PGN

PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Tangerang Selatan

PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Tangerang Selatan

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan lebih dari 10.000 pendaftar jaringan gas atau jargas rumah tangga di wilayah Tangerang Selatan.Penyaluran gas itu meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas. Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun sebelumnya telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman.Secara nasional, PGN mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa sepanjang 20.000 km.Pj. Project Manager City Gas 2 PGN Rudi Permadi mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas.Dia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus klaster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai poyek strategis nasional (PSN).“Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (12/4/2025).Area Head PGN Tangerang Heny Purwati juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat."Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor. Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

KPK Panggil Eks Direktur PGN Terkait Kasus Jual Beli Gas

KPK Panggil Eks Direktur PGN Terkait Kasus Jual Beli Gas

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Danny Praditya (DP) terkait kasus jual gas PT PGN dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE), pada Jumat (11/4/2025).

KPK juga turut memanggil Iswan Ibrahim (II) selaku mantan Direktur Utama PT Isargas dan mantan Komisaris PT IAE.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangannya, Jumat.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan, dugaan korupsi di PT PGN berawal dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Amankan Kebutuhan Domestik, RI Sesuaikan Ekspor Gas ke Singapura

Amankan Kebutuhan Domestik, RI Sesuaikan Ekspor Gas ke Singapura

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia melakukan penyesuaian alokasi ekspor gas ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah akan mengurangi alokasi ekspor gas dari Sumatra dan mengalihkannya ke pasar domestik untuk Juni 2025.

Sementara itu, pemenuhan permintaan gas Singapura akan dioptimalkan dari pasokan gas Natuna.

"Sementara ini, kita masih upayakan pemenuhan LNG itu dari dalam negeri. Kita akan memaksimalkan [realokasi] ekspor gas pipa dari Natuna, yang dari Sumatra kita kurangi [ekspor] yang ke Singapura untuk kebutuhan dalam negeri," kata Djoko di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Kesepakatan Jual Beli Gas Blok Masela Ditarget Juni 2025

Kesepakatan Jual Beli Gas Blok Masela Ditarget Juni 2025

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan Inpex Corp bakal melakukan perjanjian jual beli gas (PJBG) Blok Masela pada Juni 2025 ini.Menurutnya, khusus head of agreement (HoA) jual beli gas dengan perusahaan dalam negeri akan dilakukan pada penyelenggaraan Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex pada Mei 2025.Djoko mengatakan, perusahaan dalam negeri yang dimaksud adalah PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN."Komersialisasinya rencana bulan Juni Inpex mau memasarkan gasnya, mudah-mudahan untuk HoA untuk yang dengan domestik itu bisa kita tandatangani nanti di acara IPA bulan depan, ada dengan PLN, Pupuk Indonesia, sama PGN," ungkapnya Djoko di Jakarta, Rabu (9/4/2025).Dia menuturkan, saat ini proyeksi produksi gas Inpex mencapai 1.200 million standard cubic feet per day (MMscfd). Sementara itu, jumlah yang dapat dijual untuk perusahaan domestik diproyeksikan sekitar 200 MMscfd."Lagi negosiasi jumlah totalnya kan produksinya 1.200 MMscfd, paling tidak lebih kurang 200 MMscfd sudah bisa untuk domestik sementara ini," kata Djoko.Lebih lanjut, Djoko juga meminta Inpex untuk mempercepat keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) proyek gas alam cair (LNG) di Lapangan Abadi Masela pada tahun depan atau 2026.Semula, FID proyek LNG di Lapangan Abadi Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu ditargetkan tercapai pada 2027. "Harus tahun depan. Ini kan kita percepat," kata Djoko. Djoko menilai Inpex seharusnya sudah siap melakukan FID tahun depan. Apalagi, saat ini Inpex telah mulai inisiasi desain rekayasa awal atau front-end engineering design onshore LNG (FEED OLNG).Dia juga menegaskan kembali komitmen SKK Migas dalam mendorong percepatan proyek ini menuju target besar onstream pada 2030. Hal itu dilakukan dengan kolaborasi dan profesionalisme dari Inpex dan para mitra KKS.  "Mari kita selesaikan setiap tahapan pekerjaan dengan sense of urgency yang kuat. Proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, tetapi juga menjadi benchmark sebagai proyek kelas dunia yang mengedepankan keselamatan, keberlanjutan, dan keunggulan teknis," katanya.