Pembiayaan

Warga RI Utang di Paylater hingga Rp8,2 Triliun per Februari 2025

Warga RI Utang di Paylater hingga Rp8,2 Triliun per Februari 2025

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan paylater atau layanan beli sekarang bayar nanti oleh multifinance terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan pada awal 2025. 

Dalam dua bulan pertama tahun ini, utang warga Indonesia melalui skema Buy Now Pay Later (BNPL) di sektor multifinance telah mencapai Rp8,2 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK, Agusman, mengatakan bahwa pwr Februari 2025, pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 59,1% secara tahunan (year on year/YoY).

Pembiayaan Mandala Finance (MFIN) Tumbuh 11% per Akhir Maret 2025

Pembiayaan Mandala Finance (MFIN) Tumbuh 11% per Akhir Maret 2025

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk. atau Mandala Finance (MFIN) mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 11% hingga akhir Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan pertumbuhan pembiayaan perusahaan mengalami sedikit penyesuaian karena adanya tekanan ekonomi yang menurunkan daya beli masyarakat terhadap pembelian kendaraan atau barang konsumtif lainnya. 

“Total pembiayaan yang disalurkan Mandala hingga akhir Maret 2025 menunjukkan pertumbuhan sebesar 11% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pembiayaan kami mengalami sedikit penyesuaian karena adanya tekanan ekonomi yang menurunkan daya beli masyarakat terhadap pembelian kendaraan atau barang konsumtif lainnya,” kata Christel kepada Bisnis pada Kamis (10/4/2025). 

Adira Finance Salurkan Rp7,9 Triliun Pembiayaan Baru hingga Maret 2025

Adira Finance Salurkan Rp7,9 Triliun Pembiayaan Baru hingga Maret 2025

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru Rp7,9 triliun hingga Maret 2025.

Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan penurunan tersebut seiring dengan tantangan kondisi ekonomi yang masih melemah dan perlambatan penjualan di industri otomotif.

“Jika dibandingkan periode sama tahun lalu nilai tersebut mengalami penurunan, disebabkan oleh kondisi ekonomi yang masih melemah serta perlambatan penjualan di industri otomotif,” kata Gani kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).

Sri Mulyani Sebut Pembiayaan APBN Naik, Frontloading Buat Antisipasi Kebijakan Trump

Sri Mulyani Sebut Pembiayaan APBN Naik, Frontloading Buat Antisipasi Kebijakan Trump

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah telah mengantisipasi berbagai potensi disrupsi yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan strategi frontloading APBN 2025. 

Untuk diketahui, frontloading merujuk pada strategi pembiayaan APBN khususnya dengan penerbitan surat utang pemerintah dalam porsi yang signifikan di awal-awal tahun fiskal. 

Pada 2025 ini, Sri Mulyani mencatat bahwa frontloading telah dilakukan untuk mengantisipasi berbagai disrupsi global yang dipicu oleh kebijakan Donald Trump. Benar saja, pada 1 April lalu Trump mengumumkan kebijakan tarif impor dan Indonesia diganjar tarif 32%. 

CIMB Niaga Finance (CNAF) Salurkan Pembiayaan Rp2,97 Triliun per Kuartal I/2025, Naik 22%

CIMB Niaga Finance (CNAF) Salurkan Pembiayaan Rp2,97 Triliun per Kuartal I/2025, Naik 22%

(6 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp2,97 triliun sampai dengan Maret 2025. Angka tersebut tumbuh 22% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp2,44 triliun.

Meskipun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penurunan penjualan kendaraan dari 69.029 unit pada Januari 2025 menjadi 63.858 unit pada Februari 2025 akibat daya beli masyarakat yang masih melemah, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyatakan CNAF per kuartal I/2025 ini masih mampu menjaga kinerja bisnis yang sehat dan positif.