The Fed

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 18 Desember 2024

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 18 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi melenjutkan pelemahannya direntang Rp16.080-Rp16.170 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024), jelang pengumuman suku bunga The Fed dini hari nanti.

Pada penutupan perdagangan Selasa, (17/12), mata uang rupiah melemah 0,52% atau 83,5 poin ke level Rp16.085 per dolar AS pada hari ini. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau naik 0,05% ke posisi 106,9.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan tren pelemahan rupiah itu ditekan oleh ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan dari The Fed. Bank sentral Amerika Serikat itu diperkirakan bakal memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Wall Street Ambruk Jelang Pengumuman The Fed, Dow Jones Turun 9 Sesi Beruntun

Wall Street Ambruk Jelang Pengumuman The Fed, Dow Jones Turun 9 Sesi Beruntun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham di Wall Street, New York ditutup memerah pada perdagangan Selasa (17/12/2024), dengan indeks Dow Jones turun sepanjang sembilan sesi beruntun, karena investor mulai berhati-hati jelang pengumuman suku bunga terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Mengutip Reuters, Rabu (18/12/2024), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,61% atau 267,58 poin ke 43.449,90, indeks S&P 500 juga terkoreksi 0,39% atau 23,47 poin ke 6.050,61, dan Nasdaq melemah 0,32% atau 64,83 poin ke 20.109,06.

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp16.085 per Dolar AS

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp16.085 per Dolar AS

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.085 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (17/12/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,52% atau 83,5 poin ke level Rp16.085 per dolar AS pada hari ini. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau naik 0,05% ke posisi 106,9. 

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami tren pelemahan. Dolar Singapura misalnya melemah 0,04%, dolar Taiwan turun 0,05% dan Won Korea Selatan susut 0,09%.

Kurs Dolar AS di BCA, BRI, Mandiri, dan BNI Hari Ini, 17 Desember 2024

Kurs Dolar AS di BCA, BRI, Mandiri, dan BNI Hari Ini, 17 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau dolar AS dibuka melemah ke level Rp16.037 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024).

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah hari ini dibuka melemah 0,22% atau 35,5 poin ke Rp16.037 per dolar AS. Indeks dolar AS juga melemah 0,12% ke 106,42.

Beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka bervariasi. Di antaranya adalah yen Jepang naik 0,08%, dolar Singapura menguat 0,04%, baht Thailand menguat 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,17%, yuan China menguat 0,02%, dan won Korea menguat 0,21%.

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.037, Dolar AS Juga Loyo

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.037, Dolar AS Juga Loyo

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.037 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,22% atau 35,5 poin ke posisi Rp16.037 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar juga terpantau  melemah 0,12% ke posisi 106,420.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,08%, dolar Singapura menguat sebesar 0,04%, baht Thailand menguat 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,17%, yuan China menguat 0,02%, dan won Korea menguat 0,21%.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 17 Desember 2024

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 17 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024) diproyeksi fluktuatif namun akan ditutup melemah direntang Rp15.090-Rp16.050, di tengah penantian investor akan penurunan suku bunga The Fed.

Pada penutupan perdagangan Senin, (16/12), mata uang rupiah menguat tipis 0,04% atau 7 poin ke level Rp16.001,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,19% ke posisi 106,8.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sejumlah sentimen memengaruhi fluktuasi rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, pelaku pasar tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan The Fed pekan ini. 

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 16 Desember 2024

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 16 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat dalam jangka pendek direntang 7.393-7.423 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (16/12/2024). Sejumlah saham pun turut direkomendasikan analis hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG terkoreksi 0,94% ke level 7.214 pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (13/12/2024), yang masih didominasi oleh tekanan jual. Menurutnya, Koreksi IHSG sudah mencapai area koreksi yang diproyeksikan.

Meski begitu, MNC meminta investor untuk tetap waspadai akan adanya koreksi lanjutan ke rentang 7.228-7.283 sekaligus menguji area support.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 16 Desember 2024

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 16 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (16/12/2024), terimbas sentimen suku bunga The Fed hingga kebijakan stimulus pemerintah China.

Rupiah terkulai di hadapan dolar Amerika Serikat pada perdagangan pekan lalu, 9—13 Desember 2024, bahkan menembus level psikologis Rp16.000. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan pekan lalu, Jumat (13/12/2024),dengan melemah 0,40% atau 64 poin ke posisi Rp16.008,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, Indeks dolar terpantau naik 0,15% ke posisi 107,11. 

Ramalan Gerak Dolar AS Hadapi Kebijakan Trump dan Pelonggaran The Fed

Ramalan Gerak Dolar AS Hadapi Kebijakan Trump dan Pelonggaran The Fed

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar di Wall Street mulai bergerak menjauhi dolar AS seiring dengan kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve yang berisiko akan menekan greenback pada 2025.

Dari Morgan Stanley hingga JPMorgan Chase kini memperkirakan mata uang cadangan dunia akan mencapai puncaknya paling cepat pertengahan tahun depan sebelum mulai menurun, dengan Societe Generale memperkirakan Indeks Dolar AS ICE turun 6% di akhir tahun depan.

IHSG Menguat Tipis Sejak Awal Tahun, Bagaimana Peluang Santa Claus Rally?

IHSG Menguat Tipis Sejak Awal Tahun, Bagaimana Peluang Santa Claus Rally?

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat tipis sejak awal tahun, yaitu menguat 0,71% ke level 7.324,78. Analis melihat masih terdapat peluang untuk terjadinya Santa Claus Rally di akhir tahun ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan selama Desember ini, IHSG telah menguat dari opening price 7.115 tanggal 2 Desember, naik ke 7.530 pada 11 Desember.

"Meskipun pada akhirnya, IHSG harus mengalami penurunan kembali karena sudah mengalami kenaikan sebanyak tujuh hari," kata Nico, Jumat (13/12/2024).

Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan, Senin (16/12)

Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan, Senin (16/12)

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah pada perdagangan pekan depan, Senin (16/12/2024), terimbas sentimen suku bunga The Fed hingga kebijakan stimulus pemerintah China.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang akan memengaruhi pelemahan rupiah pekan depan. 

Dari luar negeri, kata Ibrahim, data pekan ini menunjukkan inflasi AS tetap tinggi. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dengan kecepatan yang lebih lambat pada tahun 2025 setelah memangkas suku bunga sebesar 75 bps sejauh ini pada tahun 2024.

Mata Uang Negara Berkembang Kompak Ambruk di Hadapan Dolar AS, Ini Penyebabnya

Mata Uang Negara Berkembang Kompak Ambruk di Hadapan Dolar AS, Ini Penyebabnya

()

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang negara-negara berkembang mencatatkan kerugian mingguan kedua berturut-turut di tengah aksi para pelaku pasar yang menganalisis rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru untuk memprediksi langkah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.

Bloomberg melaporkan bahwa indeks mata uang negara berkembang turun hingga 0,15 persen terhadap dolar AS pada Jumat (13/12/2024), setelah mayoritas mata uang Asia dan Amerika Selatan melemah terhadap greenback.

Real Brasil sempat meredam kerugian setelah bank sentral Brasil mengumumkan pelelangan dolar di pasar spot, meskipun sebelumnya mata uang tersebut melemah lebih dari 1 persen untuk sesi kedua berturut-turut.

Pasokan 2025 Diprediksi Melimpah, Harga Minyak Dunia Mendingin

Pasokan 2025 Diprediksi Melimpah, Harga Minyak Dunia Mendingin

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak terpantau turun tipis pada Jumat (13/12/2024) karena investor fokus pada perkiraan pasokan yang melimpah dan mengabaikan ekspektasi permintaan yang lebih tinggi tahun depan dari langkah-langkah stimulus China. 

Sementara itu, pasar juga memperhatikan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve pekan depan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun tipis 8 sen menjadi US$73,33 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada level US$69,95 per barel, turun 7 sen.

Harga Emas Terkoreksi Imbas Aksi Profit Taking

Harga Emas Terkoreksi Imbas Aksi Profit Taking

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot lebih dari 1% setelah sempat mencapai level tertinggi lima minggu seiring dengan aksi profit taking investor dan menyamakan posisi menjelang pertemuan Federal Reserve AS minggu depan.

Mengutip Reuters pada Jumat (13/12/2024), harga emas di pasar spot turun 1,2% menjadi US$2.684,15 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS terkoreksi 1,7% pada US$2.709,40. Harga emas batangan naik ke level tertinggi sejak 6 November di awal sesi.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed di Depan Mata, Bitcoin Kembali Tembus US$100.000

Pemangkasan Suku Bunga The Fed di Depan Mata, Bitcoin Kembali Tembus US$100.000

()

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin kembali menguat melewati level US$100.000 setelah data inflasi AS terbaru memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Federal Reserve.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (12/12/2024), aset digital tersebut naik hampir 5% pada perdagangan Rabu waktu AS, tertinggi dalam dua minggu, sebelum memangkas sebagian kenaikannya hingga berpindah tangan pada US$100.665 pada pukul 8 52 pagi hari Kamis di Singapura. Sementara itu, token kripto lain yang lebih kecil diperdagangkan dalam kisaran yang relatif ketat.

Inflasi AS Sesuai Ekspektasi, Begini Nasib Rencana Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Inflasi AS Sesuai Ekspektasi, Begini Nasib Rencana Pemangkasan Suku Bunga The Fed

()

Bisnis.com, JAKARTA - Data inflasi Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan membuat bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), lebih berhati-hati tentang laju pemotongan suku bunga.

Investor masih berharap bank sentral AS memangkas biaya pinjaman sebesar seperempat poin persentase atau 25 basis poin pekan depan setelah laporan baru menunjukkan inflasi naik pada November sesuai dengan ekspektasi. 

Namun, tekanan harga yang terus-menerus juga telah menggarisbawahi kekhawatiran bahwa kemajuan menuju target 2% bank sentral AS mungkin terhenti.

Inflasi AS Naik 2,7% pada November 2024, Buka Jalan The Fed Pangkas Suku Bunga?

Inflasi AS Naik 2,7% pada November 2024, Buka Jalan The Fed Pangkas Suku Bunga?

()

Bisnis.com, JAKARTA — Inflasi AS meningkat hingga 2,7% pada November 2024, hal tersebut sesuai dengan perkiraan pelaku pasar dan membuka jalan bagi perkiraan penurunan suku bunga The Fed pada minggu depan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (11/12) Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 tumbuh 2,7% secara tahunan (YoY). Angka tersebut juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni pada Oktober yang tumbuh 2,6%.

Penilaian pasar menunjukkan bahwa investor kini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada bulan Desember sebesar 98% , naik dari kurang dari 90% sebelum angka inflasi terbaru dirilis.

Suku Bunga The Fed, Ekonom Ingatkan Potensi Kenaikan pada 2025

Suku Bunga The Fed, Ekonom Ingatkan Potensi Kenaikan pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Donald Trump yang akan kembali ke Gedung Putih pada Januari 2025 mendatang sebagai Presiden Amerika Serikat memunculkan kewaspadaan ekonom terhadap tren suku bunga acuan yang sebelumnya telah turun, berbalik naik. 

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyampaikan ketika Trump menjadi presiden, berisiko terjadi inflasi yang lebih tinggi di AS dan menahan suku bunga untuk turun. 

“Jadi kemungkinan suku bunga akan naik lagi tahun depan. Walaupun kami pikir akan turun secara bertahap kalau bukan Trump [yang menang Pilpres AS],” ungkapnya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025, Selasa (10/12/2024). 

Investasi Reksa Dana Diramal Cerah pada 2025, Ini Sentimennya

Investasi Reksa Dana Diramal Cerah pada 2025, Ini Sentimennya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Panin Asset Management memproyeksikan pasar reksa dana bakal cerah memasuki 2025 seiring dengan terbuka lebarnya penurunan suku bunga The Fed di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan bahwa adanya peluang penurunan suku bunga yang cukup besar di era Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

"Menurut saya, peluang penurunan suku bunga di Desember ini sudah mendekati 99%. Jadi suku bunga Amerika saya cukup yakin akan turun," katanya dalam Webinar Panin Asset Management, Selasa (10/12/2024).

Pemerintah Waswas Devisa Kabur ke AS Imbas Suku Bunga The Fed Masih Tinggi

Pemerintah Waswas Devisa Kabur ke AS Imbas Suku Bunga The Fed Masih Tinggi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tren suku bunga yang masih tinggi di AS hingga penghujung 2024 ini menimbulkan kekhawatiran akan kaburnya devisa ke Negeri Paman Sam. 

Airlangga melihat suku bunga Federal Reserve atau The Fed yang kini berada di angka 4,5%-4,75% tersebut menjadi tantangan. 

“Kebijakan suku bunga di AS higher for longer itu yang kami khawatirkan, kalau dia tinggi, maka kami takut arus devisa bergeser ke AS,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 Heading Towards an Inclusive and Sustainable Economy, Selasa (10/12/2024). 

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.865,5 per Dolar AS, Won Korea Juga Jeblok

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.865,5 per Dolar AS, Won Korea Juga Jeblok

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke level Rp15.865,5 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/12/2024). Pada saat yang sama, won Korea terpantau melemah 0,72%.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan melemah 0,13% atau 20,5 poin ke posisi Rp15.865,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,02% ke posisi 106,07.

Sementara itu, sebagian besar mata uang di kawasan Asia dan Pasifik turut mencatatkan pelemahan sampai penutupan perdagangan hari ini. Misalkan, yen Jepang dan dolar Taiwan masing-masing mencatatkan pelemahan 0,23% dan 0,15%.

Trump Tegaskan Tak Akan Pecat Bos The Fed Jerome Powell Setelah Menjabat

Trump Tegaskan Tak Akan Pecat Bos The Fed Jerome Powell Setelah Menjabat

()

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan dia tidak akan mencoba untuk menggantikan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell setelah menjabat pada Januari 2025.

"Tidak, saya rasa tidak. Saya tidak melihatnya," kata Trump dalam acara "Meet the Press with Kristen Welker" di NBC News dikutip dari Reuters pada Senin (9/12/2024) ketika ditanya apakah ia akan berusaha untuk menyingkirkan Powell, yang masa jabatannya berakhir pada 2026.

Trump menambahkan, dia tidak berpikir Powell, yang pernah berselisih dengannya di masa lalu mengenai tingkat suku bunga, akan pergi dengan tenang.

Momentum Window Dressing Dimulai, Saham BREN, PANI  GOTO Diramal CUAN

Momentum Window Dressing Dimulai, Saham BREN, PANI GOTO Diramal CUAN

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham milik konglomerat seperti BREN, PANI hingga GOTO diyakini bakal moncer pada perdagangan pekan ini, periode 9 hingga 13 Desember 2024 tersengat momentum window dressing pada tahun ini.

Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif di level 7.382 atau menguat 3,77% dalam seminggu pada akhir perdagangan, Jumat, 6 Desember 2024.

IHSG berhasil rebound dari area support-nya sekaligus mengakhiri penurunan IHSG yang terjadi selama November yang ditandai dengan berhasil ditutup di atas MA20 daily-nya.

Deretan Pertemuan Bank Sentral Dunia di Tengah Panasnya Konflik Politik Global

Deretan Pertemuan Bank Sentral Dunia di Tengah Panasnya Konflik Politik Global

()

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank sentral di empat benua akan melakukan perubahan terakhir kebijakan moneternya pada 2024 di tengah memanasnya situasi politik global dari Korea Selatan hingga Timur Tengah.

Bank-bank sentral yang menggelar pertemuan pekan ini juga diproyeksi mendahului langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed, yang diproyeksi memangkas suku bunga acuan pada pekan mendatang.

Di antara bank sentral tersebut ada bank sentral Kanada, Brasil, Australia, hingga bank sentral Eropa atau ECB. Sementara itu, nasib pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan masih akan menunggu data inflasi AS yang dirilis pekan ini.

Nasib Pesta Harga Emas Jelang Hasil Rapat The Fed Desember 2024

Nasib Pesta Harga Emas Jelang Hasil Rapat The Fed Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Proyeksi pergerakan harga emas menjelang rapat FOMC The Fed berikutnya yang akan diadakan pada 17 Desember - 18 Desember 2024.

Dilansir dari Bloomberg Minggu (8/12/2024), Head of Commodities Strategy Saxo Bank Ole Hansen meyakini The Fed masih akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 17 Desember 2024 hingga 18 Desember 2024.

Hansen memprediksi pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) itu akan turut diikuti oleh Jepang, zona Eropa, dan Swiss.

Sikap Dovish The Fed Bikin IHSG Moncer Sepekan

Sikap Dovish The Fed Bikin IHSG Moncer Sepekan

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan seiring nada dovish yang dikeluarkan Bank Sentral AS (The Fed) pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2-6 Desember 2024, IHSG tumbuh 3,77% menjadi 7.382,785 dari level 7.114,266 pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, kemarin IHSG ditutup naik 0,95% atau 69.47 poin menuju 7.382,78 hingga akhir perdagangan. 

Tercatat, sebanyak 335 saham menguat, 275 saham menurun, dan 336 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.673 triliun. 

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat mengungkap proyeksi investasi perusahaan asuransi jiwa di tengah ekspektasi penurunan suku The Federal Reserve (The Fed) pada 2025.  

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman mengungkapkan ekspektasi penurunan suku bunga dapat memberikan peluang sekaligus tantangan bagi investasi perusahaan asuransi jiwa.

Dia menyebut penurunan suku bunga biasanya mendorong kenaikan harga obligasi, yang dapat memberikan keuntungan kapital bagi portofolio perusahaan asuransi yang berbasis pendapatan tetap. 

Racikan Investasi Perusahaan Asuransi Kala Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Racikan Investasi Perusahaan Asuransi Kala Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkap arah investasi industri asuransi jiwa seiring ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada 2025 serta dinamika pasar global pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Kondisi ini mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk menyesuaikan alokasi portofolio investasi mereka agar tetap selaras dengan liabilitas dan produk yang ditawarkan.

Ketua Bidang Bisnis Syariah AAJI Paul Kartono mengatakan bahwa dana perusahaan yang digunakan untuk mendukung polis-polis tradisional dapat dialokasikan ke instrumen seperti surat berharga negara (SBN) atau obligasi sukuk korporasi. Langkah ini bertujuan agar terdapat kesesuaian antara jatuh tempo produk asuransi dengan jatuh tempo investasi sehingga pengelolaan aset dan kewajiban perusahaan dapat berjalan dengan lebih optimal.

Bos The Fed Jerome Powell Pede Bisa Bekerja Sama dengan Pemerintahan Trump

Bos The Fed Jerome Powell Pede Bisa Bekerja Sama dengan Pemerintahan Trump

()

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell meremehkan prospek ketegangan dengan pemerintahan Donald Trump yang akan datang. Dia berharap para pejabat dapat bertindak hati-hati saat mereka terus menurunkan suku bunga.

"Kita mampu bersikap sedikit lebih hati-hati saat kita mencoba mencari yang netral," kata Powell dikutip dari Bloomberg pada Kamis (5/12/2024), mengacu pada tingkat suku bunga yang tidak memacu atau menahan perekonomian.

Indikator inflasi dasar yang menjadi indikator utama The Fed meningkat pada Oktober secara tahunan, menawarkan dukungan untuk pendekatan yang hati-hati terhadap pengurangan lebih lanjut. Sementara itu, Powell mencatat risiko penurunan pasar kerja tampaknya telah surut.

Komentar Bullish Bos The Fed Picu Penguatan Bursa Asia

Komentar Bullish Bos The Fed Picu Penguatan Bursa Asia

()

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham di Asia menguat setelah pasar global mencapai rekor seiring dengan komentar optimistis Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mendukung aset berisiko. Sementara itu, pedagang mata uang tetap waspada karena pemerintah Prancis jatuh setelah mosi tidak percaya.

Mengutip Bloomberg pada Kamis (5/12/2024), indeks saham Topix Jepang menguat 0,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7%, sementara saham berjangka di Hong Kong sedikit lebih rendah.

Saham berjangka AS sedikit berubah setelah kenaikan pada Rabu untuk S&P 500 dan Nasdaq 100 yang sarat teknologi mendorong indeks utama saham global ke level tertinggi baru.