Paylater

Indodana Finance Dongkrak Kredit Paylater, Sasar Kelas Menengah Ritel

Indodana Finance Dongkrak Kredit Paylater, Sasar Kelas Menengah Ritel

()

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Indodana Multi Finance menyiapkan strategi menggarap segmen konsumen menengah dan ritel dalam pemasaran produk buy now pay later (BNPL),

Direktur Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan meski berasal dari segmen kelas menengah, namun kelompok ini utamanya belum tersentuh layanan keuangan perbankan.

"Terdapat peningkatan pembiayaan di segmen tersebut secara signifikan karena dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari," kata Iwan kepada Bisnis, dikutip Minggu (3/11/2024).

Pembiayaan Paylater Melesat, Ekonom Ingatkan Risiko Kredit Macet Meningkat

Pembiayaan Paylater Melesat, Ekonom Ingatkan Risiko Kredit Macet Meningkat

()

Bisnis.com, JAKARTA— Pembiayaan melalui layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater mencatatkan pertumbuhan pesat di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan BNPL meningkat sebesar 103,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp8,24 triliun per September 2024. 

Adapun, tingkat kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross BNPL mencapai 2,60% pada periode tersebut. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan pada Agustus 2024 yakni 2,52%. 

Terkait hal tersebut, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai bahwa peningkatan pembiayaan BNPL didorong oleh penurunan daya beli dan tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), yang membuat banyak masyarakat mengandalkan BNPL untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Bisnis Paylater Bank Terus Merekah, Tumbuh Tinggi per September 2024

Bisnis Paylater Bank Terus Merekah, Tumbuh Tinggi per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater yang dijalankan industri perbankan kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi hingga September 2024.

Berdasarkan Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Oktober 2024, disampaikan bahwa porsi produk kredit paylater bank sebesar 0,26%, meningkatkan 0,02% dibandingkan bulan lalu. Baki debet dan jumlah rekening paylater bank juga mencatatkan laju pertumbuhan tinggi.

“Per September 2024, baki debet kredit BNPL tumbuh 46,42% YoY dari Agustus 2024 40,68%, menjadi Rp19,81 triliun,” demikian dikutip dari keterangan resmi OJK, Sabtu (2/11/2024).