Perang Dagang

Update Komoditas: Harga Minyak Mentah Rebound saat Pasar Fokus ke Perang Dagang

Update Komoditas: Harga Minyak Mentah Rebound saat Pasar Fokus ke Perang Dagang

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah dunia kembali menguat usai melemah tiga hari beruntun saat pasar menghitung dampak dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (8/4/2025), harga minyak Brent naik 1,2% ke level US$65 per barel setelah mencapai rekor terendah dalam 4 tahun terakhir pada sesi perdagangan sebelumnya. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada harga di atas US$61 per barel, tepatnya US$61,56 per barel atau menguat 1,4%.

Dibayangi Sentimen Tarif Trump, IHSG Rawan Aksi Sell Off Menuju Level 5.950

Dibayangi Sentimen Tarif Trump, IHSG Rawan Aksi Sell Off Menuju Level 5.950

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mendapatkan tekanan dengan aksi sell-off pada perdagangan selepas libur Lebaran, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami penguatan 0,59% ke level 6.510,62 pada perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Namun, IHSG mengalami pelemahan 8,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sepanjang kuartal I/2025.

IHSG kemudian akan memulai perjalanannya kembali pada kuartal II/2025 selepas libur Lebaran hari ini, Selasa (8/4/2025).

Perang Dagang Memanas, Eropa Siapkan Tarif Balasan 25% untuk Produk Impor AS

Perang Dagang Memanas, Eropa Siapkan Tarif Balasan 25% untuk Produk Impor AS

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Eropa mengatakan bahwa mereka telah menawarkan kesepakatan tarif “zero-for-zero” untuk menghindari perang dagang dengan Presiden AS Donald Trump karena para menteri Uni Eropa setuju untuk memprioritaskan negosiasi. Di sisi lain, Uni Eropa membalas dengan tarif 25% untuk beberapa impor AS.

Blok Uni eropa yang beranggotakan 27 negara ini menghadapi tarif impor 25% untuk komoditas baja dan aluminium serta mobil dan tarif yang lebih luas sebesar 20% yang berlaku mulai Rabu (9/4/2025). Kebijakan tarif impor tersebut diterapkan untuk hampir semua barang lain di bawah kebijakan Trump yang bertujuan menghantam negara-negara, yang menurutnya, memberlakukan hambatan tinggi terhadap impor AS.

Perang Dagang Makin Panas, Trump Ancam Tambahan Tarif 50% ke China

Perang Dagang Makin Panas, Trump Ancam Tambahan Tarif 50% ke China

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% terhadap China, kecuali Beijing menarik tarif balasan sebesar 34% terhadap barang-barang AS.

Trump menuduh China melakukan tindakan balasan terhadap AS dengan mengenakan tarif tambahan sebesar 34%, yang dia gambarkan sebagai tarif yang telah memecahkan rekor, tarif non-moneter, subsidi ilegal terhadap perusahaan, dan manipulasi mata uang jangka panjang yang masif.

"Jika China tidak menarik kenaikan tarif sebesar 34% di atas pelanggaran perdagangan jangka panjang mereka paling lambat besok, 8 April 2025, Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terhadap China, yang akan berlaku mulai 9 April," tulis Trump di Truth Social, Senin (7/4/2025).

Perang Dagang Berkobar, Pengamat Wanti-Wanti Risiko Kredit Bank Memburuk

Perang Dagang Berkobar, Pengamat Wanti-Wanti Risiko Kredit Bank Memburuk

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor perbankan akan merasakan dampak negatif dari kombinasi sentimen kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menyebut dampak kebijakan tarif Trump dan pelemahan rupiah terhadap bisnis perbankan di Indonesia dapat terlihat dari meningkatnya volatilitas nilai tukar serta tekanan terhadap stabilitas makroekonomi. 

Dia menjelaskan kebijakan tarif Trump yang bersifat proteksionis memicu ketegangan dagang global, terutama antara AS dan China. Hal tersebut menyebabkan arus modal asing keluar dari pasar negara berkembang seperti Indonesia. 

Pengusaha AS dan Vietnam Kompak Minta Trump Tunda Tarif 46% untuk Vietnam

Pengusaha AS dan Vietnam Kompak Minta Trump Tunda Tarif 46% untuk Vietnam

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha Amerika Serikat (AS) dan Vietnam telah meminta Presiden AS Donald Trump untuk menunda penerapan tarif 46% terhadap barang-barang Vietnam, lantaran dinilai sangat tinggi serta merugikan mereka dan hubungan komersial bilateral.

Kamar Dagang dan Industri Vietnam serta Kamar Dagang AS di Hanoi menyampaikan kekhawatirannya dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

“Tarif yang lebih rendah untuk produk yang masuk ke Vietnam dan untuk produk yang sampai ke konsumen Amerika adalah hal yang akan membantu perusahaan AS, ekonomi, dan konsumen,” kata AmCham dan VCCI dalam sebuah pernyataan, dikutip Senin (7/4/2025).

Ekonom Minta Prabowo Tak Gegabah Sikapi Kebijakan Tarif Trump

Ekonom Minta Prabowo Tak Gegabah Sikapi Kebijakan Tarif Trump

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom meminta agar pemerintah tidak terburu-buru dan menebar janji yang berlebih dalam menegosiasikan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai pemerintah harus melakukan lobi yang konkret dan terukur dalam menyikapi tarif Trump. Negosiasi ini, kata dia, harus merupakan bagian dari strategi besar ekonomi Indonesia.

“Jangan terburu-buru dan overpromise, jangan sampai karena ingin membuat senang Trump, partner [mitra dagang] kita yang lain seperti India, China, Thailand, Jepang, hingga Korea Selatan merasa dianaktirikan, sehingga menimbulkan potensi masalah baru,” kata Samirin kepada Bisnis, Senin (7/4/2025).

Tarif Impor AS Bikin Cuan Bursa Asia Menguap Sekejap Mata

Tarif Impor AS Bikin Cuan Bursa Asia Menguap Sekejap Mata

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di pasar negara berkembang (emerging market) kompak berguguran dalam penurunan paling dalam sejak krisis keuangan global 2008. Implementasi tarif impor oleh Amerika Serikat dikhawatirkan membawa resesi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI berjangka yang mengukur harga saham di masa depan jatuh hingga 7,3% pada Senin (7/4/2025). Koreksi itu merupakan penurunan harian terparah sejak 2008, dengan indeks komposit di China,  Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan seluruhnya anjlok berjamaah.

Korea Selatan Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Tarif Trump, Apa Saja?

Korea Selatan Siapkan Sejumlah Langkah Hadapi Tarif Trump, Apa Saja?

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak.

Kebijakan tersebut akan dikeluarkan jelang pemberlakuan tarif 25% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump mulai minggu ini.

"Menteri Choi Sang-mok menekankan perlunya menganalisis dampak pada ekonomi makro dan menyiapkan langkah-langkah dukungan untuk sektor-sektor dengan kebutuhan mendesak," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Senin (7/4/2025).

Pada 2 April 2025, Trump memberlakukan tarif menyeluruh terhadap impor ke Amerika Serikat dan tarif yang lebih tinggi terhadap negara-negara yang dinilai sebagai pelanggar terburuk, termasuk bea masuk sebesar 25% atas impor dari Korea Selatan, yang akan mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025).

Trump Sebut Kebijakan Tarif Impor AS Jadi ’Obat’ untuk Ekonomi

Trump Sebut Kebijakan Tarif Impor AS Jadi ’Obat’ untuk Ekonomi

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa pemerintah asing harus membayar mahal jika ingin tarif tinggi yang ditetapkannya dicabut. Trump menyebut kebijakan itu sebagai ”obat pahit” yang harus ditelan, meskipun dampaknya membuat pasar global berdarah-darah.

Bursa saham Asia anjlok pada perdagangan awal Senin (7/4/2025) dan pasar saham berjangka AS dibuka turun tajam. Koreksi tersebut seiring dengan kekhawatiran investor bahwa tarif Trump dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, permintaan yang lebih lemah, kepercayaan yang lebih rendah, dan kemungkinan resesi global.

Saham Global Anjlok Imbas Tarif Trump, China: Pasar Telah Berbicara

Saham Global Anjlok Imbas Tarif Trump, China: Pasar Telah Berbicara

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China mengungkapkan pasar saham global anjlok akibat dari kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Channel News Asia dikutip Senin (7/5/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun menyampaikan bahwa pasar telah merespons kebijakan Trump tersebut.

"Pasar telah berbicara," ujar Guo Jiakun.

Guo juga menuturkan bahwa respons pasar tersebut itu berkaitan dengan tindakan balasan China dan pernyataan Trump yang menyatakan tidak akan mengubah kebijakan tarif tersebut.

Para Pemimpin Negara yang Sigap Respons Tarif Trump, Bagaimana Indonesia?

Para Pemimpin Negara yang Sigap Respons Tarif Trump, Bagaimana Indonesia?

(1 bulan yang lalu)

Para Pemimpin Negara yang Sigap Respons Tarif Trump, Bagaimana Indonesia?

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara dari China hingga Uni Eropa telah merespons kebijakan tarif impor yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pekan lalu, Kementerian Keuangan China menyatakan akan mengenakan tarif balasan untuk semua produk AS mulai 10 April 2025. Dilansir Reuters pada Jumat (4/4/2025), Negeri Panda ini berencana mengenakan tarif tambahan sebesar 34% untuk semua produk asal AS.

Bursa Jepang Memerah Akibat Tarif Trump, Indeks Topix dan Nikkei Terjun Bebas

Bursa Jepang Memerah Akibat Tarif Trump, Indeks Topix dan Nikkei Terjun Bebas

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Jepang anjlok pada awal pekan ini sebagai reaksi pasar atas pemberlakuan tarif impor dari Amerika Serikat ke sejumlah negara mitra. Indeks Nikkei dan Topix anjlok sementara yen terpantau reli.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix sempat ambrol hingga 9,6% atau ke level terendahnya sejak Agustus 2024. Sementara itu, saham blue chip di indeks Nikkei terjun bebas ke level paling bawah sejak Oktober 2023.

Selain Jepang, indeks saham di bursa Asia lainnya juga terpantau loyo. Indeks Hang Seng di Hong Kong tergerus 9,3% dan indeks Shanghai Composite di China jatuh 4,5%. Sementara itu, bursa Taiwan mengalami kejatuhan paling parah dengan penurunan hampir 10%.

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

Lebih dari 50 Negara Minta Negosiasi Tarif Trump ke Gedung Putih, Ada Indonesia?

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat Donald Trump menyatakan bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai perundingan atas tarif impor Trump.

Dilansir dari Reuters, hal tersebut disampaikan oleh Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat (AS) Kevin Hasset dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu (6/4/2025).

Hasset membantah bahwa kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump sebagai cara tidak langsung untuk menekan bank sentral, yakni Federal Reserve alias The Fed, agar memangkas suku bunga.

Rupiah Diproyeksi Tembus Rp17.050 per Dolar AS Awal Pekan Depan

Rupiah Diproyeksi Tembus Rp17.050 per Dolar AS Awal Pekan Depan

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak melemah ke level Rp17.050 per dolar AS awal pekan depan. Ambrolnya rupiah ini disebabkan oleh sejumlah sentimen yang datang dari global. 

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, mata uang rupiah menyentuh level Rp17.006 pada perdagangan Jumat malam (4/4/2025) di pasar Non-Deliverable Forward (NDF). Menurut Ibrahim, banyak data fundamental yang memengaruhi pelemahan rupiah.

"Salah satunya adalah rilis data tenaga kerja di Amerika yang berada di luar ekspektasi, lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya," ucap Ibrahim, Sabtu (5/4/2025).

Harga Minyak Ambles 7% usai China Umumkan Tarif Balasan

Harga Minyak Ambles 7% usai China Umumkan Tarif Balasan

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak global anjlok 7% pada perdagangan Jumat  (4/4/2025) ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun setelah China mengumumkan tarif balasan terhadap barang-barang asal Amerika Serikat.

Langkah ini memanaskan kembali perang dagang yang kian membayangi prospek ekonomi global dan meningkatkan kekhawatiran resesi di kalangan investor.

Melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025), harga minyak mentah Brent anjlok US$4,56 atau 6,5% ke level US$65,58 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah US$4,96 atau 7,4%, ke US$61,99.

Tarif Trump Bikin Perang Dagang Makin Membara, Wall Street Terjun Bebas

Tarif Trump Bikin Perang Dagang Makin Membara, Wall Street Terjun Bebas

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kembali terguncang untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (4/4/2025), dengan indeks Nasdaq Composite masuk ke wilayah pasar bearish di tengah meningkatnya tensi perang dagang global.

Melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025), indeks Nasdaq terjun 962,82 poin atau 5,82% ke level 15.587,79—resmi masuk pasar bearish dari rekor tertingginya 20.173,89 pada 16 Desember.

Sementara itu, indeks Dow Jones juga anjlok 2.231,07 poin atau 5,50% ke 38.314,86, mengonfirmasi koreksi dari puncak Desember lalu. S&P 500 tergelincir 322,44 poin atau 5,97% dan menutup pekan di 5.074,08, level terendah dalam 11 bulan terakhir.

Rupiah Jeblok ke Rp17.006 per Dolar AS di Pasar NDF, Imbas Perang Dagang Memanas

Rupiah Jeblok ke Rp17.006 per Dolar AS di Pasar NDF, Imbas Perang Dagang Memanas

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah seiring dengan memanasnya perang dagang usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru untuk sejumlah negara mitra dagang.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (4/4/2025) hingga pukul 20.53 WIB, kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar luar negeri ambrol ke level Rp17.006 per dolar AS atau mengalami penurunan 1,58%.

Kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump telah diperkirakan dapat melemahkan nilai tukar rupiah. Trump diketahui mengumumkan kebijakan tarif resiprokal yang berdampak signifikan bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Pasar Saham Asean Bergejolak Imbas Kebijakan Tarif Trump, IHSG Aman?

Pasar Saham Asean Bergejolak Imbas Kebijakan Tarif Trump, IHSG Aman?

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham dan mata uang Asia Tenggara terguncang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan kebijakan tarif impor terhadap sejumlah negara, seperti Vietnam, Thailand, hingga Indonesia. 

Melansir Bloomberg, Kamis (3/4/2025), indeks saham utama Vietnam turun hingga 6,2%. Angka tersebut menjadi penurunan harian terbesar selama lebih dari empat tahun. Saham di Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura juga mencatat pelemahan. 

Sementara itu, nilai tukar baht Thailand melemah hingga 0,8% terhadap dolar AS, diikuti oleh dong Vietnam dan ringgit Malaysia yang juga terdepresiasi.

Trump Umumkan Tarif Baru bagi Semua Negara

Trump Umumkan Tarif Baru bagi Semua Negara

(1 bulan yang lalu)

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Minggu (30/3/2025) bahwa tarif baru akan dikenakan kepada semua negara.

Dalam rencananya, Trump menjanjikan "Hari Pembebasan" pada 2 April, di mana ia akan mengumumkan pungutan timbal balik untuk mengatasi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh pemerintahannya.

"Anda akan mulai dengan semua negara, jadi mari kita lihat apa yang terjadi," ujar Trump kepada wartawan di dalam Air Force One.

Pernyataan ini menunjukkan, harapan untuk pengurangan pungutan atau penargetan kelompok tertentu dengan ketidakseimbangan perdagangan tampaknya akan pupus.