Superbank

Superbank dan Genesis Kolaborasi dengan Startup Indonesia lewat Co-Lending

Superbank dan Genesis Kolaborasi dengan Startup Indonesia lewat Co-Lending

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital kongsi Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), Superbank menyampaikan rencana ambisius untuk menjalin kolaborasi dengan startup-startup di Indonesia bersama pelopor venture debt di Indonesia yakni Genesis. 

Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengungkapkan bahwa saat ini Superbank berfokus pada model kolaborasi dengan startup melalui mekanisme co-lending. 

"Kami mengundang banyak startup karena kami menyadari bahwa venture debt di Indonesia masih jarang. Kebanyakan pendanaan berasal dari venture capital," kata Tigor dalam acara Superbank, Rabu (9/4/2025).

Adu Cuan Bank Digital: Allo Bank (BBHI), Bank Jago (ARTO) hingga SeaBank

Adu Cuan Bank Digital: Allo Bank (BBHI), Bank Jago (ARTO) hingga SeaBank

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah bank digital telah membukukan kinerja profitabilitas moncer, dengan laba bertumbuh di tengah tantangan perekonomian pada 2024, didorong oleh berbagai faktor.

Berdasarkan laporan keuangan, salah satu bank digital yakni PT Bank Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) membukukan laba bersih sebesar Rp467,1 miliar pada 2024. Raupan laba bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung ini berhasil tumbuh 5,07% secara tahunan (year on year/yoy).

Meskipun kinerja laba Allo Bank tumbuh tipis, namun Allo Bank tetap menjadi bank digital dengan raupan laba tertinggi di Indonesia.

Bank Digital Grab-Emtek Superbank Masih Rugi di Tengah Kabar IPO

Bank Digital Grab-Emtek Superbank Masih Rugi di Tengah Kabar IPO

(3 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital kongsi Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT Super Bank Indonesia (Superbank) masih membukukan rugi bersih pada 2024. Adapun, Superbank sempat dikabarkan menjajaki rencana penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan, Superbank mencatatkan rugi bersih sebesar Rp366,36 miliar pada 2024. Meskipun, kerugian bank menyusut dibandingkan rugi pada 2023 sebesar Rp385,1 miliar.

Penyusutan rugi Superbank didorong oleh peningkatan pesat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 102,42% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp609,5 miliar.