Suku Bunga the Fed

Pejabat The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga, Efek Tarif Trump?

Pejabat The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga, Efek Tarif Trump?

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed memberi kode akan mempertahankan suku bunga acua untuk meminimalkan risiko kenaikan inflasi akibat kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (10/4/2025), dalam komentar dan wawancara publik, sejumlah pejabat telah mengirimkan sinyal yang jelas bahwa mereka mengesampingkan pemotongan suku bunga meski akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Para pemegang otoritas fiskal itu lebih komitmen mereka menjaga inflasi dan ekspektasi warga Amerika agar harga-harga tetap terkendali.

The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga saat Hadapi Tarif Trump

The Fed Enggan Pangkas Suku Bunga saat Hadapi Tarif Trump

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa bank sentral cenderung tidak akan menurunkan suku bunga dalam menghadapi tarif mengingat dampak inflasinya, bahkan jika ekonomi mulai memburuk.

Dalam sebuat esai yang diterbitkan dalam laman resmi The Fed Minneapolis, Kashkari menyampaikan bahwa rintangan untuk mengubah suku bunga Fed Fund Rate (FFR) dengan satu atau lain cara telah meningkat karena tarif yang diluncurkan Donald Trump. 

“Mengingat pentingnya menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang dan kemungkinan dorongan inflasi jangka pendek dari tarif, standar untuk menurunkan suku bunga bahkan dalam menghadapi ekonomi yang melemah dan potensi peningkatan pengangguran menjadi lebih tinggi,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (10/5/2025). 

Risalah The Fed Soroti Risiko Ganda: Inflasi Masih Menghantui, Pertumbuhan Melambat

Risalah The Fed Soroti Risiko Ganda: Inflasi Masih Menghantui, Pertumbuhan Melambat

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat penentu kebijakan Federal Reserve nyaris sepakat dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan lalu bahwa ekonomi Amerika Serikat menghadapi dua tantangan besar sekaligus.

Dua tantangan ini adalah ancaman inflasi yang masih mengintai dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters, Kamis (10/4/2025), dalam risalah rapat FOMC yang dirilis Rabu, sejumlah pejabat The Fed bahkan mengisyaratkan kemungkinan munculnya dilema berat bagi bank sentral dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.

Pasar Prediksi The Fed Gencar Pangkas Bunga, Imbas Kekhawatiran akan Resesi Global

Pasar Prediksi The Fed Gencar Pangkas Bunga, Imbas Kekhawatiran akan Resesi Global

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar meningkatkan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada 2025 seiring dengan kebijakan tarif pemerintah AS yang memicu kekhawatiran akan resesi global. Pelaku pasar juga meningkatkan posisinya pada pemangkasan darurat.

Melansir Bloomberg pada Senin (7/4/2025), swap suku bunga semalam menunjukkan pasar memperkirakan pelonggaran sebesar 125 basis poin hingga akhir 2025, setara dengan lima kali pemangkasan sebesar masing-masing 25 basis poin.

Hingga minggu lalu, pasar hanya memproyeksikan tiga kali pemangkasan. Pasar swap juga menunjukkan peluang sekitar 40% bahwa bank sentral menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada minggu depan, jauh sebelum keputusan kebijakan Fed berikutnya yang dijadwalkan pada 7 Mei 2025.

Efek Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai 5%

Efek Tarif Trump, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Capai 5%

(4 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sulit mencapai level 5% akibat pengenaan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Indonesia.

Sebagaimana diketahui, tarif impor tersebut resmi diumumkan oleh Trump, Rabu (2/4/2025), waktu setempat. Seluruh negara diganjar tarif impor 10%, sedangkan beberapa negara seperti Indonesia turut dikenakan tarif resiprokal (reciprocal tariffs) lebih tinggi berdasarkan hambatan perdagangan dengan AS. Adapun, Indonesia dikenakan tarif impor bea masuk perdagangan sebesar 32%.