Prudential

Riset Prudential: Agen dan Mitra Bank Jadi Andalan Asuransi Dapat Premi

Riset Prudential: Agen dan Mitra Bank Jadi Andalan Asuransi Dapat Premi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melakukan riset yang menunjukkan bahwa tenaga pemasar masih menjadi saluran pemasaran pilihan calon nasabah asuransi jiwa, baik itu melalui saluran keagenan maupun melalui mitra bank. 

Chief Customer & Marketing Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menjelaskan bahwa calon nasabah sering kali membeli produk asuransi jiwa melalui tenaga pemasar setelah melakukan riset secara ROPO atau research online purchase offline. Pembelian cara seperti ini banyak diminati calon nasabah dari kalangan generasi milenial dan gen-Z.

Prudential Syariah Catat Kontribusi Rp2,7 Triliun Kuartal III/2024, Didominasi Unit-Linked

Prudential Syariah Catat Kontribusi Rp2,7 Triliun Kuartal III/2024, Didominasi Unit-Linked

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah mencatatkan pendapatan kontribusi Rp2,7 triliun per kuartal III/2024. Kontribusi tersebut tumbuh tipis apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp2,69 triliun. 

Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin mengungkapkan bahwa pendapatan kontribusi perseroan didominasi oleh produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked sebanyak 60%. Sementara itu, pendapatan kontribusi dari produk tradisional mencapai sebanyak 40% dari total keseluruhan premi perusahaan.

Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan arah strategi penempatan investasi pada tahun 2025. 

Head Investment Prudential Indonesia Ni Made Muliartini mengungkapkan arah investasi perusahaan kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun ini yakni paling banyak di saham.

Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa penempatan investasi akan lebih besar ke obligasi karena tahun depan diproyeksikan produk tradisional akan bertumbuh. 

“Jadi komponen sahamnya akan turun, karena biasanya produk tradisional tidak kami tempatkan di saham, kami akan tempatkan di obligasi,” kata Made dalam acara Ngobrol Media dan Investasi Bareng Prudential pada (4/12/2024).