Polisi Tembak Siswa SMK Di Semarang

Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Korban A Bantah Tawuran: Tiba-tiba Ditodong Pistol

Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Korban A Bantah Tawuran: Tiba-tiba Ditodong Pistol

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (PETIR), Zainal Abidin Petir, membantah pernyataan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, yang menyebut bahwa korban berinisial A, S, dan Gamma Rizkinata (GR) terlibat tawuran.

Menurut Zainal, ketiga pelajar SMKN 4 Semarang tersebut justru menjadi korban penodongan senjata api saat dalam perjalanan pulang dari nongkrong.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (24/11/2024) ketika mereka tiba-tiba ditodong pistol oleh Apida Robig yang berdiri di tengah Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan.

WA Terakhir Gamma ke Orangtua, 30 Menit Sebelum Tewas Ditembak Polisi

WA Terakhir Gamma ke Orangtua, 30 Menit Sebelum Tewas Ditembak Polisi

()

KOMPAS.com - Gamma (17), pelajar SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang tewas ditembak Aipda Robig Zaenudin, dikabarkan sempat mengirim pesan WhatsApp ke orangtuanya sebelum insiden maut itu terjadi.

Hal ini disampaikan pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Fajar Muhammad Andhika, Sabtu (7/1/2024).

"Komunikasi ini dilakukan setidaknya 30 menit sebelum kejadian penembakan. Hal ini menjadi pertanda bahwa korban tidak tawuran," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.

Dalam komunikasi terakhir dengan orangtuanya itu, Gamma mengatakan bahwa dirinya terlambat tiba di rumah karena sedang mengantar pulang temannya ke Kecamatan Gunungpati.