Pertumbuhan Ekonomi

Minim Dukungan, Startup Geospasial Lokal Pertimbangkan Pindah ke Singapura

Minim Dukungan, Startup Geospasial Lokal Pertimbangkan Pindah ke Singapura

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bhumi Varta Technology (BVT), perusahaan pengembang perangkat lunak geospasial dan analitik lokasi asal Indonesia tengah mempertimbangkan pemindahan kantor pusat ke Singapura.Langkah ini muncul seiring meningkatnya kekhawatiran dari para investor terkait ketidakstabilan politik, pemberitaan negatif terhadap ekosistem bisnis rintisan atau startup di Indonesia, serta minimnya manfaat nyata dari pendirian kantor pusat di dalam negeri.Didirikan pada 2018 oleh Martyn Terpilowski, BVT telah berkembang menjadi perusahaan dengan sekitar 160 karyawan di kantor pusat, Tangerang. Perusahaan ini juga telah melakukan ekspansi ke Vietnam pada Oktober 2024 dan berencana membuka kantor di Jepang pada pertengahan 2025.

Sri Mulyani Manfaatkan Jeda 90 Hari Pengenaan Tarif Trump untuk Cari Solusi

Sri Mulyani Manfaatkan Jeda 90 Hari Pengenaan Tarif Trump untuk Cari Solusi

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa rencana tarif Amerika Serikat dapat mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3%—0,5%. 

Melansir dari Reuters, Kamis (10/4/2025), Sri Mulyani menuturkan dengan adanya jeda 90 hari untuk menerapkan pungutan tersebut memberikan waktu untuk mendiskusikan solusi-solusi. 

Bendahara Negara tersebut mengatakan bahwa Indonesia menyambut baik jeda 90 hari ini karena memberikan kesempatan untuk memitigasi atau menghindari risiko negatif dari tarif-tarif tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi.  

Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik 2025 Direvisi ADB, China Melambat

Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik 2025 Direvisi ADB, China Melambat

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank (ADB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia dan Pasifik ke level 4,9%, dari 5% tahun lalu. 

Dalam laporan terbaru Asian Development Outlook (ADO) April 2025 yang dirilis pagi ini, pertumbuhan yang melambat tersebut tetap diiringi dengan permintaan domestik yang solid dan permintaan global yang tinggi terhadap semikonduktor.

“[Hal itu] didukung oleh peningkatan penggunaan kecerdasan buatan yang mendorong pertumbuhan, tetapi tarif dan ketidakpastian perdagangan menjadi kendala,” tulis ADB dalam laporannya, dikutip pada Rabu (9/4/2025).

ADB Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 5%, Meski Seluruh Asia Dipangkas

ADB Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 5%, Meski Seluruh Asia Dipangkas

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% untuk 2025, meski lembaga tersebut memangkas ekonomi kawasan Asia dan Pasifik. 

Dalam laporan terbaru Asian Development Outlook (ADO) April 2025, produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5% pada 2025 dan meningkat menjadi 5,1% pada 2026. 

ADB menilai konsumsi swasta yang stabil dan peningkatan investasi secara bertahap akan menopang pertumbuhan, dengan belanja sosial berbasis masyarakat yang kuat yang memungkinkan distribusi pendapatan yang lebih merata. 

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Jadi 4,9% pada 2025

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Jadi 4,9% pada 2025

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia menjadi 4,9% pada 2025 di tengah ketidakpastian global dan kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam laporan prospek tahunannya yang dirilis pada Rabu (9/4/2025), ADB menyatakan bahwa angka tersebut dihitung sebelum pengumuman tarif baru oleh Trump pada 2 April lalu. ADB menyebut kebijakan tarif tersebut akan memangkas pertumbuhan kawasan hingga sepertiga poin persentase pada 2025 dan satu poin persentase penuh pada 2026.

Prabowo Minta Impor Dibuka, Indef: Ekonomi Bisa Rusak

Prabowo Minta Impor Dibuka, Indef: Ekonomi Bisa Rusak

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana untuk membuka keran impor selebar-lebarnya untuk komoditas krusial bagi hajat hidup masyarakat. Kendati demikian, impor tanpa pengendalian dinilai akan memperkeruh kondisi ekonomi negara. 

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, Andry Satrio Nugroho mengatakan rencana itu dapat mempercepat kerusakan ekonomi nasional, apabila tidak dikawal dengan regulasi yang ketat.

“Ekspor kita ditekan tarif Trump, impor kita buka liar, cadangan devisa makin terkuras, rupiah tertekan. Ini resep menuju krisis, bukan jalan keluar dari tekanan tarif Trump,” ujar Andry, Rabu (9/4/2025). 

Prabowo: Enggak Ada Lagi Pertek-pertek, Harus Seizin Presiden!

Prabowo: Enggak Ada Lagi Pertek-pertek, Harus Seizin Presiden!

(1 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan seluruh peraturan teknis (pertek) yang dikeluarkan oleh jajarannya harus seizin Presiden.

Hal ini menanggapi banyaknya peraturan teknis yang dikeluarkan para menteri setelah adanya Keputusan Presiden (Keppres) saat pemerintah berupaya memangkas birokrasi investasi yang berbelit-belit.

"Enggak ada lagi pertek-pertek. Pokoknya pertek dikeluarkan oleh kementerian harus seizin Presiden RI. Mudahkan," kata Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Ia meminta menterinya berkomitmen untuk memangkas birokrasi sesuai dengan arahannya.

Di Hadapan Ekonom dan Investor, Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Kurang

Di Hadapan Ekonom dan Investor, Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Kurang

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintahannya saat ini kurang baik dan belum maksimal. 

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI bertajuk "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan" di Jakarta pada Selasa (8/4/2025). 

"Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang [baik]. Dan itu adalah tanggung jawab saya," kata Prabowo. 

Hadiri Sarasehan Ekonomi, Prabowo Bakal Umumkan Sikap RI soal Tarif Trump

Hadiri Sarasehan Ekonomi, Prabowo Bakal Umumkan Sikap RI soal Tarif Trump

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri acara sarasehan ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo juga akan mengumumkan sikap pemerintah Indonesia atas isu global, salah satunya tarif Trump. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa acara ini menghadirkan berbagai kalangan strategis, mulai dari ekonom, perwakilan investor, pemimpin redaksi media, hingga masyarakat umum.

“Acara ini dapat menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan para pelaku ekonomi dalam rangka memperkuat sinergi menuju pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Yusuf dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).

Imbas Perang Tarif Lawan Trump, PDB Uni Eropa Terancam Melambat hingga 1%

Imbas Perang Tarif Lawan Trump, PDB Uni Eropa Terancam Melambat hingga 1%

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi kawasan euro atau Eurozone antara 0,5% dan 1%. 

Hal tersebut diungkapkan oleh gubernur bank sentral Yunani Yannis Stournaras kepada Financial Times dalam sebuah wawancara pada Senin (7/4/2025). 

Komentar Stournaras muncul di tengah pertimbangan negara-negara Uni Eropa untuk menyetujui serangkaian tindakan balasan pertama yang ditargetkan terhadap impor AS senilai hingga US$28 miliar dari benang gigi hingga berlian dalam beberapa hari mendatang.

Efek Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai 5%

Efek Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai 5%

(1 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sulit mencapai level 5% akibat pengenaan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Indonesia.

Sebagaimana diketahui, tarif impor tersebut resmi diumumkan oleh Trump, Rabu (2/4/2025), waktu setempat. Seluruh negara diganjar tarif impor 10%, sedangkan beberapa negara seperti Indonesia turut dikenakan tarif resiprokal (reciprocal tariffs) lebih tinggi berdasarkan hambatan perdagangan dengan AS. Adapun, Indonesia dikenakan tarif impor bea masuk perdagangan sebesar 32%.