Perang Gaza

Menlu RI: Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bukan Relokasi Permanen

Menlu RI: Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bukan Relokasi Permanen

(5 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa upaya kemanusiaan yang ditawarkan kepada warga Palestina, terutama korban luka dan anak-anak yatim dari Gaza, bukanlah bentuk relokasi permanen.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, pada Kamis (10/4/2025), merespons kekhawatiran sejumlah pihak terkait kemungkinan pemindahan warga Palestina secara permanen dari Tanah Air mereka.

“Keberadaan mereka di Indonesia bersifat sementara dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk ‘merelokasi’ rakyat Palestina dari tanah mereka,” ujar Sugiono, dikutip dari Antara.

Prabowo Singgung Gaza Saat Pidato di Parlemen Turkiye

Prabowo Singgung Gaza Saat Pidato di Parlemen Turkiye

(5 bulan yang lalu)

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato resmi di hadapan parlemen Turkiye pada Kamis (10/4/2025), dalam kunjungan kenegaraannya ke Ankara.

Ini merupakan pidato internasional pertamanya sejak resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo tak hanya membahas hubungan bilateral, tetapi juga menyinggung situasi kemanusiaan di Gaza. Ia menyampaikan apresiasi atas sikap tegas Turkiye dalam membela rakyat Palestina.

“Saya datang ke Turkiye tidak hanya sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi juga sebagai sahabat, sebagai saudara,” kata Prabowo di hadapan anggota parlemen Turkiye, pejabat tinggi negara, serta para tamu undangan.

7 Anak dari 1 Keluarga Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

7 Anak dari 1 Keluarga Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

(5 bulan yang lalu)

GAZA, KOMPAS.com – Serangan udara yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Jumat (11/4/2025) dini hari kembali menimbulkan korban jiwa. Sedikitnya sepuluh orang tewas, termasuk tujuh anak-anak dari satu keluarga.

Serangan tersebut menyasar sebuah rumah milik keluarga Al Farra yang terletak di pusat Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza.

"Sepuluh orang, termasuk tujuh anak-anak, dibawa ke rumah sakit sebagai martir setelah serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarga Al Farra di pusat Khan Younis," kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP.

RI Siap Evakuasi Warga Gaza, Tampung 1.000 Orang Gelombang Pertama

RI Siap Evakuasi Warga Gaza, Tampung 1.000 Orang Gelombang Pertama

(6 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Rabu (9/4/2025) menyatakan bahwa Indonesia siap memberikan tempat tinggal sementara kepada warga Palestina yang terkena dampak perang di Gaza.

Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo sebelum keberangkatannya untuk melakukan kunjungan resmi ke beberapa negara Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab, Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania.

Dalam pernyataannya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia bersedia menerima warga Palestina yang terluka dan membutuhkan perawatan.

“Kami siap menerima korban yang terluka. Kami siap mengirim pesawat untuk mengangkut mereka. Kami memperkirakan jumlahnya mungkin 1.000 orang untuk gelombang pertama,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.

Sekjen PBB Sebut Gaza Kini seperti Ladang Pembantaian

Sekjen PBB Sebut Gaza Kini seperti Ladang Pembantaian

(6 bulan yang lalu)

GAZA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengungkapkan bahwa Gaza saat ini telah menjadi "ladang pembantaian" karena terus terhambatnya pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Dalam sambutannya pada Selasa (8/4/2025), Guterres menegaskan bahwa lebih dari sebulan telah berlalu tanpa adanya bantuan yang masuk ke Gaza.

Hal ini disebabkan oleh blokade yang diberlakukan oleh Israel, yang membatasi masuknya makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan lainnya.

"Lebih dari sebulan penuh telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza," ujar Guterres, seperti dilaporkan AFP pada Rabu (9/4/2025). Dia menyebutkan bahwa ketika bantuan kemanusiaan terhenti, "pintu air kengerian terbuka kembali," yang menggambarkan dampak buruk dari kekurangan bantuan tersebut.