai Bisnis, Kamis (12/12/2024).

RS Mayapada (SRAJ) akan Terbitkan Surat Utang Senilai Rp1,89 T

RS Mayapada (SRAJ) akan Terbitkan Surat Utang Senilai Rp1,89 T

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) atau RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir akan menerbitkan surat utang sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SRAJ berencana menerbitkan surat utang dengan pembeli siaga yaitu BCSS Maverick Holdings I, L.P sebagai investor 1 akan menyerap 50% dari jumlah pokok surat utang atau senilai US$62,5 juta yang setara dengan Rp946,1 miliar.

Sementara itu, BCSS Maverick Holdings II, L.P sebagai investor 2 juga akan menyerap jumlah pokok surat utang dengan besaran yang sama yakni sebesar 50%.

SRBI  SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

SRBI SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya penerbitan surat utang oleh pemerintah, baik melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun Surat Berharga Negara (SBN), berisiko menekan daya serap surat utang korporasi pada 2025.

Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto memperkirakan penerbitan surat utang korporasi akan berada di bawah jatuh temponya pada 2025. Hal ini dipengaruhi oleh risiko persaingan dengan instrumen investasi lainnya, seperti surat utang pemerintah ataupun SRBI.

“Kompetisi di pasar antara pemerintah dengan korporasi akhirnya membuat penerbitan surat utang korporasi kurang terserap maksimal karena memang banyak investor, yang akhirnya lebih memilih menaruh uangnya pada aset-aset risk-free,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

KALEIDOSKOP 2024: SR021 Paling Laris dari 8 Seri SBN Ritel yang Diluncurkan

KALEIDOSKOP 2024: SR021 Paling Laris dari 8 Seri SBN Ritel yang Diluncurkan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI telah merilis 8 seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang meluncur sepanjang 2024.

SBN ritel pertama yang meluncur pada tahun ini adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Lalu, ada juga seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel. Lalu seri mana yang paling banyak terjual?

Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 dengan tenor 3 tahun ORI025T3 dan tenor 6 tahun ORI025T6 ditawarkan oleh pemerintah pada 29 Januari-22 Februari 2024.

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Grup emiten pelat merah dari keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp40,64 triliun sepanjang Januari hingga November 2024. 

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Irmawati Amran menyampaikan nilai penerbitan surat utang nasional sepanjang Januari – November 2024 telah mencapai Rp130,18 triliun. 

“Memang paling banyak yang menerbitkan surat utang di tahun 2024 adalah multifinance,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/12/2024). 

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mencatat surat utang korporasi senilai total Rp156,6 triliun akan jatuh tempo pada 2025. Obligasi jatuh tempo ini didominasi oleh sektor multifinance dan perbankan. 

Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan terdapat 127 perusahaan yang memiliki surat utang jatuh tempo pada 2025. Perinciannya, untuk obligasi jatuh tempo sebesar Rp129 triliun, sukuk mencapai Rp20,1 triliun, dan medium term notes (MTN) senilai Rp7 triliun.  

“Sehingga total mencapai Rp156,6 triliun yang akan jatuh tempo pada tahun 2025,” ujarnya dalam pemaparan virtual, Rabu (11/12/2024). 

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan investor kini cenderung menghindari penyerapan obligasi atau surat utang dari sektor konstruksi. Pasalnya, banyak perusahaan konstruksi yang mengalami gagal bayar belakangan ini.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyampaikan bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh maraknya kasus gagal bayar di sektor konstruksi. 

“Berbagai investor agak cenderung menghindari satu sektor karena beberapa waktu terakhir ini ada kejadian gagal bayar di sektor tersebut, yaitu di sektor konstruksi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (11/12/2024).  

Great Eastern Life Indonesia Ungkap Strategi Investasi pada 2025

Great Eastern Life Indonesia Ungkap Strategi Investasi pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Great Eastern Life Indonesia mengungkap strategi investasi pada 2025.

Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, Hana mengungkapkan bahwa perusahaan terus mengikuti dinamika pasar untuk mengelola investasi secara optimal.

"Kami memanfaatkan peluang dari kondisi pasar, terutama di aset yang dinilai dapat memberikan hasil optimal bagi perusahaan dan mendukung kebutuhan para nasabah kami," kata Hana kepada Bisnis, Senin (10/12/2024).

Hana menyebut Great Eastern Life Indonesia akan menitikberatkan investasinya pada instrumen yang aman dan stabil, seperti obligasi pemerintah, untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan perlindungan para nasabah. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan peluang investasi lain sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan perusahaan. 

Investasi Reksa Dana Diramal Cerah pada 2025, Ini Sentimennya

Investasi Reksa Dana Diramal Cerah pada 2025, Ini Sentimennya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Panin Asset Management memproyeksikan pasar reksa dana bakal cerah memasuki 2025 seiring dengan terbuka lebarnya penurunan suku bunga The Fed di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan bahwa adanya peluang penurunan suku bunga yang cukup besar di era Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

"Menurut saya, peluang penurunan suku bunga di Desember ini sudah mendekati 99%. Jadi suku bunga Amerika saya cukup yakin akan turun," katanya dalam Webinar Panin Asset Management, Selasa (10/12/2024).

Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) bakal menggelar 10 rapat yang membahas pengesampingan pemenuhan kewajiban keuangan, baik obligasi maupun sukuk dalam beberapa pekan ke depan. 

WIKA bakal menggelar 5 rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dan 5 rapat umum pemegang sukuk (RUPSU) dengan total nilai Rp7,98 triliun pada Desember 2024. 

Seluruh rapat baik RUPO maupun RUPSU akan berlangsung di WIKA Tower 2, Jakarta Timur. Penyelenggaraan rapat terbagi dalam tiga tanggal, yakni pada 11 Desember, 16 Desember, dan 17 Desember 2024. 

Prospek Cerah Pasar Pasar Obligasi RI pada 2025, Simak Katalis Positifnya

Prospek Cerah Pasar Pasar Obligasi RI pada 2025, Simak Katalis Positifnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Prospek pasar obligasi di Indonesia diproyeksikan akan positif pada 2025 sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan dan defisit APBN yang terjaga di bawah 3% terhadap PDB. 

Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee berpendapat obligasi Indonesia akan cukup menarik dan positif pada tahun depan. Merujuk data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), hingga 8 Desember 2024, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik 4,77% ke posisi 392,6320. 

SP Global Kerek Rating Vale Indonesia (INCO) Jadi BB+

SP Global Kerek Rating Vale Indonesia (INCO) Jadi BB+

()

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings mengerek peringkat kredit PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi BB+ dengan prospek stabil, dari semula BB.

Keputusan itu diambil S&P Global Ratings usai mencermati peran holding BUMN Pertambangan MIND ID setelah menguasai 34% saham berkode INCO tesebut. Belakangan, MIND ID turut memberikan pengawasan dan dukungan modal yang kuat terhadap inisiatif strategis perseroan.

“Kepercayaan yang meningkat dari investor dan pemberi pinjaman akan memungkinkan kami mengakses pendanaan yang lebih besar dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif,” kata Direktur Keuangan INCO Rizky Putra lewat keterbukaan informasi, Sabtu (7/12/2024). 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa akan tetap menjalankan kebijakan makan bergizi gratis meski mendapat tekanan dari berbagai sisi. Salah satu yang dia terima adalah ancaman turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) jika program andalannya itu berjalan.

Prabowo mengatakan bahwa ada satu pihak yang menertawakan program makan bergizi gratis. Dari sikap sinis itu muncul sebuah ancaman.

“Saya tahu saya diancam, ‘Nanti harga indeks saham akan turun.’ Di hari-hari pertama saya meluncurkan gagasan makan bergizi sudah muncul. Saya mengerti, saya ini cukup lama jadi orang Indonesia,” katanya saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024).