Surat Utang Negara

Wanti-wanti Trump Effect, Gubernur BI Ingatkan Ekspor ke AS hingga Defisit Fiskal

Wanti-wanti Trump Effect, Gubernur BI Ingatkan Ekspor ke AS hingga Defisit Fiskal

()

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mewanti-wanti soal kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap ekonomi global, khususnya berkaitan dengan penaikan tarif impor barang-barang ke negeri Paman Sam. 

Perry menyoroti bahwa Trump dengan motto-nya ‘America First’ bakal mengutamakan perekonomian AS agar bisa tumbuh tinggi. Pria yang sebelumnya menjabat presiden AS pada 2017—2021 itu dinilai Perry bukan tipe pemimpin dunia yang memerdulikan soal multilateralisme. 

"Oleh karena itu, yang disasar sekarang adalah negara-negara yang memiliki surplus terbesar perdagangan dengan Amerika. China, Kanada dan Meksiko, Eropa, serta Vietnam," ujarnya pada acara Seminar Kafegama UGM dengan tema ‘Memacu Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju’, Jakarta, Sabtu (14/12/2024). 

Yield SUN Tenor 10 Tahun Menuju 6,31% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

Yield SUN Tenor 10 Tahun Menuju 6,31% di 2025, Ini Faktor Pendorongnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun akan menguat bergerak turun pada 2025, ditopang dengan pemangkasan suku bunga.

Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin memprediksi bahwa yield SUN pada tahun depan akan terdorong lebih rendah daripada tahun ini yang berada direntang 6,60%-7,20%.

"Menurut saya, rata-rata yield di tahun depan akan berkisar antara 6,31%-6,69% untuk tenor 10 tahun. Sebagai catatan, persentase tersebut adalah angka rata-rata," katanya saat ditanyai Bisnis, Kamis (12/12/2024).

SRBI  SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

SRBI SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya penerbitan surat utang oleh pemerintah, baik melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun Surat Berharga Negara (SBN), berisiko menekan daya serap surat utang korporasi pada 2025.

Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto memperkirakan penerbitan surat utang korporasi akan berada di bawah jatuh temponya pada 2025. Hal ini dipengaruhi oleh risiko persaingan dengan instrumen investasi lainnya, seperti surat utang pemerintah ataupun SRBI.

“Kompetisi di pasar antara pemerintah dengan korporasi akhirnya membuat penerbitan surat utang korporasi kurang terserap maksimal karena memang banyak investor, yang akhirnya lebih memilih menaruh uangnya pada aset-aset risk-free,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

KALEIDOSKOP 2024: SR021 Paling Laris dari 8 Seri SBN Ritel yang Diluncurkan

KALEIDOSKOP 2024: SR021 Paling Laris dari 8 Seri SBN Ritel yang Diluncurkan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI telah merilis 8 seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang meluncur sepanjang 2024.

SBN ritel pertama yang meluncur pada tahun ini adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Lalu, ada juga seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel. Lalu seri mana yang paling banyak terjual?

Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 dengan tenor 3 tahun ORI025T3 dan tenor 6 tahun ORI025T6 ditawarkan oleh pemerintah pada 29 Januari-22 Februari 2024.

Kebutuhan Pembiayaan APBN 2025 Naik, Penerbitan SBN Makin Sedikit

Kebutuhan Pembiayaan APBN 2025 Naik, Penerbitan SBN Makin Sedikit

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan anggaran yang semakin besar dalam APBN 2025 tercermin melalui rencana pembiayaan yang meningkat dari Rp648 triliun tahun ini menjadi Rp775,87 triliun pada tahun depan.

Hal tersebut sejalan dengan pagu belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang mencapai Rp3.621,3 triliun atau meningkat Rp296,2 triliun dari APBN 2024.

Mencermati rincian pembiayaan utang, langkah pemerintah untuk membiayai program di awal pemerintahan Prabowo Subianto melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) justru turun.

Prospek Cerah Pasar Pasar Obligasi RI pada 2025, Simak Katalis Positifnya

Prospek Cerah Pasar Pasar Obligasi RI pada 2025, Simak Katalis Positifnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Prospek pasar obligasi di Indonesia diproyeksikan akan positif pada 2025 sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan dan defisit APBN yang terjaga di bawah 3% terhadap PDB. 

Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee berpendapat obligasi Indonesia akan cukup menarik dan positif pada tahun depan. Merujuk data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), hingga 8 Desember 2024, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik 4,77% ke posisi 392,6320. 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa akan tetap menjalankan kebijakan makan bergizi gratis meski mendapat tekanan dari berbagai sisi. Salah satu yang dia terima adalah ancaman turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) jika program andalannya itu berjalan.

Prabowo mengatakan bahwa ada satu pihak yang menertawakan program makan bergizi gratis. Dari sikap sinis itu muncul sebuah ancaman.

“Saya tahu saya diancam, ‘Nanti harga indeks saham akan turun.’ Di hari-hari pertama saya meluncurkan gagasan makan bergizi sudah muncul. Saya mengerti, saya ini cukup lama jadi orang Indonesia,” katanya saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024).