Obligasi

Net Sell Asing Berlanjut, Reksa Dana Saham Tertunduk

Net Sell Asing Berlanjut, Reksa Dana Saham Tertunduk

()

Bisnis.com, JAKARTA - Performa reksa dana selama pekan lalu terimpit oleh aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh investor asing di pasar saham. Di sisi lain, manajer investasi global terus menggiatkan potensi cuan dari reksa dana berbasis keberlanjutan atau environmental, social, governance (ESG) sebagai bagian dari pengelolaan risiko.

Berdasarkan data Infovesta periode 25 Oktober - 1 November 2024, indeks reksa dana saham anjlok hingga 1,66% menjadi 6.036,08. Pada saat bersamaan IHSG yang menjadi indeks acuannya jatuh lebih dalam lagi sebesar 2,46% menjadi 7.505,26.

Plus Minus Investasi Mata Uang Asing Tahun 2024

Plus Minus Investasi Mata Uang Asing Tahun 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Selain emas dan saham, mata uang asing juga sering digunakan sebagai instrumen investasi yang menarik.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui jika ingin investasi mata uang asing pada tahun 2024 ini.

Aktivitas investasi mata uang asing, atau investasi valas, adalah praktik membeli dan menjual mata uang dari seluruh dunia untuk mendapatkan keuntungan.

Investor berspekulasi pada perubahan nilai berbagai pasangan mata uang, seperti dolar AS terhadap euro, dengan harapan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi ini.

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah  Obligasi Rp2 Triliun untuk Refinancing

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah Obligasi Rp2 Triliun untuk Refinancing

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan II KAI tahap I tahun 2024 sebanyak-banyaknya Rp500 miliar serta obligasi berkelanjutan II KAI tahap I tahun 2024 sebesar Rp1,5 triliun. 

Penawaran umum tersebut dalam rangka penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan I KAI dengan sisa imbalan sebesar Rp1 triliun serta obligasi berkelanjutan tahap II tahun 2024 dengan target dana Rp2 triliun.      

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, obligasi dan sukuk ijarah tersebut ditawarkan dalam tiga seri yang masing-masing memiliki jangka waktu 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun. Namun, KAI belum merilis jumlah pokok tiap seri serta bunga yang ditawarkan. 

SBN Indonesia Masih Digandrungi Investor Asing, Catat Pembelian Terpanjang sejak 2017

SBN Indonesia Masih Digandrungi Investor Asing, Catat Pembelian Terpanjang sejak 2017

()

Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing semakin banyak berinvestasi pada obligasi negara Indonesia seiring dengan sinyal presiden baru yang menerapkan disiplin fiskal dan minat mereka terhadap alternatif pasar negara berkembang, mengingat volatilitas yang terkait dengan pemilu AS.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (31/10/2024), Surat berharga negara (SBN) Indonesia kembali mencatatkan net inflow pada Oktober 2024, atau selama enam bulan berturut-turut, sekaligus menjadi pembelian terpanjang sejak 2017, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Pan Brothers Susun Restrukturisasi, Cek Total Utang Obligasi PBRX

Pan Brothers Susun Restrukturisasi, Cek Total Utang Obligasi PBRX

()

Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) tengah menyusun rencana skema restrukturisasi kepada kreditor seiring dengan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sampai 22 November 2024.

Menukil laporan keuangan PBRX pada kuartal pertama 2024, perseroan mencatatkan total liabilitas sebesar US$364,98 juta atau sekitar Rp5,73 triliun (asumsi kurs Rp15.710 per dolar AS).

Sementara itu, liabilitas jangka panjang PBRX tercatat sebesar US$176,71 juta atau sekitar Rp2,77 triliun. 

Sebagian besar liabilitas jangka panjang itu berasal dari komponen obligasi sebesar US$170,65 juta atau sekitar Rp2,68 triliun.

Melihat Peruntukan Kredit dari BCA Cs untuk Raksasa Tekstil Sritex (SRIL)

Melihat Peruntukan Kredit dari BCA Cs untuk Raksasa Tekstil Sritex (SRIL)

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) mengungkap bahwa perusahaan telah ditetapkan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang pada 21 Oktober lalu.

Pailit itu setelah salah satu kreditor yakni PT Indo Bharat Rayon meminta pembatalan homologasi dan dikabulkan oleh majelis hakim.

"Saat ini perseroan bersama-sama dengan PT Sinar Panta Djaja, PT Primayudha Mandirijaya, dan PT Bitratex Industries (Grup Sritex) telah menunjuk kuasa hukum dari kantor hukum Aji Wijaya & Co, yang akan mendampingi serta mewakili Grup Sritex dalam melakukan upaya hukum kasasi terhadap putusan pembatalan homologasi," tulis Welly Salam, Direktur Keuangan SRIL kepada Bursa dikutip Minggu (27/10/2024).